Chapter 3:

152 16 1
                                    

Baca elit, komen sulit.
Vote dan komennya coba supaya saya setidaknya ada semangat up book ini.













Heart's —— Beloved





"Jakee! nak ayo bangun udah siangg ini" ucap seorang wanita paruh baya

"Eungh" lenguh jake, kemudian menggosok matanya namun dihentikan oleh wanita yang tadi membangunkan jake

"jangan digosok matanya nanti merah"

"kenapsihh maa~" parau nya kembali menutup mata

wanita paruh baya yang diyakini adalah mama jake pun bersuara

"ank ini susah sekali disuruh berangkat pagi pagi, ah ada ide" gumam mama jake

"Mandi nak, kamu emang gak sekolah?"

"sekolah, emang jam berapa sih ini ma" ujarnya pelan masih menutup matanya

"setengah 8"

mendengar itu sontak mata jake terbuka lebar, lantas ia buru buru bangun untuk mandi

"IHH MAMA KENAPA BARU BANGUNINN SIHH!! JAKE TERLAMBAT INII" teriaknya dari kamar mandi

mama jake hanya menggeleng berhasil menipu sang anak, kemudian keluar dari kamar jake

setelahnya jake buru buru turun, mengambil roti yang sudah disediakan ibunya lantas pamit dengan terburu buru

"Ayahh! ayo cepat antar jake, jake udah telatt!" seru nya, ayah jake yang kebingungan pun menuruti jake

saat menuju perjalanan jake mendesak sang ayah terburu buru

"shutt, ini masih pagi banget loh jake, kamu ini ada ada saja telat dari mana coba ini baru jam 6" ucap sang ayah

"hah?jam 6? bukannya setengah 8 ya?" ujar jake bingung

lantas membuat tawa sang ayah meledak "di tipu kamu sama mama, ada ada saja orang baru jam 6 kok ini"

lantas jake langsung melotot garang, lalu memilih menyandarkan badannya pada kursi mobil












***

Sesampainya disekolah, jake langsung menuju ke kelas dengan perasaan kesalnya

"bisa bisanya mami nipu aku!" gerutunya sendiri,

saat masuk dikelas ia dikejutkan oleh satu sosok yang sedang menghadap ke arah jendela

ingin memastikan siapa itu, takut takut hantu kan, batin jake. ia memutuskan untuk memanggilnya

"h-heeseung...?" ujarnya ragu

lantas sosok itu berbalik dan menatap ke arah pemanggil namanya, melihat jake yang memanggilnya ia tersenyum tampan

tampan, itulah kata yang terlintas pada benak jake melihat senyuman heeseung

"ya.. jake?" sahutnya

jake menggerjap lucu, masih melamun sampai suara heeseung selanjutnya membuat nya tersadar

"Jake? kenapa?" tanya heeseung khawatir, mulai melangkah mendekati jake

"eh.. enggak gak papa" jawabnya cepat

heeseung kini berdiri tepat dihadapan jake, "kenapa.. manggil tadi?" tanya nya

"mau mastiin aja itu lo apa bukan" ujar jake cengengesan

heeseung hanya menggeleng melihat tingkah jake, satu tangan heeseung terangkat mengelus pucuk kepala jake, dapat heeseung rasakan surai jake yang halus

"emm.. hee?" panggil nya

heeseung tersentak, lalu tersenyum canggung dan menurunkan tangannya

"sorry, gua reflek tadi" ucapnya

jake mengangguk paham, lantas berlalu dari hadapan heeseung untuk menaruh tas nya

"Jake" panggil heeseung

jake berbalik menghadap heeseung setelah menaruh tasnya

saat ingin bersuara kembali, heeseung berhenti karna mendengar suara telpon yang ia yakini berasal dari jake

"jawab aja, gakpapa" ujarnya melihat jake yang tak enak hati

jake mengangkat panggilan itu saat tau sahabatnya jay lah yang menelponnya

"halo jay?" ucapnya pada telpon yang tersambung

"jake, izinin gua ya, lagi pulkam sama bokap nyokap ke rumah nenek" ujar jay dari sebrang telpon

"oh iya nanti gue izinin", setelah itu telpon pun berakhir

jake kembali memasukkan handphone nya pada saku celananya, kemudian menatap heeseung

" maaf, kenapa tadi?" tanya jake

"gak papa, gua hanya mau ngajak lu ke kantin. mau gak?" ajak heeseung kemudian dibalas anggukan oleh jake

jake mendekat ke arah heeseung "boleh deh, gue mau jajan juga" tanpa sadar jake menggenggam tangan heeseung agar cepat berjalan menuju kantin sekolah

heeseung yang kaget tangannya di genggam oleh jake, tak ayal merasakan jantung nya yang berdetak sangat kencang. heeseung pun membalas genggaman tangan jake dengan erat sembari memasang senyum pada wajahnya

"he so cute.." batin heeseung
















Heart's —— beloved












Sampainya dikantin, jake baru tersadar bahwa ia menggengam tangan heeseung itu lantas melepasnya

dengan wajah yang memerah, jake mengucapkan maaf ke heeseung

"it's okay jake." ucap heeseung, lalu mengelus surai lembut milik jake

wajah jake sekarang sudah seperti kepiting rebus, sangat memerah malu

"haha, mukanya merah so cute jake" ucap heeseung , menunduk dan menempelkan dahi nya ke dahi jake, menatap netra indah milik jake begitu dalam

jake terhanyut dalam tatapan dalam milik heeseung, melupakan bahwa mereka sedang dikantin

seseorang siswi memotret hal itu, dan terpekik senang "Yuhuuu, dapat couple lagi kitaa" seru gadis itu lantas berlari ke arah temannya

keduanya selesai dari acara saling menatap, jake yang memerah dan heeseung yang merasa gemas pada jake

heeseung meraih tangan jake untuk ia genggam, berhenti sejenak menatap jake, jake berpaling namun tak menolak saat tangannya digenggam

heeseung pun berjalan bersama jake menuju ke salah satu meja di kantin dengan tangan saling menggenggam satu sama lain

"gue kenapasihh bangsatt!! jantung gue berdebar keras banget, semoga heeseung gak denger" batin jake























Finish

Selesai sudah chapter ini, mari berjumpa dengan saya lagi pada chapter berikutnya...

kedekatan mereka mulai terlihat, momen heejake nya akhrinya munjul wkwk. tunggu chapter berikutnya bakal banjir momen heejake

see u babe..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Heart's | HeejakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang