Riyana duduk, kemudian tanpa henti memukuli tubuh laki-laki itu begitu kasar bertubi-tubi.
Plak!
Telapak tangan kanannya mendaratkan tamparan pada pipi kanan lelaki itu, terdengar sangat kencang.
"Kurang ajar, akan aku laporkan polisi!" pekik Riyana. Rona wajahnya sudah memerah padam, karena begitu murka atas apa yang baru saja ia alami .
Aryan membalas tamparan gadis di depannya dengan senyum di wajah. Lalu membantu wanita itu untuk memasangkan kembali bra serta mengancingkan kemeja putih nya, walaupun harus menahan tangan mungil Riyana yang berusaha terus melayangkan pukulan di dada nya.
"Siapa nama kamu?!" geram Riyana bertanya, tampak sangat emosional.
"Aryan Arthur Steele," jawab Aryan begitu tenang, sembari tersenyum.
"Tunggu saja akan aku masukkan ke dalam penjara!" tegas Riyana, memekik.
Riyana pun mencoba membuka pintu mobil, tapi lagi-lagi Aryan menahan tubuh nya.
"Mau kemana?" tanya Aryan, sembari memeluk tubuh ramping Riyana.
"Lepaskan!" teriak Riyana, berusaha terlepas.
Sopir serta asisten Aryan masuk ke dalam mobil.
"Adam ke mansion!"titah Aryan, masih mengungkung tubuh gadis itu.
Kedua bola mata Riyana membola, kepalanya menengok garang pada wajah pria di hadapannya. Manik hijau hazel gadis itu menatap tajam.
"Kamu siapa?"
"Kenapa melakukan ini kepadaku?!" erang nya memekik, terlalu murka.
"Kita akan menikah hari ini," jawab pria berjas hitam itu.
"Sinting!" pekik Riyana.
Riyana tidak berhenti mencoba untuk keluar dari dalam mobil, Ia tidak akan pernah mau menikah dengan lelaki yang baru pertama kali ditemuinya, bahkan dirinya tidak tahu siapa sebenarnya seorang Aryan.
"Aryan, kamu salah orang," ucap Riyana, mulai memohon.
"Aku tidak mengenal kamu, mungkin saja yang kamu maksud Riyana yang lain bukan aku," tuturnya lagi, diiringi wajah memelas serta hampir meneteskan bulir air mata.
Riyana terus meminta belas kasih, sedangkan Aryan hanya tersenyum. Tidak ia pedulikan suara lirih wanita yang sedang duduk bersanding dengan nya itu, satu tujuannya hanya ingin Riyana menjadi miliknya.,
"Aku tidak mau menikah!" celetuk Riyana, tegas.
"Aku masih harus kuliah, bekerja, dan pergi ke Paris," lanjutnya, penuh emosional.
Aryan spontan menoleh, menatap wajah Riyana yang tampak kesal.
"Tidak perlu kuliah, tidak perlu bekerja, dan untuk ke Paris malam ini kita akan bulan madu di sana," putus Aryan.
Riyana menarik nafas dalam-dalam, mencoba mengontrol emosi nya.
Ingin rasanya, jemari tangannya menekan pelatuk, lalu menembak kepala laki-laki itu, kemudian berlari keluar dan kembali ke kampus. Tapi itu hanya dalam imajinasi liar nya saja, tidak akan mungkin gadis lembut sepertinya melakukan hal itu, walaupun ada pistol di depannya. Riyana terkenal sebagai wanita yang sangat baik, bahkan tidak tega menyakiti seekor semut, apalagi menembak mati seorang manusia.
Dirinya kembali menarik nafas panjang, otaknya mulai mencari cara agar bisa lepas dari orang gila yang ada di sampingnya.
Setelah berusaha dengan sekuat tenaga, Riyana sudah nampak kelelahan. Menyandarkan tubuhnya pada kursi jok tempatnya duduk.
![](https://img.wattpad.com/cover/373185457-288-k114224.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed Love
RomantizmWarning 21++ areas !!! (Konten hanya untuk usia dewasa) Cerita ini tentang seorang CEO Aryan Arthur Steele yang jatuh cinta pada pandangan pertama pada seorang wanita yang ditemuinya di jalan, nama wanita itu adalah Riyana Callista. Dia tersentuh ol...