Pov Dela
Hai! kenalin nama aku Dela Aviya, Aku tinggal di kota Yang katanya menjadi Impian dan tempat tinggal hidup seseorang.
Bisa ketebak? yups Kota Bandung. Dari kecil aku selalu bermimpi tentang kehidupan yang indah, Namun nyatanya hanyalah sebuah Ilusi belaka.Aku menyukai awan yang di sore hari menjadi merah, karna dibalik awan tersebut, aku bisa melihat bahwa aku bisa meraih mimpi yang selama ini aku inginkan, aku yakin gagalku hanyalah proses belajar, Aku gak takut untuk berani melangkah, karna ketakutan itu hanya ilusi, setiap hari nya adalah kesempatan untuk berani melangkah, karna dunia ini hanya fana. Aku ingin menjadi inspirasi Bagi orang lain, tapi karna sifat pemalu ku dan kebodohan ku yang suka menunda nunda waktu Semua harapan itu punah.
Disini aku ingin menceritakan sebuah kisah nyata Yang di alami diriku sendiri.
Dulu, waktu SD, Kelas 1 sampai kelas 4 gak ada yang Namanya Genk-genk an Semua berteman baik, Namun disaat aku kelas 5,Aku di bully karna alasan aku kurang pintar dan pendiam.
"Kamu ga pintar, ga ada yang mau temanan sama kamu" ucap teman Dela, dan di sauti ketawa oleh teman teman lain nya.
Tidak hanya sekali dua kali mereka begitu, bahkan hampir setiap hari, bahkan aku ngomong saja mereka ga ada yang sahut, sedih? tentu. HAHA biarin lah, semoga suatu saat nanti aku bisa membuktikan sama mreka kalo aku pintar, cuman belum waktu nya.
setelah Lulus, aku berharap di smp tidak ada yang namanya pembullyan, Dan harapan ku Benar, mereka tidak membully ku tapi sayang nya mereka membully teman ku, Aku merasa kasihan karna aku pernah di posisi dia dulu. kenapa? KENAPA HARUS ADA PEMBULLY AN padahal kita belum tentu kuat, gimana kalo yang gakuat berani berbuat nekat? aku selalu berharap, semoga aku tidak pernah melakukan apa yang mereka lakukan. FUCK*NG B*TCH!!
Aku kira setelah lulus SMP masalah pembully-an ini berakhir, ternyata aku di SMA dikelilingi oleh manusia toxic. dan salahku juga tidak pernah melawan mereka, entah kenapa diwaktu SMA aku merasa balik ke masa SD yang pemalu, arghhh menyebalkan. kenapa aku gabisa ngelawan?!! KENAPAAA
Dibalik senyumku, ada luka yang aku simpan dan aku hanya bisa menuliskan kesedihan ku lewat bait-bait puisi, berharap kata-kata ku bisa memotivasi orang lain dan melahirkan makna yang indah.
Btw, Aku terlahir dari keluarga yang sederhana bahkan terbilang susah mendapatkan ini itu. Tapi aku yakin kalo ini semua demi kebaikan ku dan keluarga ku sendiri.
YOU ARE READING
Ilusi Yang Fana:Arimbi
Non-FictionLangit senja terbakar, menorehkan goresan merah membara di cakrawala. Matahari terbenam, meninggalkan jejak api yang membara di hati seorang anak kecil. Di balik fatamorgana langit yang terbakar, Dela melihat mimpi yang membara. Mimpi yang meluas ta...