2017

4 1 0
                                    

Tahun pertama Adinata dan Naraya saling mengenal satu sama lain, semesta mempertemukan mereka dengan cara yang baik.

SMP 1 Garuda adalah tempat pertama kali mereka bertemu, Naraya yang terpesona melihat Adinata karena memang parasnya yang tampan, tinggi, gagah, dan maco membuat Nara langsung jatuh hati padanya.

"Kiran, lo liat deh cowo ganteng disana" ucap Nara kepada sahabatnya Kirana.
"Yang mana cowo disana banyak ege" Timbal Kiran.
"Itu yang pake kemeja kotak-kotak warna pink" Ucap Nara.
"Lumayan, lo naksir ya sama dia" Kata Kiran sambil meledek.
"Hehe, menurut lo?" Nara tersipu malu.
"Coba lu deketin sana ajak kenalan" Kiran mendorong Nara.
"Apaansi lo, gengsi dong cewe yg ngajak kenalan duluan" Ucap Nara.
"Daripada diambil orang mending lo pepet aja, curi-curi pandang gitu haha" Ucap Kiran memaksa.
"Ah bagus jg ide lo tumben lo pinter" Nara memuji Kiran.
"Biasanya jg gw pinter kali" Ucap Kiran menyombongkan dirinya.
"Hmmm mau muntah gw dengernya" kata Nara meledek Kiran.

Begitulah percakapan dua orang sahabat yang sulit terpisahkan dimana ada Nara pasti ada Kiran begitupun sebaliknya.

"Hallo" Ucap Nara dengan ramah.
"Oh, Haii ada apa ya?" Adinata tersenyum kepada Nara.
Melihat senyuman itu dunia Nara menjadi sangat berwarna jantung Nara berdegup kencang merasa mendapatkan respon yang baik dari Adinata.
"Boleh kenalan?" Ucap Nara yang mengesampingkan rasa malunya.
"Boleh banget, tapi kita ngobrolnya di sosmed aja" Ucap Adinata
"Okayy, no whatsapp mu berapa?" Ucap Nara bersemangat
"0857-****-****" Seru Adinata.
"Aku add yaa jangan lupa save back yaa" Kata Nara sambil tersenyum.

Hari ini menjadi hari yang menyenangkan bagi Nara merasa semesta sangat mendukung dan hanya berpihak padanya, jika merasa bahagia Nara memang selalu merasa demikian terlalu bersemangat jg sbnrnya tidak baik karena kita tak pernah tau apa yang akan terjadi setelahnya.

Malam hari pun tiba...
tanpa ragu Nara mulai mengirimkan pesan pada Adinata.
"Selamat malam"
"malam jugaa"
"ini Nara cewe yang tadi ketemu di sekolah"
"oh nama kamu Nara, salam kenal Nara aku Adinata"
"Adinata, nama yang indah"
"wah bisa aja kamu, btw lg ngapain"
"lg tiduran nii sambil senyam-senyum"
"wah lg happy kayanya"
"iya dong happy bgt bisa ngobrol sama kamu even cuma di whatsapp"
"besok kita ngobrol langsung"
"hah seriusan?" Nara begitu terkejut
"bsk k sklh jam brp? aku berangkat dari rumah abis subuh soalnya rumahku jauh dari sklh" ucap adinata
"wah jauh bgt yaa, rumahku deket banget 5 menit jg sampe kok"
"yauda kita ketemu di sklh ya bsk"
"okayy, sampai jumpa besok pagii"
"iyaa kamu cepet tidur"
"kamu jugaa" Nara mengakhiri pesan whatsapp tersebut.

Hati Nara sedang berbunga-bunga dan tak sabar menceritakannya pada Kiran, ia ingin cpt pergi k sklh untuk bertemu Adinata dan Kiran karena baginya dua orang tersebut adalah moodbooster di hidupnya tanpa kehadiran mereka mungkin Nara akan tetap menjadi wanita yang murung dan dipenuhi kesedihan dihidupnya.

Keluarga adalah faktor terbesar yang mempengaruhi perasaan Nara, bukan berasal dari keluarga cemara sehingga nara mencari kebahagiaan hidupnya diluar dengan menggantungkan diri kepada teman-temannya atau kepada siapa saja yang bisa membuatnya bahagia.

Bapak dan ibu Nara sering bertengkar setiap hari sulit menyatukan perbedaan keduanya ditambah bapak Nara yang suka berselingkuh tak berbeda dengan ibunya, mempertahankan rumah tangga antara pihak yang tidak saling mencintai adalah neraka bagi ketiga anaknya Nara beserta kakak dan adiknya setiap hari hidup dalam belenggu kesedihan.

Tak jarang bapak dan ibunya yang kasar sering memukul dan memarahi Nara, sangat sulit bagi Nara menjalani hidup dirumah yang penuh badai masalah. Menjadi Nara memang tak mudah sehingga Nara selalu muak dengan kehidupan dirumahnya, bagaimana bisa rumah yang harusnya menjadi tempat Nara pulang tapi malah menjadi tempat yang paling ia benci.

Prakk!
suara keras itu terdengar di pagi hari sehingga membangunkan Nara dari tidurnya, lalu Nara perlahan terbangun dan mencari sumber suara itu darimana. Ternyata suara tersebut berasal dari dapur melihat ibu Nara sedang menangis karena bapaknya melemparkan panci ke wajah ibunya Nara pun tidak tinggal diam.

"Pak apa-apaansi jangan kasar sama ibu dong" ucap Nara dengan nada emosi
"diam kamu gausah ikut campur!" balas bapak dengan wajah yang sedang marah
Tak lama kemudian bapak dan ibu adu argumen sehingga menyebabkan bapak menendang ibu, Nara hanya bisa terdiam menyaksikan ibunya dipukuli sambil menangis.
Tiba-tiba air mata Nara menetes dan langsung masuk ke kamar mandi, sambil menangis Nara harus pergi ke sekolah karena ia merupakan anak yang rajin dan pandai disekolahnya seberat apapun masalah yang dihadapi Nara ia tidak ingin masa depannya hancur begitu saja karena bagi Nara kebahagiaannya harus ia raih diluar rumah dengan mendapatkan prestasi disekolahnya.

Setelah selesai mandi dan bersiap-siap Nara bergegas pergi ke sekolah dan melupakan kejadian dirumahnya, walaupun pikiran itu terus terbesit dibenaknya tapi ia harus fokus untuk belajar di sekolah lagi pula ia harus bertemu dengan temannya Kiran dan menceritakan obrolannya di whatsapp dengan adinata.

"Selamat pagi penduduk bumi" teriak Kirana memasuki kelas
"hei Kiran gw mau cerita hari ini gw seneng banget" ucap Nara dengan nada yang ceria
"Cerita apa?"
"semalem gw udh chattingan sama adinata"
"waw trs gmn tuh"
"responnya baik bgt dan lo tau ga dia hari ini ngajak gw ngobrol omg"
"hah seriusan? yauda lu samperin dia skrng!"
"ngaco bgt lu bentar lg masuk kelas, nanti aja deh istirahat lagian gw gengsi masa cewe nyamperin duluan"
"ah elo kebanyakan gengsi kalo udh janjian ya no problem"
"iya juga yaa lagian dia yang minta buat ngobrol di sekolah"

ting tong.....
suara bel istirahat pun tiba, Nara yang sudah tidak sabar ingin bertemu adinata ia segera bergegas keluar kelas, ia pergi ke kantin namun tampaknya tak menemukan adinata akhirnya ia mencoba mencari ke lapangan ternyata adinata tengah duduk bersama temannya disana.
"duh kok lagi sama temennya si" celetuk Nara dalam hati
"apa gw balik lg aja yaa malu bgt soalnya"

"Naraa" teriakan adinata mengejutkan Nara
"oh Hai adinata" ucap Nara gugup

"bentar ya bro" adinata meninggal teman-temannya dan menghampiri nara.
"kamu udh lama nunggu disini? nyariin aku yaa"
"eng... engga.. aku tadi sama Kirana tapi gatau dia kemana makanya aku nyariin"
"yauda kita duduk di sana yuk"
"boleh deh, tapi ga enak sama temen kamu"
"tenang aja, mereka santai kok"

Mon AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang