#14#

81 12 0
                                        

Hari ini Baekhyun kembali disibukkan dengan pemotretan sebuah brand fashion lokal. Sedari tadi ia tidak fokus sama sekali saat pemotretan berlangsung. Pikirannya saat ini dipenuhi oleh pesan-pesan terror yang ia terima. Rasa penasarannya jadi semakin membuncah. Ia juga tidak percaya jika yang ia pikirkan benar adanya, itu berarti Sehun menipunya selama ini. Suaminya tidak sepenuhnya jujur padanya.

"Baekhyun-ssi, cobalah berpose seperti arahanku tadi. Kau belum melakukannya sedari tadi. Ini sudah satu jam berlalu." Keluh sang fotografer membuat lamunan Baekhyun kembali terpecah.

"A-ah maaf, bisakah jika pemotretan ini reschedule? Aku ada urusan mendadak." Ucap Baekhyun dan ia segera keluar dari studio pemotretan. Ia bahkan tidak peduli pada protesan para kru dan fotografer disana. Baekhyun mengemasi barang yang ia bawa dan berniat keluar tapi terhalang oleh managernya.

"Baekhyun-ssi. Kenapa mendadak minta reschedule? Kau tahu kan jika brand ini akan membayar lunas dengan harga yang besar? Kita harus menjalani pemotretan hari ini juga sesuai kontrak." Ucap Wendy membuat Baekhyun tak mau mengalah. Ia akan tetap pergi untuk menemui seseorang.

"Wendy, aku sungguh minta maaf. Aku benar-benar tidak bisa. Kalau begitu carilah saja penggantiku. Aku akan membayar denda kontraknya. Kali ini aku benar-benar minta maaf karena ketidak profesionalanku." Final Baekhyun dan ia segera keluar dari sana. Saat sudah di tempat parkir mobilnya, Baekhyun mengeluarkan kartu nama yang kala itu Taemin berikan padanya. Baekhyun mengetikkan nomor tersebut dan mendialnya. Nomor tersebut tersambung dan berdering. Ia menunggu dengan sedikit panik, Baekhyun takut tidak diterima tapi ia langsung menghela nafas lega saat telepon tersebut diterima didering menit terakhir.

"Hallo, apa ini benar dengan pengacara Park Chanyeol?" Sapa Baekhyun ketika panggilan tersebut tersambung.

"Iya benar. Anda siapa?" Sahut Chanyeol diseberang sana. Baekhyun tersenyum lega saat tahu jika ia langsung bicara dengan yang bersangkutan.

"Namaku Oh Baekhyun. Begini.. bisakah kita bertemu? Aku ingin bertanya sesuatu yang berhuhungan juga dengan profesimu." Jelas Baekhyun tak mendapati sahutan dari lawan bicaranya.

"Maaf Tuan Oh.. aku ini seorang konsultan hukum. Jika kau ingin mewawancaraiku, carilah saja konsultan hukum lainnya. Aku tidak punya waktu hanya untuk wartawan sepertimu."

"Apa? Hei, aku bukan wartawan. Maksudku aku ingin berkonsultasi padamu." Kesal Baekhyun pada pria tersebut. Ia tak mengira jika Park Chanyeol itu menyebalkan padahal ini pertama kali mereka bicara dan belum bertatap muka.

"Oh kukira kau seorang wartawan. Baiklah, kapan kau akan konsultasi?"

"Apa hari ini kau bisa?" Tanya Baekhyun lagi. Ia menunggu jawaban pria tersebut dengan sedikit harapan jika bisa.

"Baiklah, datang saja ke kantorku. Alamatnya sudah ada dikartu namaku juga."

"Okay aku akan kesana. Terima kasih pengacara Park."

"Ya, aku akhiri dulu panggilannya. Sampai jumpa."

Setelah telepon itu tertutup, Baekhyun langsung membaca alamat kantor tempat Chanyeol. Ia mengernyitkan alisnya merasa tidak asing dengan kantor itu. Ia berusaha mengingat apakah pernah kesana atau tidak, sayangnya ia yang pelupa itu tak bisa mengingat apapun. Tak ingin membuang waktu lagi, Baekhyun akhirnya menjalankan mobilnya menuju kantor untuk menemui Chanyeol.

.

.

.

Dalam ruang kerjanya, Sehun tidak fokus sama sekali membaca revisi yang dikerjakan oleh seluruh karyawannya. Pikirannya masih berkelana pada apa yang ia lihat tadi saat ia melihat Eunwoo mencium Jongin. Ia tadi benar-benar terkejut melihat mereka berciuman ditempat umum. Tapi Sehun juga merasa jijik pada Jongin yang sangat murahan. Setelah menemuinya untuk meminta pertanggung jawaban, pria tan itu langsung bertemu Eunwoo dan melakukan hal-hal tak seharusnya dikantor. Sehun tentu memiliki banyak pertanyaan dengan semua yang terjadi.

WAR IN LIFE : REVENGE & AFFAIR ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang