Malvin Maverick
Happy Reading
Sosok pemuda tampan dengan berkulit putih tengah bersenandung kecil sambil asik menggosok body motornya dengan sabun.
"Malvin!" panggil seorang paruh baya dari depan pemuda yang tak lain bernama Malvin.
Malvin mendongak dan menatap lelaki itu penuh tanya. "Kenapa Yah?"
"Ibumu mana?" balik sang ayah bertanya.
"Pergi tadi," jawab Malvin dan kembali menggosok motor.
"Kemana?" tanya sang ayah kembali.
"Ke pengadilan agama." Tangan Malvin bergerak untuk mengambil selang dan mulai menyeprotkan air pada motor.
"Ngapain?" panik sang ayah.
"Mau menceraikan , Ayah," ucap Malvin dengan wajah biasa saja. Berbeda dengan ayah Malvin yang sudah kaget dan hampir saja terkena serangan jantung ditempat.
Dengan cepat sang ayah berjalan kearah Malvin. Merebut paksa selang ditangan Malvin dan membuangnya ke sembarang arah.
"Kenapa Ayah dicerai'in?" tanya sang ayah serius.
Sedangkan Malvin malah berdecak sebal dengan tindakan sang ayah. "Ayah kan selingkuh dari, Ibu. Ya wajarlah kalau mau ditinggal, gitu aja masih nanya."
"Kapan ayah selingkuh, Malvin! Ayah selingkuh sama siapa. Orang setiap hari aja, ayah cuma kerja," ujar sang ayah.
"Sama burung," sahut Malvin cepat.
"Burung?" beo sang ayah kebingungan.
"Iyalah burung! Kata ibu, kalo burung Murai,ayah panas dalam, pasti dibeliin Lasegar sama Ayah.Giliran Ibu yang panas dalam, Ayah biarin aja. Burung tiap hari Ayah mandiin.Ehh,ibu malah Ayah biarin. Kata ibu, Ayah udah gak pernah mandiin ibu lagi.Kapok sekarang Ayah mau ditinggalin ibu, mampus!" semprot Malvin yang membantu mengeluarkan unek-unek sang ibu.
"Astaga, mampus aku. Ayah gak bisa diginiin Malvin. Ayah harus jemput ibumu. Ayah gak sanggup jadi duda tampan," ucap sang ayah penuh dramatis.
Malvin hanya memutar bola matanya malas. Alay sekali pria tua satu ini. Ingin rasanya Malvin tuker tambah ayahnya dengan ban serep.
"Ayah pergi dulu ya Malvin!" Sang ayah langsung bergegas pergi.
"Ayah, Malvin abis ini tawuran ya!" teriak Malvin namun masih bisa didengar oleh sang ayah yang sudah menjauh.
"Terserah Vin, yang penting jangan nakal sama anak orang,jangan di bikin nangis," balas ayah dengan berteriak.
Malvin hanya tersenyum dengan jawaban yang ayahnya berikan. Setelah itu Malvin segera menyelesaikan mencuci motor dan bergegas untuk bersiap dan pergi.
____*
Saat ini Malvin sudah bersama dengan anggota geng yang Malvin motor miliknya yang bernama Libra. Kini mereka tengah bersiap untuk baku hantam dengan musuh.
"Panas banget ya, hari ini." Malvin mendongak menatap matahari yang bersinar terang tepat diatas kepalanya.
"Kalo takut panas mending pulang, dasar bocil," sahut sang ketua gank Bansos yang membuat Malvin berdecih pelan.
"Hoo...gendut banyak bacot, SERANG!"
Akhirnya mereka melakukan baku hantam dengan Malvin yang melawan ketua lawan dengan sangat gesit. Tentu saja gesit, Malvin inikan salah satu atlet tekwondo kebanggaan sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malvin Maverick
Teen FictionKehidupan yang penuh ketenangan dan kebebasan yang dimiliki oleh Malvin. Harus sirna setelah kejadian yang selalu Malvin hindari terjadi. Ketenangan Malvin harus lenyap karena kedatangan keluarga kandung Malvin. Yang selama ini Malvin hindari. "Bu...