Chapter 02 - Peliharaan

1.7K 164 51
                                    

.
.
.

Disclaimer by Masashi Kishimoto

.
.
.

Solar Eclipse

.

Sasuke mengerjap pelan. Pukul 5 Sore, kepalanya terasa berat. Dengan hati hati ia mendudukan dirinya, bersandar dikepala ranjang. Matanya menatap pergelangan kaki yang kini dibalut perban. Apakah Naruto perlu bertindak sejauh ini? Ia bahkan tidak berusaha untuk kabur, dan pergelangan kakinya patah. Bagaimana jika- suatu saat Sasuke melakukan kesalahan fatal? Apa yang akan dilakukan Namikaze muda itu?

'Bagaimana keadaan perusahaan?'

Segalanya pasti sudah menjadi lebih baik dibawah tanggung jawab Namikaze grup. Ah, Naruto. . Bajingan gila itu mengurungnya didalam apartemen mewah ini. Bahkan pada rapat final penggabungan perusahaan, Naruto tidak memperbolehkannya untuk hadir.

"Sial"
Sasuke meringis saat berusaha untuk bangkit dari ranjang. Matanya melihat ke sekeliling kamar, tapi tidak menemukan koper yang ia bawa semalam. Laptop, dan ponselnya berada dalam koper itu. Ia harus menemukan ponselnya untuk tahu keadaan diluar.
Ia juga perlu menghubungi Deidara untuk menanyakan keadaan Itachi.

"Akhh ..gah!!"
Sasuke terjatuh saat mencoba untuk berjalan. Pergelangan kakinya benar benar tidak bisa ia gerakkan. Nafasnya memburu, berusaha menahan sakit yang kembali terasa.

"Apa kau.. baik baik saja? Uchiha-sama"
Sasuke tersentak, ia benar benar kaget. Seseorang dengan pakaian rapih tiba tiba sedikit membuka pintu kamarnya. Sasuke ingat, saat pertemuan di restoran lelaki ini ikut mengawal Naruto.
Lelaki itu membantu Sasuke kembali ke ranjang, meluruskan kakinya lalu hendak menutup badannya dengan selimut.

"Bisakah.. kau membantuku?"
Ucap Sasuke dengan hati hati. Jika salah langkah, orang dihadapannya ini bisa saja mengadu pada Naruto.

"..Apa itu?"
Jawabnya, setelah beberapa saat terdiam. Ia mungkin -sedikit iba dengan kondisi Sasuke.

"Siapa namamu?"

"Namaku Seven"
Sasuke mengangguk kecil. Mungkin saja namanya memang aneh, atau mungkin Naruto menamai pengawalnya dengan angka karena lelaki itu gila.

"Baiklah, Seven. . Bisakah kau carikan ponselku?"
Seven terlihat berpikir. Tidak, Sasuke tidak berniat menghajar Seven, lalu kabur dari tempat ini. Pasti ada beberapa orang lagi yang berjaga diluar sana. Dan lagi, sejauh apapun ia lari Naruto pasti akan menemukannya kan?

"Aku.. harus menghubungi seseorang"

"...baiklah"

Seven melesat keluar kamar. Sebelumnya, mata abu abu lelaki itu melirik kearah jam digital diatas nakas. Apakah Naruto akan segera pulang? Entahlah. Sasuke tidak tahu.

5 menit

10 menit

15 menit

Seven belum juga kembali.
Sasuke penasaran, apakah Apartemen ini begitu luas hingga butuh waktu lama untuk menemukan sebuah ponsel?
Ah, ia lupa mengatakan bahwa ponselnya berada didalam koper.
Sasuke kembali bangkit dengan berhati hati, kali ini bertumpu pada kaki kanannya. Tangannya berpegangan pada apapun yang bisa menopang berat tubuhnya, merambat perlahan untuk berjalan keluar kamar.

Solar EclipseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang