dua e n a m

1.4K 144 44
                                    

Minji menatap pantulan dirinya tak percaya di kaca pembatas ruangan rumah sakit. Di balik kaca tersebut ada ibunya dan Minjeong yang tengah terbaring di ranjang rumah sakit.

Ia tampak sangat gusar. Duduk di kursi tunggu, mondar-mandir, duduk, bangun, begitu seterusnya.

Matanya melihat keluar jendela dimana matahari terbit, cahaya pagi perlahan menimpa wajahnya.

Hangat.

"Minji."

Minji menoleh, mendapati Hanni berdiri disana terpaku menatapnya.

Gadis itu tak lagi asing. Minji ingat semua hal yang mereka lalui hingga sampai di percobaan ini. Semburat merah menghias pipi Minji saat ingat peristiwa yang membawa ingatannya kembali.

Karena ia mencium Hanni. Dan jika ia ingat lagi, ternyata itu bukan ciuman pertama mereka.

"H-hai..." Minji mengangkat tangannya, melambai lambat pada Hanni.

Tanpa peringatan, gadis yang lebih pendek darinya menghambur memeluknya begitu saja.

"Kupikir aku akan kehilanganmu—" Hanni mendekap Minji hingga tak ada jarak antara keduanya, "—lagi."

Minji tak hanya membiarkan Hanni memeluknya, namun membalas pelukan itu dua kali lebih erat.

Derap langkah kaki membuat keduanya melepaskan pelukan mereka. Minji menemukan kakak Jimin yang masih terasa asing baginya di lorong rumah sakit.

Perempuan itu segera menghampirinya dan menggenggam tangannya, Minji dapat merasakan kegetiran dan ketakutan luar biasa hanya melalui sentuhan di tangannya.

Miyeon menatapnya berkaca-kaca, "apa yang terjadi?"

Terlalu rumit menjelaskan semuanya sekarang, terlebih melihat situasi Miyeon tak begitu baik.

Di belakang perempuan itu, Minji bertemu mata yang tak asing. Hanya dengan sekali melihat, ia langsung mengenali sosok laki-laki di belakang Miyeon.

"Jimin akan baik-baik saja, sayang. Jangan menangis lagi ya," laki-laki itu membawa Miyeon ke dalam pelukannya.

Seakan merasa diawasi, laki-laki yang tampak seumuran kakak perempuan Jimin membalas tatapannya.

Minji tidak perlu mengecek tanda pengenal yang dimiliki orang tersebut. Ia langsung tahu lelaki itu adalah versi lebih muda dari Ayah Sullyoon, Seol Taehyung.

 Ia langsung tahu lelaki itu adalah versi lebih muda dari Ayah Sullyoon, Seol Taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minji menghela nafas yang ke-sekian kali melihat tingkah memalukan Jimin. Ibunya akhirnya siuman dua hari lalu, dan selama itu Minji menemani Jimin di rumah sakit. Membantu Miyeon mengurus segala keperluannya disana.

"Aku mau pulang dengan Minjeong, haaaa!"

Minji memutar kedua bola matanya malas, seandainya ia berani menjitak kepala ibunya, pasti sudah ia lakukan. Toh mereka seumuran di—

mission 2021 [winrina ft. bbangsaz]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang