Puzzle with Story: Assembling the Memories

73 1 0
                                    

Keesokan harinya, Lomon sengaja menghampiri Yihyun yang sedang berjaga di Lovemart.

"Lomon-a, apa kesehatan kamu sudah membaik? Ada yang bisa aku bantu?" tanya Yihyun penuh semangat seperti biasa, begitu Lomon menghampirinya.

"Kondisi aku sudah membaik, terima kasih. Aku ingin mengembalikan payung dan uang makanan yang kemarin kamu belikan," jawab Lomon sambil menyerahkan payung dan sejumlah uang ke Yihyun, persis seharga makanan yang Yihyun belikan untuk pemuda itu. Sepertinya, Lomon sudah mencari tahu informasi harga makanan itu. Sebenarnya Yihyun tidak ingin menerima uang itu, tapi setelah sempat beradu pandang sejenak dengan Lomon, gadis itu memilih untuk mengalah dan menerima uang dari Lomon.

"Baiklah, terima kasih Lomon-a," ucap Yihyun dengan senyum lebarnya.
Lomon merogoh saku bajunya, mengambil satu buah kompres penurun demam, persis dengan pemberian Yihyun malam sebelumnya lalu menyerahkan kompres itu ke Yihyun.

"Apa ini?"

"Pengganti kompres dari kamu kemarin".

Yihyun menggelengkan kepalanya.
"Aku tidak bisa menerimanya, lebih baik kamu simpan saja, siapa tahu lain waktu kamu memerlukannya, Lomon-a".

Lomon menatap sejenak Yihyun sebelum akhirnya menganggukkan-anggukkan kepalanya pelan, mengalah, memasukkan kompres itu kembali ke saku bajunya.

"Gomawo".

Setelah Lomon menghampiri Yihyun hari itu, interaksi diantara keduanya berjalan biasa saja, kecuali beberapa kali Lomon mendatangi Lovemart untuk membeli makanan atau minuman. Meski demikian, Lomon tetap sering melihat sengaja ataupun tidak sengaja sikap Yihyun yang selalu penuh semangat dan senyuman dari kejauhan. Sebaliknya, beberapa kali Yihyun tidak sengaja melihat Lomon kembali kesakitan, tapi tiap kali Yihyun berusaha menanyakan kondisi itu saat Lomon datang ke Lovemart, laki-laki itu selalu mengatakan bahwa dia baik-baik saja. Selain itu, Lomon pun akhirnya tahu bahwa dia dan Yihyun bersekolah di tempat yang sama.

Suatu sore beberapa minggu setelahnya, Yihyun menemukan Lomon sedang terduduk memegangi kepalanya sepulang kerja di tempat yang sama ketika Yihyun memberikan kompres penurun demam pada Lomon. Kali ini, pemuda itu terlihat lebih meringkuk, tampak kesakitan.

"Lomon-a, gwenchana?"

Laki-laki itu mendongak, menemukan gadis penjaga Lovemart di depan tempat kerjanya itu sedang berdiri menatap khawatir ke arahnya.

Lomon buru-buru menetralkan ekspresinya, berusaha menampakkan dirinya baik-baik saja.

"Gwenchana. Aku cuma butuh istirahat sebentar saja".

Mata keduanya bertemu pandang sejenak dan Yihyun tahu laki-laki itu berusaha menyembunyikan rasa sakitnya sebaik mungkin. Entah mengapa, tapi Yihyun ingin berusaha sebisa mungkin membantu meski Lomon sengaja membangun pagar tinggi.

"Apa kepala kamu sakit lagi?"

"Aku baik-baik saja," jawab Lomon kali ini terlihat sedikit mengeryitkan kepalanya. Seberapa rapi Lomon ingin menyembunyikan rasa sakitnya, tapi rasa sakitnya tidak berhasil ia sembunyikan dengan sempurna. Tak ingin Yihyun benar-benar melihatnya, Lomon memilih menundukkan kepala.

Yihyun mengambil tempat duduk setengah meter di sebelah Lomon, membuat laki-laki itu keheranan tapi kali ini Lomon memilih diam berusaha melawan dan mengusir rasa sakit di kepala dan matanya.

"Aku sempat beberapa kali melihat dari kejauhan kamu kesakitan memegangi kepala kamu, Lomon-a. Aku rasa itu bukan sekedar pusing karena demam biasa. Apa kamu pernah memeriksakannya ke dokter?"

YOU ARE THE ONE - My Extraordinary Puzzle PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang