Chapter 6 - 99th Floor

500 28 7
                                    

.
.
.

Disclaimer by Masashi Kishimoto

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari sudah meninggi namun lelaki pirang yang kini sedang duduk diatas kursi bar yang ada didalam apartemennya itu tidak kunjung pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari sudah meninggi namun lelaki pirang yang kini sedang duduk diatas kursi bar yang ada didalam apartemennya itu tidak kunjung pergi. Sasuke menghela nafas, entah untuk keberapa kalinya. Hari ini, pagi pagi sekali seluruh pelayan dibuat sibuk oleh Namikaze muda itu. Pasalnya, ia memesan begitu banyak barang, memanggil designer interior professional juga tenaga ahli, semua itu semata mata untuk menyiapkan kamar pribadi Sasuke didalam apartemen ini.

Seingat Sasuke, lelaki itu menolak untuk tidur dikamar terpisah namun lihatlah apa yang sekarang dia lakukan.

"Kau hanya meminta sebuah kamar, bukankah keterlaluan jika aku tidak memberikannya?"

Sasuke memijit pelan pelipisnya, ia sudah cukup lama terkurung didalam tempat ini dan tiba tiba saja apartemen Naruto sangat ramai membuat kepalanya terasa pusing. Bahkan, berapa banyak pelayan yang Lelaki pirang itu miliki?

"Huh? astaga! apa kau sudah gila, Naruto?"

Pekikan heboh berasal dari wanita bersurai merah yang baru saja memasuki apartemen adik sepupunya. Sasuke meringis mendapati Karin yang kini menatap Naruto dengan tatapan berbahaya, namun diabaikan oleh lelaki itu. Naruto hanya mengedikan bahunya, sambil menyesap kopi hitam yang selalu ia nikmati setiap pagi.

"Sial apa kau bodoh? kubilang mungkin saja pemicu sakit yang sasuke derita adalah karena stress, dan kau.. membawa begitu banyak orang kedalam tempat ini?"

"Aku mengerti, makanya aku membuatkan kamar pribadi untuk meredakan stressnya. Aku juga sudah memesankan mobil"

Karin menutup kedua matanya, giginya bergemeletuk menahan kekesalan pada adik sepupunya itu.

TAK!!

"ARGH!"
Naruto kini memegangi kepalanya yang sepersekian detik tadi mendapatkan salam hangat dari direktur rumah sakit Uzumaki itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Solar EclipseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang