Obsessed Love (Aryan & Riyana )

221 12 4
                                    

Hembusan angin itu terasa dingin bersamaan aktifitas panas tengah berlangsung di dalam hunian super mewah milik salah satu laki-laki paling berkuasa di benua Asia. Di dalam Mansion Aryan Arthur Steele, kamar utama, pukul 17.30.

"Ah..," suara erangan wanita yang sudah berada di bawah kungkungan tubuh perkasa laki-laki itu.

Bokong laki-laki itu terus naik turun, menghunjam liang hangat wanita itu dengan miliknya. Bahkan peluh sudah membasahi sekujur tubuh, sedangkan sang wanita terus berteriak-teriak sembari mendesah tengah meminta ampun.

Kepala wanita itu terus mendongak menatap langit kamar yang dihiasi lampu cristal yang meredup, meratapi merasakan kesakitan serta kenikmatan luar biasa yang baru pertama kali ia rasakan seumur hidup.

Matanya pun terpejam menahan perih serta sesak saat milik laki-laki itu terus menekan hingga titik terdalam liang hangat nya.

"Aryan, ma-af. Ah!" teriak nya lagi.

Aryan Arthur Steele, seorang CEO Perusahaan raksasa IT terbesar di benua Asia. Usia nya masih tergolong sangat muda sekarang, 28 tahun. Tetapi keberuntungan berpihak kepada dirinya, dimana dilahirkan dengan sendok emas di mulut nya. Ia merupakan pewaris tunggal, sekaligus pemimpin tertinggi di perusahaan yang sedang ada dalam kekuasaannya, sejak tiga bulan lalu, setelah diserahkan oleh sang kakek yang sekarang berada di negara Amerika serikat untuk melakukan pengobatan intensif karena masalah kesehatan.

"Sa-yang, sudah aku katakan kamu itu hanya milikku," erang Aryan. Sembari menghentakkan keperkasaannya dengan kencang serta berirama ke dalam milik wanita pertama yang ia masuki. Wanita yang berhasil membuatnya jatuh cinta untuk pertama kali dalam hidupnya, Riyana Callista.

"Ahh..arggh..Aryan..sa-kit,"erang Riyana.

Aryan terus menarik ulur pada rongga sempit yang baru pertama kali dikuasai oleh miliknya, tengah memberikan kenikmatan luar biasa. Dirinya lah pemilik utuh tubuh wanita nya.

Tubuh Aryan yang perkasa nan atletis tanpa henti membobol keperawanan wanita yang baru saja tadi pagi dilihatnya bagai takdir.

Miliknya itu terus memompa berkali-kali seperti sedang kesetanan. Dirinya bangga dapat memeluk wanita itu, serta mengambil hal paling berharga yang ada pada wanita cantik pemilik kedua manik hijau hazel yang ada di bawah nya.

Riyana Callista, wanita cantik yang baru berusia 19 tahun itu tidak pernah membayangkan sebelumnya dapat terkungkung di dalam istana megah milik keluarga Steele. Dirinya bahkan tidak menduga, kalau kebaikan hati nya ternyata mampu membawa dalam malapetaka yang merenggut kesuciannya.

"Ar-yan, ahh, sakit, ah!" erang Riyana terus-menerus.

Aryan tersenyum bahagia, semakin tergugah untuk mencumbui setiap sisi tubuh Indah Riyana. Tidak henti nya melumat bibir ranum Riyana dengan mulut nya, memaksa memasukan saliva, berulang kali meremas-remas dua buah dada nan indah di hadapannya penuh hasrat.

Sedangkan Riyana terus menangis, meneteskan air mata tanpa henti. Tubuhnya kini bukan hanya miliknya seorang, namun sudah dikuasai oleh seorang laki-laki bermartabat yang sedang mengungkungnya begitu erat.

*

Setelah hampir dua jam, Aryan akhirnya melepaskan miliknya yang terus menguasai liang hangat itu. Kedua manik mata nya menatap wajah cantik wanita yang ada di bawah tubuhnya, dibelai nya wajah cantik si wanita sembari mencumbui nya.

Kemudian Aryan beranjak dari atas ranjang besar itu, setelahnya mengambil segelas Wine yang selalu tersedia di dalam kamar pribadi nya.

Sedangkan Riyana terus meringkuk, merasakan sakit teramat luar biasa pada sisi kewanitaan nya.

"Ana, bangun," ucap Aryan.

Riyana hanya diam, ia terus menutupi tubuh polos nya dengan kedua tangan mungil itu.

Merasa tidak dijawab, Aryan lalu mendekati Riyana.

Aryan nampak terkejut ketika melihat sprei putih di atas ranjang yang menjadi saksi bisu dua tubuh polos mereka, ternyata sudah terdapat bercak darah. Hatinya senang sekaligus merasa bersalah. Pun membujuk Riyana untuk tidak menangis lagi.

"Ana, mana yang sakit?" tanya Aryan, begitu lembut diiringi elusan pada rambut panjang sang wanita.

Aryan lalu memeriksa setiap bagian tubuh Riyana dengan teliti. Terkejut melihat tubuh indah itu sudah penuh dengan lebam dari permainan kasar nya selama dua jam penuh.

"Aku mau pulang," gumam Riyana, diringi isak tangis. Masih meringkuk melindungi tubuh polosnya.

"Ini rumah kamu sayang," jawab Aryan, masih mempertahankan suara berat nan lembut nya.

Riyana kembali meringkuk, menutupi tubuhnya. Pikirnya, rasanya percuma memohon dengan lelaki yang berada bersama dengannya sekarang.


Obsessed LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang