"uk! uhuk! akh!"
Seorang pemuda terbaring di atas kasur dengan wajah pucat dan mulut yang berbusa
Pagi ini, dia secara tidak sengaja memakan jebakan tikut yang ayahnya buat sehingga membuat dia mengalami kondisi seperti saat ini
"Yue! bertahanlah! tabib akan segera tiba!"
Ibunya menggenggam tangannya dengan takut, namun Jing Yue sendiri sudah tidak peduli dan merasakan bahwa ajalnya semakin dekat
'aku sepertinya benar benar akan mati'
Pandangan Jing Yue menjadi semakin buram, bahkan dia sudah tidak mampu lagi mendengar suara ibunya
'dunia ini memang tidak cocok untuk orang sepertiku, mati mungkin lebih baik'
Walaupun nyawanya sudah di ujung tanduk, entah mengapa Jing Yue tidak terlalu merasakan takut ataupun menyesal
Di dunianya ini hidup itu keras, dia yang memiliki sikap penakut dan tubuh lemah, bagaimana bisa terus bertahan?
'tapi kenapa harus mati seperti ini!? apa tidak bisa sedikit lebih keren!? sialan!'
Jika dia mati karena melindungi seseorang atau berkorban demi sesuatu, mungkin Jing Yue dapat merasakan sedikit rasa bangga selama hidupnya yang menyedihkan ini
Dengan kematian seperti ini? bukankah dia akan semakin menyusahkan kedua orang tuanya? ahh sudahlah
Jing Yue yang semakin merasakan pusing, menutup matanya dan membiarkan mulutnya terus mengeluarkan cairan dari dalam tubuhnya
Dia menggerakkan tangannya untuk meraih ibunya yang ada disebelahnya, sang ibu tentu saja dengan cepat menggapai tangan sang anak
'aku sudah banyak menyusahkan kalian, maaf... selamat tinggal...'
Tangan itu kemudian terkulai lemas diikuti tubuh Jing Yue yang berhenti dari kejang kejang dan jantung yang berhenti berdetak
________________________
"hah? diamana aku?"
Jing Yue membuka matanya dan melihat sekelilingnya dimana dia dikelilingi oleh bintang bintang yang tak berujung
'ini? luar angkasa?'
Dia mengamati bintang bintang itu dengan kagum, ini adalah pemandangan terindah yang pernah dia lihat
[apa kamu menyadarinya sekarang?]
Sebuah suara bergema dikepala Jing Yue, dia bahkan memukul mukul kepalanya untuk meyakinkan apa itu benar benar suara seseorang
"siapa yang berbicara!?"
[hihi, cukup jawab pertanyaan ku, apa kamu menyadarinya?]
Jing Yue mengerutkan keningnya bingung, apa yang harus dia sadari? dan juga suara apa itu sebenarnya?
[seperti katamu, duniamu sebelumnya memang tidak cocok untukmu]
"maksudmu?"
[apa kamu melihat ribuan cahaya bintang itu? setiap bintang memiliki kehidupannya masing masing]
[jika duniamu sebelumnya tidak cocok untukmu, bagaimana... kalau kita coba dunia yang lain?]
Jing Yue terdiam mendengar kata kata itu, mencoba dunia lain? apa maksudnya dia akan diberikan kehidupan lagi di dunia yang berbeda!?
Jing Yue baru ingin kembali berbicara, namun fokusnya teralihkan dengan sebuah bintang yang tiba tiba bercahaya terang diikuti oleh bintang lain yang secara tiba tiba meredup