2. He

295 33 0
                                    

TIDAK BERDASARKAN SEJARAH!!

Kegiatan pertama di hari kedua di Joseon adalah perjamuan bersama keluarga Kerajaan. Sebenarnya dia malas, tapi dia perlu meminta sesuatu karena tidurnya semalam sangat tidak nyenyak. Suasana yang berbeda membuat malamnya tidak senyaman biasanya, padahal saat perjalanan dia masih bisa tidur dengan nyenyak.

Kedatangannya disambut dengan ekspresi tak menyenangkan, pasti karena penampilan yang sangat berbanding jauh dari mereka semua. Lagipula bukan salahnya, dia dibesarkan dengan budaya yang ada di Ming bukan budaya di Joseon. Apa perlu dia memakai pakaian saat berusia 5 bulan?

"Kenapa Anda memakai pakaian seperti itu, Daegun?" Tanya seorang wanita dewasa. Matanya sangat jelas memancarkan ketidak sukaan, tidak bisa menyembunyikan ekspresinya seperti yang lain. Meskipun masih bisa dibaca oleh Sunghoon.

Mengingat-ingat hasil pembelajaran mengenai budaya Joseon selama di Ming, dia menebak jika wanita itu seorang selir dan kemungkinan dengan tingkat rendah. Pakaiannya tidak terlalu mewah seperti seorang Permaisuri, Ibu Suri atau Ibu Suri Agung.

"Itu terdengar seperti penghinaan, nyonya. Hanya ini pakaian yang ku miliki dan bisa ku gunakan, apa kalian menyiapkan sesuatu untukku? Tidak. Sebaiknya tidak mempermasalahkan apa yang ku kenakan dan ku lakukan, aku besar bukan dengan budaya seperti kalian."

"Setidaknya mereka mengajarkan mu cara menghormati suatu tempat dan dapat menyesuaikan diri di tempat baru." Terlihat seperti seorang Ibu Suri, dia tidak bisa membedakan Ibu Suri dengan Ibu Suri Agung. Wajah mereka tampak sama, tua.

Sunghoon tersenyum. "Aku diminta kembali, kenapa keluarga Ibuku harus mengeluarkan uang lagi untuk menyesuaikan diriku di sini? Aku juga sudah menyesuaikan diri dengan sikap yang sama dnegan yang kalian lakukan padaku, membuang anak Putra Mahkota. Beruntung karena aku datang tanpa membawa pasukan."

"Jaga bicaramu!" Terdengar suara dari arah pintu masuk. Mereka dalam ruangan langsung membungkuk, para pelayan Ming hanya menunduk dan Sunghoon tidak melakukan apapun. Mereka tidak bisa sembarang membungkuk atau kowtow, Sunghoon lebih terbiasa dengan itu.

"Dengan diminta dirimu kembali, bukan berarti kau bisa berbuat seenaknya."

"Lalu kenapa kalian bisa berbuat seenaknya? Membuang ku yang masih 5 bulan? Sedangkan kedua orang tuaku belum dimakamkan sama sekali. Ingat Pangeran, kau menjadi Kaisar setelah nenekmu merebutnya dariku. Aku masih milik Ming, jangan seolah dirimu paling berkuasa di sini."

Tangan Kaisar yang telah melayang langsung terhenti di udara saat pengawal Sunghoon mengeluarkan pedang mereka, dia harus menjaga hubungan baik dengan Ming. Hubungan mereka baru saja membaik, sempat memburuk karena kejadian Sunghoon dibuang.

"Tidak pernah ada tangan yang menampar wajahku dan orang asing berani melakukannya? Lakukan saja apa yang kalian inginkan, tapi ingat, jangan pernah membawa namaku jika ada masalah. Kalian sendiri yang mendatangkan aku, maka tanggung sendiri akibatnya."

LABYRINTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang