44

6K 620 17
                                    

Kairus menatap lekat wajah cantik Aidan, tadinya ia tengah melakukan pemulihan inti kehidupannya dan juga mengumpulkan kembali kekuatannya agar ia dapat kembali kewujud aslinya, ia sangat tak menyukai wujud kecilnya karena dengan tubuh anak kecil ia tak bisa melindungi Aidan dari para predator yang menginginkan miliknya, biar bagaimanapun Aidan hanya milik kairus.

Masih diposisi yang sama, kairus membelai lembut wajah Aidan, dengan senyum simpul kairus menatap simbol Teratai putih didahi Aidan, ia menekan lembut dahi Aidan dan mengeluarkan sedikit aura berwarna hitam pekat.

Kedua aura tersebut saling membelit dan meresap kedalam tubuh Aidan, melihat itu kairus tersenyum manis dan mengecup dahi Aidan dan menidurkan tubuhnya dengan memeluk tubuh Aidan dengan erat.





Aidan mengerutkan dahinya, kini ia tengah berada dihamparan rerumputan hijau yang luas, ia merasa sedikit familiar dan ahh ia ingat! Bukankah tempat ini adalah awal pertemuannya dengan Angelina dan sekarang ia berada disini namun dimana wanita tersebut.

"Ahahaha... Tangkap aku.. Haha kau tak bisa menangkap ku.. "

"Hei.. Tunggu! Haha.. Awas saja jika kau kutangkap maka aku tak akan membiarkan mu pergi... "

"Hahah... Kalau begitu coba tangkap aku kalau bisa,wleee.... "

"Ahaha... Hahah... Baiklah kalau begitu aku akan menangkap mu kelinci nakal"

"Hahaha... Hahaa"

Aidan mengerutkan dahinya menatap kedua orang tersebut yang dimana tengah melakukan aksi kejar kejaran, entah kenapa wajah kedua orang tersebut sangat buram dan terlihat tak jelas.

Aidan merasa perasaan dejavu, ia semakin penasaran akan sosok mereka berdua yang dimana pria berambut hitam dan pria berambut putih tersebut tengah tertawa bahagia di bawah pohon besar.

Hingga pemandangan itu terganti dengan adegan yang membuat tubuh Aidan mematung membeku.

"Tidak...Tidakk! Kumohon hentikan..hiks..Jangan lakukan ini! Kenapa kalian sangat egois... Kalian seharusnya menjadi pelindung bukan menjadi ancaman!! "

"Hahahah!! Kau sungguh naif El! Untuk apa kami melindungi mereka yang lemah?"

"Hahaha! Liatlah mereka semua.. Bukankah kehancuran tersebut terlihat sangat indah... "

"T-tidak.. Hiks.. Kumohon hentikan! hentikan!! KUMOHON HENTIKAN!! hiks jangan lakukan ini" Aidan menatap sosok pria berambut putih tersebut yang terus memohon dan menangis melihat kekacauan yang berada didepan matanya.

Hingga iris biru tersebut membulat sempurna yang dimana ia melihat pedang panjang menusuk tepat dijantung sosok pria berambut putih tersebut yang membuat tubuh Aidan langsung terduduk dengan pandangan kosong, ia meremas dadanya yang terasa sakit, hingga ia mendengar suara teriakan sosok pria berambut hitam yang menangis kencang dan memeluk erat tubuh pria berambut putih tersebut yang telah dilumuri oleh darah.

"TIDAKKK! ELL! HIKS.. BANGUN ELL! KU-KUMOHON BERTAHAN ELL! JANGAN TINGGALKAN AKU SENDIRI HIKS.. EL! HIKS KUMOHON BERTAHAN! MAAF.. MAAFKAN AKU YANG TAK BISA MELINDUNGIMU.. HIKS MAAF.. KUMOHON BERTAHAN EL KUMOHON.. HIKS.. MAAF.. MAAFKAN AKU! "

Entah kenapa Aidan yang menyaksikan itu semua merasa panas dimatanya, bulir bulir kristal mulai turun dari ujung kelopak matanya, iris biru tersebut mengeluarkan air mata menyaksikan dimana pria hitam tersebut menangis tubuh yang berlumuran darah tersebut.

Tak lama pemandangan tersebut mulai menunjukkan keretakan dan pecah menjadi kepingan kaca, tanah yang Aidan duduki mulai menghilang mejadi kepingan kaca dan tubuh Aidan terjatuh didalam lubang hitam yang gelap yang dimana itu membuat Aidan terbangun dari tidurnya.

Aidan meremas dadanya yang berdetak kencang, dengan nafas yang tak beraturan dan wajah yang dipenuhi keringat tersebut tengah mencerna apa yang baru saja ia alamin.

"Hah.. Ha.. Huft! Hanya mimpi..namun terasa sangat nyata... Bahkan rasa sakit itu.. Huft.."

Aidan merasa kepala sangat pusing Akibat mimpi tersebut, ia mengerutkan dahinya merasakan sedikit berat ditangan kirinya dan menunduk melihat beban apa yang menimpa tangannya.

Dapat ia lihat ternyata kairus tertidur dengan memeluk erat lengannya sehingga ia merasakan berat sebelah dan itu semua diakibatkan oleh kairus yang menjadikan lengannya sebagai guling.

Aidan menatap lekat wajah kairus, ia merasa jika pria berambut hitam tersebut adalah kairus versi dewasa namun pemikiran tersebut langsung ditepis olehnya, Aidan berfikir bahwa itu tak mungkin hanya karena kairus memiliki warna rambut gelap. Aidan menganggap mimpi tersebut hanya lah bunga tidur dan mimpi buruk biasa.

"Apa yang kau pikirkan Aidan.. Hahh... Ini membuat ku pusing, lebih baik lupakan saja"








Tbc

Vote and comment

adventure || Aidan [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang