Happy Reading!!
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di setiap part-nya🧡Ini part terpanjang kayaknya, semoga kalian gak bosen bacanya😭😭
° ° ° ° °
Semalam setelah Arion dan Serra pulang dari pasar malam, dia sama sekali tidak bisa tidur. Arion masih memikirkan tentang Serra yang tiba-tiba saja mendiaminya, bahkan di perjalanan pulang, gadis itu tidak banyak bicara, jangankan di jalan, setelah turun dari mobil Arion, tidak ada kata basa-basi selain ucapan terima kasih.
Arion benar-benar frustasi, karena tidak tau apa kesalahannya. Padahal kesalahan Arion kemarin sudah mendapat maaf dari Serra.
Karena tak ingin kekasihnya itu mendiaminya lagi, Arion akhirnya mencoba untuk menelpon gadis itu, bermaksud meminta maaf. Namun begitu membuka handphonenya, Arion terdiam sebentar saat tiba-tiba layar handponenya muncul foto dirinya dengan kembarannya.
Arion tersenyum miring. Sekarang dia tau, kenapa kekasihnya itu tiba-tiba mendiaminya. Ternyata dia hanya salah paham saja dengan foto itu. Dan untuk meluruskan masalah foto itu, Arion memutuskan untuk membawa Serra ke Bandung pagi tadi, niatnya ingin menjelaskan sekaligus berziarah ke makam kembarannya.
Dan beruntungnya pagi tadi Arion datang tepat waktu, jika tidak, pasti kekasihnya itu akan menghindarinya.
"Jadi itu beneran foto Ariana?" tanya Serra lagi.
Arion mengangguk kecil. "Iya, sayang. Aku gak punya kenangan lain dari dia selain foto itu, karena selama ini Ariana tinggal di Bandung."
"Sendirian?"
"Sama Nenek dan sepupu aku."
Untuk sesaat Serra hanya terdiam. Effort Arion benar-benar membuat Serra merasa bersalah. Arion rela membawanya ke Bandung demi menjelaskan foto itu kepadanya.
"Arion."
"Kenapa, hm?" tanya Arion. Tangannya terulur untuk mengusap lembut pipi Serra.
"Maafin aku ya? karena udah salah paham sama kamu, maafin juga kalo aku kayak anak kecil yang dikit-dikit suka ngambek," tutur Serra merasa bersalah.
"No problem, babe. Kamu cuma lagi cemburu aja kemarin."
"Tapi berlebihan ya?"
"Enggak, sayang," kata Arion, yang kini beralih mengusap pucuk kepala Serra. Laki-laki itu gemar sekali mengusap kepala dan pipi Serra.
"Udah gak usah ngerasa bersalah lagi, masalah kita udah selesai. Sekarang aku mau ngajakin kamu ke suatu tempat."
Dahi Serra mengernyit bingung. "Ke mana lagi?" tanyanya. Serra pikir, setelah dari sini mereka akan langsung kembali pulang.
"Nanti kamu juga tau sendiri."
Arion tak berucap lagi setelah menjalankan mesin mobilnya, begitu juga dengan Serra yang tidak bertanya-tanya ke mana Arion akan membawanya pergi. Biarkan saja ini menjadi rahasia, walaupun di lubuk hatinya Serra benar-benar merasa penasaran.
Tak lama kemudian, mobil Arion berhenti di salah satu sebuah rumah yang cukup kuno. Namun begitu, rumah itu tampak besar dengan halaman yang cukup luas. Entah rumah tahun berapa itu, yang pasti bisa saja tahun 70-an atau 80-an. Rumah itu terlihat bersih, sehingga Serra sangat yakin, bahwa pemilik rumah itu selalu merawat rumahnya dengan baik.

KAMU SEDANG MEMBACA
SERION S2 [HIATUS]
Teen Fiction[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] ⚠️DON'T COPY MY STORY PLEASE⚠️ ✧ Happy Reading Everyone ✧ Serra Marolyn. Gadis cantik yang menjelma sebagai gadis cupu itu, akhirnya telah berhasil menuntaskan misinya. Terlepas dari mas...