PROLOG

11 5 0
                                    

Prolog.

Mesin mobil mewah itu berbunyi halus menandakan pengemudinya masih berada di dalam mobil. Air conditioner pun masih berkerja dengan baik, membagikan hawa sejuk nan nyaman yang dapat diraskan oleh pengendara mobil. Wangi pengharum mobil yang bercampur dengan bau alkohol menyebar semerbak di dalam mobil.

Seorang pemuda yang tak lain adalah pemilik mobil mobil tersebut, Tertidur dengan kepala yang tersandar ke stir mobil. Kedua matanya sembab. Wajah tampannya sedikit memerah karna alcohol yang pertama kali ia konsumsi.

Deru nafas pemuda itu mendadak semakin cepat dan terdengar semakin cepat dan terdengar cukup keras. Kedua mata beriris hazel itu terbelalak seiring pening yang menyerang secara tiba-tiba.pemuda itu terbangun dalam terkejut dan ketakutan. Keringat dingin menetas dari pelipisnya.

Setelah menghela nafas Panjang dan menenangkan diri pemuda itu menatap ke sekitar. Jalanan di depannya tampak kosong tanpa kendaraaan yang berlalu. Lampu jalan bersinar memberi penerangan disisi jalan.

Di malam selarut ini jarang sekali ada penduduk kota yang berkendara di jalan menuju ujung kota, begitu juga pemuda ini. Tidak ada kepentingan mendesak yang membuatnya keluar dan mengendarai Aston martin-nya selain rasa resah dan amarah yang harus dilampiaskannya secepat mungkin.

Bosan menatap jalanan, pemuda itu, mulai memindah kan porseling, meginjak pedal gas dengan sedikit dalam. Kepalanya masih didera pening. Tak lain penyebabnya adalah alkohol yang pertama kalinya ia minum. Ya, pertama dan terakhir kalinya.

Mobil itu itu melaju dengan kecepatan stabil meninggalkan jalan kosong itu dengan santai seperti biasa. Pengendara mobil itu tak tau ia juga tak sadar. Tepat di tempat pemberhentian mobilnya tadi sebuah peristiwa tragis.

[FORGIVEN]

FORGIVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang