Lock L♡ve • 6. Princess

5.9K 732 54
                                    

Selamat membaca danSemoga suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca
dan
Semoga suka
.
.
.
.
.

Rucy menduduki tubuh Lucian. Wajahnya dekat dengan leher pria itu. Tangannya menyentuh dada bidang Lucian beserta perut atletisnya itu.
Tan skinnya yang begitu sempurna. Dia harus bekerja keras agar kissmark nya bisa terlihat dengan jelas.

"Perfect!" Lidahnya menjulur ingin menyentuh kulitnya.

"Pfft!"

Suara dari tenggorokan Lucian membuat Rucy tak jadi melakukannya. "Jangan berani berpura-pura menjadi mayat tuan Lucian. Or will I make it?"

Bibir Lucian melengkung ke atas. Kelopak matanya yang tertutup, terbuka lebar. "Apa kau selalu seperti ini? Menculik pria ke apartemen mu lalu menidurinya? Kau sungguh tidak sabaran nona Rucy. Itu tindakan yang tidak sopan. Aku bisa saja melaporkan mu pada polisi atas tuduhan penculikan dan pemerkosaan." Lucian menatap tubuh polos Rucy yang mendudukinya.

Rucy tertawa kecil. "Apa keinginan sendiri bisa di sebut kejahatan? Pria lemah."

"Excuse me? Siapa yang kau pikir pria lemah."

"Tentu saja, pria yang saat ini di duduki seorang wanita."

"Sungguh?" Lucian menarik tangannya membuat ikatannya itu terlepas. Membalikan posisi mereka.

"What the?!" Rucy terkejut. Ikatan pada kedua tangan dan kaki Lucian terlepas. Rucy yakin jika dia sudah mengikatnya dengan kuat. Hanya dengan sekali tarikan Lucian mampu melepaskan ikatannya. Membalikan posisi mereka.

Lucian melepaskan kain yang menempel padanya untuk mengikat kedua tangan Rucy di atas kepalanya.
"Apa pria lemah bisa melakukan ini, hm?"

"Bisa. Semua pria lemah bisa melakukan ini."

Lucian mendekatkan wajahnya. Jarak mereka sangat dekat. Sedikit lagi bibir mereka hampir bersentuhan."Lalu apa yang tidak bisa pria lemah lakukan?"

Pandangan Rucy yang semula menatap manik Lucian turun menatap bibir pria itu. "Kau ingin tahu?"

"Ya! Aku ingin tahu."

Suara Lucian terdengar sexy di telinganya. "Sangat, sangat ingin tahu?"

"Ya! Aku sangat, sangat ingin tahu."

"Kalau kau tahu, kau akan apa, hm?"

"Haruskah aku melakukannya?"

"Ya! Kau harus melakukannya!"

"Beri tahu aku."

"Come closer!"

Lucian memajukan sedikit wajahnya. Salah satu saja dari mereka yang bergerak maju. Dua bibir pemilik tubuh ini saling menempel.

Target ; Locked LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang