BAB 11 𓇢𓆸

12 3 0
                                    

Ia bercahaya disebalik kain sutera putih itu , sungguh bersinar tetapi nasib hanya aeman sahaja perasan akan cahaya itu , dengan tidak sengaja , aeman tergosok akan tempat yang ada cahaya itu , terasa tajam seperti bucu pisau .

" Ouch , tajam sungguh ya "
" Apalah agaknya benda ini.. "

Setelahnya digosok , cahaya itu berhenti serta-merta . Dalam fikiran aeman terlintas merasai akan sesuatu yang aneh berlaku , lalu bunyi pintu kereta kuda sebelah kiri ditutup , kerna tadi aeman keluar sebelah kanan.

" Wahai anak muda , tlah disini sahajalah pakcik membawa dikau , selebihnya , pakcik serahkannya kepada dikau sendiri agar teruskan perjalanan ke pejabat tok guru di ruang dibelakangnya ada kolam euforia air pancut , maka khabarkanlah namamu , nescaya mereka akan membawa dikau ke mana seterusnya ."

" Baiklah pakcik.. terima kasih sudah membawaku kemari.."

"Sebentar dikau pergi , apa gerangan nama dikau , anak muda?"

"Gerangan patik "Tengku Aeman" , tetapi pakcik bolehlah memanggil patik Aeman sahaja."

"Baiklah Aeman, Andai masa lagi , kita akan bersua lagi , Pakcik ada sahaja di kawasan akademik ini, Tugas pakcik hanya menghantar dan membawa pulang pelajar kita.."

Jadi aeman pun memasuki akademik itu , pintu yang besar membuka ruang yang besar untuk ramai pelajar memasuki akademik tersebut , dalam perjalanan menuju ke pejabatnya , terlihat begitu ramainya pelajar sedang menaiki tangga untuk menuju ke kelas masing-masing , pakaian mereka begitu afsun . Pada lelaki berbaju melayu berwarna hitam berserta sampin berwarna putih terang dan tanjak simple berwarna hitam dan pada wanita berbaju kurung berwarna putih terang berserta selendang berwarna putih . Dan jua , ada 3 lelaki yang seperti sudah berumur malah cara berjalannya akan seperti orang muda , didepan mereka berpakaian seakan mereka tetapi bezanya , tanjak berwarna hitam ada cakera bintang putih yang bersinar di kepalanya .

" Kagum aku melihat adab pakaian mereka , memang layaklah aku ditakdirkan menimba ilmu di sini"

Telah tiba jua akhirnya , aeman terus mengetuk pintu kayu putih yang berukiran keris , tombol pintu direka dalam bentuk tangan yang menggapai..

" Silalah masuk , wahai saudara"

Aeman terus membuka langkah lalu membuka pintu , terdengar bunyi loceng yang ada di pintu itu , setelahnya menutup pintu terlihat ada seorang lelaki yang senyum lebar pada aeman , yang berjanggut panjang , rambut berumban , dan dikornea matanya ada simbol bulan sabit berwarna putih pada sklera matanya .

" Uish , aneh sungguh orang ini.." *aeman berbisik dalam hati

" Adakah tuan hamba "Tok Guru" yang disebut oleh ayahanda dan bonda patik?"

" Seperti yang dikatakan , benarlah sabda ayahanda dan bonda saudara. Andai saudara ingin tahu , khabar angin tentang saudara telah tersebar ke pelusuk negeri ini dari utara , daksina , timur dan barat . Andai saudara ingin tahu , Tok guru yang memohon kepada orang tok guru untuk jemput tuan hamba ke sini . Insyaaallah dengan izin-nya akan terlahir seorang pendekar yang mampu menjaga keamanan negeri ini"

"Baiklah.. Tok guru , sekiranya patik boleh tahu , apakah gerangan tok guru?"

"Boleh saudara , jikalau tuan hamba ingin tahu , bahwa nama sebenar tok guru ialah "Syed Al-Mutlaq". Akan tetapi , di akademik ini , Tok dikenali sebagai "Tok Janggut Putih" ataupun "Tok Janggut" saja , kerna janggut tok yang panjang ini." *Sambil ketawa sinis.

" Oh.. Baik Tok Janggut.."

"Maka disini tersedia sebuah borang yang perlu tuan hamba isikan , Kami menyediakan khidmat makan minum , pakaian dan asrama sekiranya tuan hamba memerlukannya , memandangkan saudara datangnya dari jauh sina ."

" Baiklah tok.. patik terima khidmat diberi.."

Sedang mengisi borang yang diberinya , tiba-tiba seorang pelajar tidak dikenali membuka pintu dengan kuat , bunyi hentakan pintu dan loceng yang sangat kuat , menanyakan apa yang terjadi , kelihatan dalam keadaan panik untuk memberitahu apa yng terjadi.

" TOK !! TOK !!" *suara memengah-mengah

" ADA PELAJAR KITA BERKELAHI !! TIBA-TIBA SAJA , DI TINGKAT 2 RUANG ASTANA KANDIS !!"

"HAA !?" *terkejut tok janggut

Lalu , Tok Janggut segera membangun dari kerusinya untuk pergi ke tingkat 2 ruang astana kandis , untuk lihat mengapa ia terjadi..

"Wahai saudara , lekaslah isi borang itu dan ikutilah abang ini untuk membawa tuan hamba ke kelas pertama"

"Mikail , bawakanlah pelajar baru kita ke kelas pertamanya di tingkat 3 , kelas Embun 1.."

"Baik Tok.. akanku menurut perintah.."

"Mari kita.." *mengajakkan aeman untuk mengikutinya..

"Baiklah abang.."

Ketika dalam perjalanan , menaiki tangga terlihat ada 3 orang bergaduh dengan 3 orang pelajar yang nampak seperti senior akademik ini.

"Ingat , dikau sudah besar sangatkah !!? Biadapnya dikau terhadap orang tua ini, apakah salahnya nenek ini?"

"Biarlah nak.. nenek baik saja , tidaklah terlampau biadap bagi nenek.." *Kata nenek tersebut

"Tidak biadapkah nenek? Apakah gelaran si bongkok itu sopan? Mengapalah ada pelajar yang sebegini disini.. ??"

"Alah.. memang layakkan? Si bongkok kan gemar didengari begitu?"

"Engkau memang patut menerima balasan !! rasakanlah pukulan maut dariku !!"
Dalam sedang melepaskan tumbukan yang sungguh laju , tumbukan tiba-tiba sahaja terhenti..

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

 IG : eymanstoryTIKTOK : eymanstory

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

IG : eymanstory
TIKTOK : eymanstory

𝙃𝘼𝙇𝙐𝙎𝙄𝙉𝘼𝙎𝙄 𓇢𓆸 || HOLDWhere stories live. Discover now