"Lo ibunya anak gue dong harus kepo itu malah gue seneng , eh ko gue mual gini dah kayaknya gerd gue kambuh "
"Hah lo punya gerd , astaga Lein bentar yaa gue ambilin obat gerd gue" Fetty pun Panik
Sambil membawakan air hangat dan obat lambung Fetty terlihat khawatir
"Diminum dulu nih obatnya abis itu lo berbaring tapi posisi kepala sampe dada lo harus lebih tinggi dari badan. Nafas rilex yaa"
*aih kenapa gue mual banget deh elah malah ngerepotin si Fetty jadinya... ucap Leini dalam hati
Fetty pun keceplosan "biasanya jam segini nih gue morning sick , eh tapi sekarang ko engga ya"
Sedang berbaring dan lemas pun Leini masih bisa ngomel "Nah berarti lo emang telat makan pas hari kemarinya makanya jam segini jadi mual mual coba deh periksain takutnya bukan karena kehamilan tapi karena lambung lo kosong apalagi lo ada riwayat gerd"
Sambil menuangkan obat lambung di sendok , Fetty pun tidak terima dengan ucapan Leini "Lo lagi kambuh gerd bisa bisanya ngomongin orang apa kabar lo sama aja dong berarti lo telat makan juga. Mabok aja terus udah hobinya mabok jarang makan jebol dah tu lambung lo"
Leini yang tadinya sudah berbaring , kini duduk dan mencoba mengatur dirinya agar rileks karena perutnya sangat mual.
Hingga tidak tertahan lagi Leini pun berlari ke arah kamar mandi , Untungnya sebelum Fetty sadar leini sudah membereskan genangan air pada kamar mandi dikamar itu , Jika tidak mungkin Leini bisa terpeleset.
Fetty terlihat sangat khawatir , dia pun menyusul Leini ke toilet dan sambil memijat ringan tengkuk Leini "Kerumah sakit aja deh yaa , gue udah kuat ko nyetir"
"eum telpon taksi aja fet , gue biar pergi sendiri ke rs nya . lo juga kan harus istirahat"
"Ga ada penolakan ya , karena si baby lagi pengen terus sama sama lo nih"
Leini yang tadinya menunduk lemas sambil berpegangan ke wastafel . langsung berbalik badan dan bersandar pada dinding toilet dan mengelus sayang perut Fetty.
"yaudah ayo sekarang , siangnya lo juga periksa yaa"
Sampailah mereka di ugd rs ternama di daerah Jakarta. Untuk mengurus semua administrasi fetty harus meninggalkan sejenak Leini diruangan penanganan.
Leini sempat menitipkan dompetnya kepada fetty untuk mengurus biaya perawatannya , karena Leini tercover oleh Asuransi yang cukup Prioritas , proses pun hanya butuh melampirkan ktp dan kartu polisnya saja.
Dan kini Fetty sudah berada di ruangan rawat inap Leini dengan type President . Sedangkan Leini masih menuju ke ruang rawat inap karena ada serangkaian hal yang harus di periksa.
Jujur saja fetty masih lemas dan sedikit kelelahan sampai dia tertidur di sofa tunggu pasien. dia tidak sadar jika Leini sudah berada disana.
Leini langsung meminta tolong kepada perawat untuk memanggilkan dokter kandungan untuk Fetty .
Hingga sesuatu dingin menyentuh perutnya , Fetty pun terbangun.
"Maaf bu , kandungannya mau saya periksa dulu. sepertinya ibu juga rendah sekali tensinya . Ibu perlu bedrest 2-3 hari dahulu"
"di kamar yang sama bisa dok ? jadi biar satu ruangan aja " Timpal Leini
"Sepertinya bisa pak , nanti saya bantu follow up ke bagian administrasi . Soalnya ibu Fetty lumayan gawat kalo tidak ditangani dengan tepat."
"Bantu untuk diuruskan sekalian dok "
*Permisi
"Perkenalkan saya dr.Rina yang memeriksa mas Leini di ugd tadi . Diagnosa saya gerd mas cenderung naik , kalau dari diagnosa saya adalah mas Leini terlalu cemas sehingga morning sickness istri mas berpindah ke masnya"
"Wah Pasangan yang serasi, jika ibu Fetty mual mual dengan kondisi ini jauh sangat menghawatirkan sekali. Biasa jika pasangan baru menikah langsung dianugerahi kehamilan justru calon ayah cenderung panik."
"Lalu saya harus gimana dok" Ucap Leini dan Fetty hanya terdiam
"Bapak tenang aja , dijaga mood istrinya. Perhatikan pola makan dan jangan dibuat cemas ya Pak" Ucap dr. Kandungan
"Pak dan Bu saya pamit ya , nanti suster akan mengantarkan obat dan vitamin apa saja yang harus diminum" Ucap dr. Rina
Untuk ibu Fetty , nanti suster akan datang untuk Check darah dan memasangkan infus. Sekian dari saya Pak bu saya pamit"
"Baik dokter terimakasih" Ucap Fetty
Setelah dokter kandungan dan dr. Rina pamit , Leini pun memecahkan keheningan .
"Fett Sorry ya gue jadi ngerepotin lo gini"
"Ih gue yang paling ngerepotin lo tau ga, Apasi yang lo cemasin dari gue Len sampe morning sickness gue aja lo rasain"
"Jujur gue sebagai sahabat lo ya sedih, Panik, khawatir juga tapi jahat ga si kalo gue bilang tersirat kebahagiaan di hati gue ketika tau kabar lo hamil"
"engga si , but thanks ya lo mau nolongin gue padahal hampir aja mati gue. kenapa bisa lo bahagia"
"udah lupain sekarang yang penting lo sehat kandungan lo juga sehat . Gue akan berusaha temenin lo tapi ga janji setiap hari sama lo terus bukan karena gua ga mau tapi pekerjaan gua mengharuskan bolak balik keluar kota. Bahagia aja gitu ga tau kenapanya , dijaga baik baik anak gue loh "
" jangan di paksain Lein gue itu bukan kewajiban lo kok . Andaikan kehamilan gue diakui dan dia tanggung jawab"
"Lo sahabat gue Fet , masa gue temenan karena lo senenng aja ya enggalah . keadaan lo sekarang juga tanggung jawab gue juga . Anak lo ya anak gue juga . nanti pun anak Jay , anak Yura gue anggap anak sendiri"
" Pasti calon pendamping lo di masa depan beruntung banget si punya lo"
"Hahaha ga tau lah , yang jelas pendamping gue harus punya kriteria yang sama diantara lo ber tiga. ga gampang juga kan cari pendamping yang bisa terima keadaan gue"
"Masa iya ga ada yang gamau sama lo , aneh deh"
"Lo mau ga sama gue , udah deh gue mager juga buka hati sama orang lain pendakatan lagi ditipu lagi ah capek"
"Ngaco deh lo , udah ah gue tiba tiba ngantuk"
KAMU SEDANG MEMBACA
Leini to be Lein
RomancePerjalanan Seseorang Pengidap Interseks yang menemukan belahan jiwanya