Hanya mimpi buruk?

7.9K 768 19
                                        

-Tandai jika ada typo-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Tandai jika ada typo-
.
.
Happy reading
.
.

Kairus memandang lekat wajah damai Aidan yang semakin terlihat cantik saat tertidur, tadinya ia tengah melakukan pemulihan inti kehidupannya dan juga mengumpulkan kembali kekuatannya agar ia dapat kembali kewujud aslinya, ia sangat tak menyukai wujud kecilnya karena dengan tubuh anak kecil ia tak bisa melindungi Aidan dari para predator yang menginginkan miliknya, biar bagaimanapun Aidan hanya milik kairus dan itu sudah tertulis dalam takdir yang tidak dapat dirubah.

Masih diposisi yang sama, kairus membelai lembut wajah Aidan, dengan senyum simpul kairus menatap simbol Teratai putih didahi Aidan, ia menekan lembut dahi Aidan dan mengeluarkan sedikit aura berwarna hitam pekat.

Kedua aura tersebut saling membelit dan meresap kedalam tubuh Aidan, melihat itu kairus tersenyum manis dan mengecup dahi Aidan dan menidurkan tubuhnya dengan memeluk tubuh Aidan dengan erat.

Aidan mengerutkan dahinya, kini ia tengah berada dihamparan rerumputan hijau yang luas, ia merasa sedikit familiar dan ahh ia ingat! Bukankah tempat ini adalah awal pertemuannya dengan Angelina dan sekarang ia berada disini namun dimana wanita tersebut.

Saat asik melamun Aidan mendengar suara tawa seseorang yang membuat nya berbalik dan menatap asal suara, iris birunya menajam menatap dua orang asing yang terasa sangat familiar namun wajah mereka tampak blur dimata Aidan membuatnya tidak dapat mengenali sosok keduanya.

"Haha tangkap aku, ayo tangkap aku kalau kamu bisa.. " pria berambut emas tersebut menjulurkan lidahnya dan terus berlari dari kejaran sosok berambut hitam yang lebih tinggi dari nya.

"Hei berhenti aku bilang, uh lihat saja akan aku tangkap kamu lalu tak akan kubiarkan kabur, hiyaa kemarilah aku akan menangkapmu. "

"Huwaa lari... Ahaha tidak kena tidak kena, wleee. "

"Kamu!, jangan larii serigala datang memburu kelinci nakal, rowrr. "

"Kyaa jangan mendekat.. Aaa tolong aaa. "

Aidan hanya diam menatap interaksi keduanya yang tampak bahagia bermain bersama dan tertawa bersama, Aidan sungguh bingung entah kenapa wajah kedua orang tersebut sangat buram dan terlihat tak jelas bahkan Aidan merasa tubuhnya kaku dan tidak bisa digerakkan

Perasaan dejavu dan familiar menyarang dihati dan pikirannya, ia semakin penasaran akan sosok mereka berdua yang dimana pria berambut hitam dan pria berambut putih tersebut tengah tertawa bahagia di bawah pohon besar.

Hingga pemandangan romantis yang penuh canda tawa itu terganti dengan adegan yang membuat tubuh Aidan mematung membeku .

Lidah Aidan terasa keluh, mata nya menatap tak percaya akan pemandangan didepan nya, taman luas yang dipenuhi oleh bunga kini sudah dibanjiri oleh lautan darah.

"Tidak...Tidakk! Kumohon hentikan..hiks..Jangan lakukan ini! Kenapa kalian sangat egois... Kalian seharusnya menjadi pelindung bukan menjadi ancaman!! " emosinya membunca saat melihat kehancuran didepan matanya.

Aidan menatap sosok berambut emas dengan tiga orang yang membelakangi Aidan, dimana sang rambut emas terluka dan terdapat beberapa anak panah yang menancap ditubuhnya.

"Hahahah!! Kau sungguh naif El! Untuk apa kami melindungi mereka yang lemah?" sarkas ketiganya dengan tawa kencang menertawakan sosok El.

"Lihatlah, lihatlah mereka semua bukankah ini menyenangkan melihat dimana mereka semua berteriak kesakitan."

"Ahh kau benar, bukankah kehancuran ini sangat menyenangkan dilihat. "

"T-tidak.. Hiks.. Kumohon hentikan! hentikan!! KUMOHON HENTIKAN!! hiks jangan lakukan ini."

Aidan menatap sosok pria berambut emas tersebut yang terus memohon dan menangis melihat kekacauan yang berada didepan matanya.

Hingga iris biru tersebut membulat sempurna yang dimana ia melihat pedang panjang menusuk tepat dijantung sosok pria berambut emas tersebut yang membuat tubuh Aidan langsung terduduk dengan pandangan kosong, ia meremas dadanya yang terasa sakit, hingga ia mendengar suara teriakan sosok pria berambut hitam yang menangis kencang dan memeluk erat tubuh pria berambut putih tersebut yang telah dilumuri oleh darah.

"TIDAKKK! ELL! HIKS.. BANGUN ELL! KU-KUMOHON BERTAHAN ELL! JANGAN TINGGALKAN AKU SENDIRI HIKS.. EL! HIKS KUMOHON BERTAHAN! MAAF.. MAAFKAN AKU YANG TAK BISA MELINDUNGIMU.. HIKS MAAF.. KUMOHON BERTAHAN EL KUMOHON.. HIKS.. MAAF.. MAAFKAN AKU! "

Entah kenapa Aidan yang menyaksikan itu semua merasa panas dimatanya, bulir bulir kristal mulai turun dari ujung kelopak matanya, iris biru tersebut mengeluarkan air mata menyaksikan dimana pria hitam tersebut menangis tubuh yang berlumuran darah tersebut.

Tak lama pemandangan tersebut mulai menunjukkan keretakan dan pecah menjadi kepingan kaca, tanah yang Aidan duduki mulai menghilang mejadi kepingan kaca dan tubuh Aidan terjatuh didalam lubang hitam yang gelap yang dimana itu membuat Aidan terbangun dari tidurnya.

Aidan meremas dadanya yang berdetak kencang, dengan nafas yang tak beraturan dan wajah yang dipenuhi keringat tersebut tengah mencerna apa yang baru saja ia alamin.

Mimpi yang begitu terasa sangat nyata sekaligus mimpi yang paling aneh menurut Aidan, entah kenapa semenjak dirinya hidup kembali ia selalu mendapatkan mimpi mimpi aneh membuat nya sedikit pusing.

"Entah kenapa rasa sakitnya terasa nyata, sudahlah ini membuatku pusing. "

Aidan merasa kepala sangat pusing Akibat mimpi tersebut, ia mengerutkan dahinya merasakan sedikit berat ditangan kirinya dan menunduk melihat beban apa yang menimpa tangannya.

Dapat ia lihat ternyata kairus tertidur dengan memeluk erat lengannya sehingga ia merasakan berat sebelah dan itu semua diakibatkan oleh kairus yang menjadikan lengannya sebagai guling.

Aidan menatap lekat wajah kairus, ia merasa jika pria berambut hitam tersebut adalah kairus versi dewasa namun pemikiran tersebut langsung ditepis olehnya, Aidan berfikir bahwa itu tak mungkin hanya karena kairus memiliki warna rambut gelap. Aidan menganggap mimpi tersebut hanya lah bunga tidur dan mimpi buruk biasa.

"Apa yang kau pikirkan Aidan.. Hahh... Ini membuat ku pusing, lebih baik lupakan saja."

..

udah ada yg bisa nebak? jngn lupa votee

Star Of Word Life AIDAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang