Segalanya Tentang HimNeil Pov
"Kita harus membuka pintunya sekarang."
Meskipun.. Him tetap bertahan tidak mau membuka pintunya, tetapi mau tidak mau aku mengagumi kegigihan sahabatnya yang ada di balik pintu. 😅
“Tapi aku benar-benar tidak ingin membukanya…”
"Apa kamu tidak ingin tahu kenapa sahabat-sahabatmu datang?"
Yeah.. Biasanya setiap sahabatku ingin datang mengunjungi aku, mereka akan memberitahukan padaku terlebih dulu jika ingin menemuiku.
Jika Him tahu bahwa sahabat-sahabatnya akan datang, dia pasti tidak akan mengundangku untuk datang ke apartmentnya.
Oleh karena itu, aku tidak bisa memikirkan hal lain.. selain sahabat-sahabatnya datang tanpa memberitahukan hal ini kepadanya dulu..🙄
Pasti ada alasannya bukan?
"Aku sudah tahu kenapa mereka datang ke sini."
"..."
Aku mengangkat alisku karena terkejut. Tapi aku tetap tidak bertanya kepadanya. 🤨
Dia sudah tahu? 🤔
Cklek!
Him lalu membuka pintu apartmentnya sedikit dan menyembunyikan badannya dari para sahabatnya agar mereka tidak melihatku. Him tidak membuka pintunya lebar-lebar dan dia hanya menghela napas lelah untuk menyambut tamunya.
Begitu Him menunjukkan wajahnya, terdengar ketiga temannya seger berteriak agar dia membukakan pintunya dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun.
Aku segera mengerti mengapa para sahabatnya ada di sini.
Dan aku mengerti kenapa Him sudah tahu kenapa para sahabatnya datang.
Setelah lagu ulang tahun berakhir, salah satu temannya berkata.“Selamat Ulang tahun Pho.. Ayo tiup lilinnya..”
“Huf..”
Him lalu segera meniup lilinya sampai padam sebelum dia mengusir para sahabatnya.
“Apakah kalian sudah puas?”
“Yeah.. sudah puas..”
"Kalian bisa kembali".
“Kenapa kamu jadi jahat?”
“Kami membawa alkohol..”
Aku mendengar suara lain dari balik pintu.
“Ayo buka pintunya cepat! Hari ini kami akan tinggal bersama-sama dengan Pho Him..”
Aku diam-diam tersenyum saat mendengar suara yang dalam sekarang berpura-pura menjadi suara anak kecil. ☺️
“Ayo..buka..buka.. buka..”
Aku merasakan pintu di belakangku mulai didorong, tetapi tetap tidak bisa terbuka lebar.
Him segera memeluk tubuhku dan saat inilah aku baru menyadari bahwa aku tidak berpakaian dengan benar. 😣
"Tunggu sebentar.."
Him tersenyum pada para sahabatnya, tapi kemudian dia segera menutup pintunya lagi.
Brak!
Aku mendengar Him menghela nafas pelan sebelum berbalik untuk berbicara denganku. Dia mengatakannya dengan nada yang terdengar lebih lembut.
“Apakah tidak apa-apa?”
“Yeah.. Hari ini adalah hari ulang tahunmu... akan lebih baik jika kamu bersenang-senang bersama teman-temanmu. Kita bisa melakukannya nanti..”
KAMU SEDANG MEMBACA
For Him
FanfictionAku bukan pengarang book ini.. Hormati pengarangnya ya.. Aku hanya mentranslatenya sesuai dengan kata-kataku sendiri, jadi kalau tidak sama harap maklum.. Terima kasih kepada temanku Star Savior yang sudah memberikan book ini untuk aku translate k...