Bab 1 🔞

112 11 0
                                    


Maaf Tetapi Bukan Maaf

Neil Pov

Pada akhirnya aku mengemudikan mobil Him karena dia tidak mengizinkan aku pulang dengan naik bus umum dan aku tidak akan membiarkan dia untuk mengantarkan aku pulang.

Jadi ya seperti saat ini… 😅

Him cukup berani untuk membiarkan orang seperti aku yang baru dia kenal sehari untuk membawa mobilnya.

Tetapi aku percaya akan perkataannya..

Tidak akan sulit untuk menemukanmu.. Neil.

Hal ini jelas bukan ancaman, kalau tidak bagaimana dia bisa mengizinkan aku menggunakan mobilnya seperti ini. 🙄

Him pasti bisa menemukan aku jika aku melakukan hal yang buruk dengan mobilnya ini seperti dia bisa datang menggodaku kemarin.

Setelah aku memarkirkan mobilnya di belakang asramaku, aku berjalan masuk ke dalam gedung asramaku.

---

Gedung Asrama R

Neil Pov

Sebelum aku sempat menyentuhkan kartu akses untuk memasuki gedung asramaku, aku mendengar suara yang familiar di dekatku. Hal itu membuat aku dengan enggan mengalihkan pandanganku. 😑

“Kamu membawa mobil siapa?”

Yeah.. Itu adalah suara Jay. Mantan pacarku yang baru saja meninggalkan aku kemarin.

Jay yang berbadan tinggi dan kurus berjalan mendekatiku sambil menatap tubuhku dari ujung kepala sampai kaki.

“Memang kenapa?”

Aku tidak menjawab pertanyaannya, tetapi aku balik bertanya karena tidak mengerti. Aku sebenarnya sangat tidak ingin melihatnya sama sekali. 😒

Meskipun aku bersikap seolah-olah tidak merasa sedih karena sudah dia tinggalkan, tetapi jauh di lubuk hatiku aku merasakan sakit. 😣

Sebenarnya sangat banyak pertanyan yang muncul di dalam kepalaku.

Kenapa dia harus selingkuh?Kenapa dia harus memutuskan aku demi orang lain? Apakah dia tidak pernah memikirkan aku? Kenapa?! Mengapa?!

Aku tidak tahu kapan dia mulai berhenti mencintaiku. 🙁

Aku tidak tahu apakah aku sudah melakukan kesalahan atau tidak sehingga membuat dia bisa berubah pikiran dan menemukan cinta yang baru.

Tapi tidak peduli berapa banyak pertanyaan yang aku miliki, aku hanya dapat menyembunyikan semua itu jauh di dalam hatiku dan bersikap seolah-olah semuanya baik-baik saja. Bertingkah seolah-olah aku tidak terlalu peduli saat melihat wajahnya.

“Aku meninggalkan jam tanganku di dalam kamarmu. Maukah kamu mengembalikannya kepadaku?” Kata Jay.

Yeah.. Jay dan aku sudah berpacaran selama hampir satu tahun. Terkadang dia akan datang dan menginap, terkadang aku yang akan menginap di asramanya.

Kami menghabiskan cukup banyak waktu untuk hidup bersama-sama. Oleh karena itu, dia memiliki barang-barangnya yang ada di kamarku atau aku meletakkan barang-barangku di dalam asramanya dan ini bukanlah hal yang aneh.

“Tunggulah disini! Aku akan mengambilkannya untukmu..”

Aku mengatakan itu dan ingin masuk ke dalam gedung asramaku. Tetapi..

Grab!

Tangan Jay dengan kasar meraih pergelangan tanganku sebelum aku bisa pergi masuk ke dalam asramaku.

For HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang