MENITI TAKDIR

925 24 0
                                    

Berkat pengalaman sebagai kasir di tempat kerja sebelumnya, Andini tidak menemui kendala berarti dalam menjalankan tugasnya. Bahkan menjelang enam bulan masa kerjanya Andini berhasil naik jabatan menjadi leader chasier. Suatu pencapaian yang sangat tidak disangka-sangka oleh gadis itu.

Seperti kata pepatah semakin tinggi pohon maka semakin kencang angin meniupnya, hal ini pun berlaku pada diri Andini. Jabatan yang cepat melejit membuat beberapa teman sejawatnya merasa iri, hingga menimbulkan gosip yang kurang sedap di telinga.

Entah siapa yang memulainya terlebih dahulu, ada selentingan beredar kalau Andini merupakan anak emas dari ibu manajer swalayan. Penampilan yang serupa, sama-sama berjilbab, merupakan alasan utama adanya gosip itu. Walaupun merasa kurang nyaman, Andini berusaha menghadapi semua itu dengan senyuman. Ia hanya merasa tidak perlu menanggapi semua itu dengan emosi, cukuplah senyum yang bicara.

"Hei! Melamun aja ... mikirin apa too!" tegur Shinta salah satu chasier outlet yang bertugas hari itu dengan logat jawanya yang medok.

"Eh, Shinta ... Aku nggak ngelamun, kok!" ujar Andini mengelak.

"Nggak ngelamun gimana? Lah, wong dari tadi ta' panggil-panggil sampean nggak nengok-nengok gitu kok, Mbak." kata Shinta menggoda.

"Ih ... kamu ini, sudah ah! Tuh ada pelanggan sedang kemari, senyum gih!" ujar Andini senang dapat menghindari godaan rekan sejawatnya itu.

***

"Mbak Andin ... ditunggu Ibu Manajer di ruangan beliau." ujar Udin, seorang petugas Cleaning Service.

"O ya ... terima kasih, Pak Udin." sahut Andini, segera beranjak menuju ruangan manajer.

Tok tok tok!

Andini mengetuk pintu kaca buram.

"Masuk!" tegas perintah dari dalam ruangan.

Andini masuk, menutup pintu lalu berdiri menghadap Manajer.

"Ibu memanggil saya?" tanya Andini memastikan.

"Ya!" jawab wanita berhijab itu, "silahkan duduk, Andini." pintanya pada karyawan andalannya itu.

Dengan hati bertanya-tanya Andini duduk.

"Bagaimana Andini ... setelah sekian lama kerja di sini?" tanya Hindun, demikian biasa ia disapa.

"Alhamdulillah, Saya suka sekali bekerja di sini, Bu." ujar Andini.

"Kira-kira kalau Saya tempatkan kamu di cabang kita yang ada di luar pulau jawa, apakah kamu bersedia?" tanya manajer cantik itu.

Andini terdiam sesaat, sungguh ini tawaran yang tidak pernah ia duga sebelumnya.

"Kalau boleh tahu, daerah mana, Bu?" tanya Andini, memberanikan diri.

Ke mana kah Andini akan dimutasi?
Temukan jawabannya dalam novel yang akan segera rilis.

Untuk mendapatkannya hubungi akun FB Lozhalouzzara Ozzha :p











ANDINI, TENTANG HATI YANG DIKHIANATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang