Taeser

149K 283 1
                                    

"Ahhh... udah kak... ahh angghhh aku capek ahh haaa," desah Nara dengan tubuh terguncang ke depan dan menghilang oleh sodokan brutal Damian di belakangnya.

Tubuh Nara sudah lemas digempur habis-habisan sejak tiga jam yang lalu oleh ayah dan kakak tirinya.

Jika saja Damian tidak menahan pinggangnya untuk tetap menungging, tubuh Nara pasti sudah ambruk ke lantai.

"Uhhh... Nara, enak banget memek lo. Kalo tau gini gua pulang lebih cepat waktu itu... ahhh..." ucap Damian menumbuk kejantanannya dengan beringas ke dalam lubang becek Nara.

Plok
Plok
Plok

"Ahh ahhh hikss sudahh ahh,"
Rengekan Nara tidak dipedulikan olehnya, justru itu membuat Damian semakin bergairah.

Pria itu jadi semakin bersemangat menghentak pinggangnya hingga bunyi benturan antara bokong Nara dan pangkal pahanya terdengar jelas mendominasi ruang makan itu.

Jerry yang melihat putra dan anak tirinya sedang bermain panas itu kembali tegang tersulut nafsu.

Pria itu bangun dari kursi yang tadi dia gunakan untuk beristirahat setelah menggempur Nara, melangkah mendekati Nara yang tampak terhentak, meracau tak berdaya ditunggangi oleh putranya.

"Dari pada mulutmu kosong mending kamu sepongin kontol papa, cepat!" perintah Jerry menyodorkan kejantanannya yang sudah menegang ke mulut Nara.

Nara terpaksa memasukkan penis Jerry ke mulutnya karena pria itu memaksanya dengan menambal rambutnya kuat. Nara yang sudah lemas tidak punya tenaga untuk menolak.

"Mmhhh... mhhh nghh," desahan Nara tertahan oleh kemaluan Jerry yang menyumpal mulutnya.

Nara sudah pasrah diperlakukan sebagai pemuda nafsu bagi kakak dan ayah tirinya.

Dia tidak punya tempat untuk mengadu.
Nara sempat berpikir bahwa kakak tirinya (Damian) berbeda, jadi dia berharap pria itu bisa membantunya untuk lepas dari ayah tirinya.

Tapi ternyata pria itu sama bejatnya dengan ayahnya.

Nara's Crazy FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang