HAI SEMUA KEMBALI DENGAN JAM TELAT HUHU MAAF YAA POKOKNYA KALIAN JANGAN BOSEN² DEHH NUNGGUNYA 🥲
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN BIAR AKU SEMANGAT LAGI UP SESUAI JADWAL KAMIS DAN SABTU 🫶🏻
✨ SELAMAT MEMBACA ✨
35. SEBUAH KEJADIAN
"Ini baksonya mas, silahkan dinikmati" Mang Tama membagikan semangkok bakso kepada Kavin, Faisal, Galen, Marvel dan Ricky.
"Makasih mang?" balas Marvel menyeret mangko bakso di depannya agar lebih dekat.
Mang Tama hanya mengangguk lalu melenggang kembali masuk.
Keempatnya menikmati makanan berkuah itu dengan nikmat dan lahap juga inti yang lain setelah pesanan mereka tiba, sedangkan keempat cewek itu mereka memilih untuk istirahat di kantin karena setelahnya mereka akan ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas bahasa mereka sebelum jam masuk berbunyi, Tapi tidak dengan seseorang yang duduk diantara Galen dan Ricky, lelaki bermata elang itu hanya diam seperti enggan untuk menyuap makanannya, tangannya hanya sibuk mengaduk-aduk bakso dengan sendok.
Tatapan matanya menatap kosong bakso yang ia mainkan, pikirannya sedang bergulat dengan banyaknya hal dan salah satunya adalah ucapan Algraf kemarin yang membuatnya tidak bisa tidur semalaman penuh, padahal kondisi tubuhnya masih lemas dan demam sampai pagi ini tetapi lelaki bermata elang itu tetap memaksa dirinya ingin bersekolah, banyak pertanyaan baru yang tak kunjung mendapat jawaban dan sulit di mengerti olehnya.
"Vin, dimakan tuh bakso jangan dilihatin mulu, gak akan bikin perut lo kenyang" Ricky menyenggol lengan Kavin.
Galen, Faisal dan Marvel mengikuti arah pandang Ricky juga yang lain, menatap seseorang yang di beri pertanyaan oleh cowok itu.
Kavin menoleh Ricky sekilas sambil berdehem lalu kembali bermain dengan makanan berkuah di depannya.
"Lo kenapa Vin?" Tanya Adit melihat sang ketua.
"Kalau lo mau pulang, pulang aja Vin, lagian lo masih demam kan kata Galen tadi," sahut Krisna yang menjeda makannya sebentar.
"Gue gak pa pa, lanjutin makan lo semua keburu masuk" jawab Kavin lalu berdiri "Rik, makan bakso gue, gue gak nafsu" menoleh Riki sekilas lalu berjalan keluar warung.
"Mau kemana lo Vin!?" Suara Putra yang melihat Kavin yang ada di ambang pintu warung.
Kavin tidak mengubris pertanyaan Putra, ia terus berjalan keluar warung dengan langkah panjangnya
dan menyusuri setiap koridor dan tangga menuju tempat penenangnya saat di sekolah yaitu roftop.Kavin berjalan sampai di ujung pembatas roftop dengan kedua tangan yang tersembunyi di balik saku celananya, lelaki itu menatap gedung-gedung tinggi yang menjulang ke langit dan padatnya aktivitas manusia di bawah sana.
Kini matanya tertuju pada bangunan yang kemarin telah ia datangi saat dirinya sakit, cukup lama Kavin menatap lekat gedung rumah sakit itu hingga suara langkah kaki seseorang mengusik telinganya.
"Mau sampai kapan lo sakit?" Galen berjalan mendekati lelaki bermata elang itu.
"Sampai gue lelah" jawab Kavin tanpa melihat Galen..
Galen terdiam sebentar karena jawaban Kavin, "ngomongin apa bokap lo?" tanyanya.
Kavin beralih melihat langit siang yang sebagian sudah tertutup awan mendung pengganggu "menurut lo, apa yang nyokap dan bokap gue sembunyiin dari gue Gal?" menoleh Galen.
Galen mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan Kavin "maksud lo?"
"Gue rasa ada yang mereka sembunyiin dari gue sejak kecil" terang Kavin mengingat ucapan Algraf kemarin.

KAMU SEDANG MEMBACA
KAVIN
Fiksi Remaja✨ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ✨ MAAF KALAU MASIH BANYAK KEKURANGAN KARENA INI CERITA PERTAMA YG AKU BUAT🙏🏻 Menceritakan tentang seorang KAVIN REZVAN FARIZI, Cowok jangkung berwajah tampan diatas rata² pemilik mata setajam pisau dan tegas. Yang terkenal...