"dhira siapa? kita kenal?"
"aku dhira pacarnya adinata"
Nara langsung terdiam membaca pesan tersebut.
"tolong kak putusin adinata, aku masih sayang sama dia"
Nara tidak tau harus berbuat apa hatinya langsung hancur bak disambar petir di siang bolong dunianya yg begitu berwarna setelah bersama adinata tiba-tiba datang perempuan yang mengaku sebagai pacar adinata hati Nara hancur berkeping-keping dan Nara hanya bisa menangis.
"baru aja aku bahagia aku blm punya kenangan apa-apa sama adinata tiba-tiba aku diginiin apa adinata cuma mempermainkan aku" dalam hati Nara bergumam.
"seharusnya aku jangan jadi perempuan bodoh, mana mungkin adinata secepat itu suka sama aku harusnya aku cari tau dulu dia udh punya pacar atau blm kasian jg perasaan cewenya mungkin dia berpikir aku merebut adinata darinya" dalam hati Nara terus menyalahkan diri sendiri***
Sementara itu Nara mengirimkan chatnya dengan dhira kepada adinata
"ini apa?"
"aku bisa jelasin sayang"
"gaada yang perlu dijelasin beresin hubungan kamu sama dia, aku mau kita putus"
Tanpa mau membaca penjelasan dari adinata Nara langsung meminta putus bukan keputusan yang mudah meninggalkan orang yg ia cintai apalagi ia telah merelakan indra sblmnya namun Nara berpikir berada di posisi wanita, menjadi dhira pasti sangat sakit hubungan dhira dan adinata ternyata sudah cukup lama dan Nara datang hanya merusak hubungan mereka.
Menyesal menjadi seorang perempuan yang tidak bisa memahami perasaan perempuan lain inilah yg dirasakan Nara saat ini, rasa bersalah itu terus menghantui Nara setiap Nara merasa dirinya bersalah dan tidak berguna Nara selalu self harm (menyakiti dirinya sendiri)***
prakk!
suara kaca pecah terdengar dikamar nara, seketika ia mengambil serpihan kaca itu dan meremas dengan genggaman tangannya darah yang bercucuran tidak sebanding dengan rasa sakit yang Nara alami.
"Kenapa gw bodoh bgt!" ucap Nara mengerang pada dirinya sendiri.
"harusnya gw ga jadi perebut cowo orang"
"tusuk kaca itu ke nadimu nar" mendengar bisikan tersebut yang tiada hentinya Nara menangis sejadi-jadinya
Setiap Nara sedih atau mengalami masalah Nara selalu mendengar bisikan yang menyuruhkan melukai diri sendiri. Sepertinya gangguan kepribadian ini telah Nara rasakan sejak kecil hanya saja Nara tidak menyadarinya, kata ibu waktu Nara kecil Nara sering memotong rambut sendiri dipojok rumah hingga rambut Nara hampir botak entah apa yang dipikirkan Nara saat itu tapi yang jelas bukan satu kali Nara berbuat demikian ketika ia sendirian ia akan pergi ke pojokan rumah sembari merenung dan membawa gunting untuk memotong rambutnya sendiri.hampir 1 jam Nara menangis membuat matanya sembab seperti digigit tawon.
"Naraa" terdengar jelas suara Kirana
"Eh Kiran, sini masuk"
"mata lo kenapa? abis nangis ya"
"engga kok"
"udahlah lo jangan boong sama gw"
"adinata..." sambil menangis memeluk Kirana
"kenapaa? bukannya dia nembak lo"
"iyaa udh gw terima"
"bagus dong berarti kalian udh jadian"
"iyaa tapi dia ternyata punya pacar! cewenya ngchat gw"
"what the hell?" Kirana sangat terkejut
"pokoknya skrng lo harus jauhin dia, dia itu buaya darat" Kiran sangat marah
"iyaa gw gamau kenal lagi bisa-bisanya dia nyakitin gw cewenya aja bisa dia selingkuhin apalagi gw nanti"
"yang sabar yaa, I hope u get best boyfriend" ucap Kirana sambil memeluk Nara
"thank you, lo selalu ada buat gw"***
Esok harinya di sekolahTerlihat wajah Nara dari kejauhan tanpa basa-basi adinata memanggilnya
"Narayaa" adinata berlari menghampiri Nara di gerbang sekolah
"sayang dengerin aku dulu, aku udh putusin dia dari lama tapi dia terus nolak dan gamau putus aku udh ga cinta sama dia"
"tega kamu ya ngomong kaya gt, kamu bayangin gmn perasaan dhira setelah kamu pacarin dia tiba-tiba kamu putusin gt aja dan kamu bilang ga cinta? haha dasar buaya bener kata Kiran"
Nara langsung pergi meninggalkan adinata.Seharusnya Nara percaya dengan penjelasan adinata tapi mengapa ia lebih mementingkan perasaan dhira padahal rasa cintanya jg cukup besar kepada adinata, entahlah sampai sejauh ini Nara selalu mementingkan perasaan orang lain tanpa mengedepankan apa yang ia inginkan hal ini jg yang membuat Nara selalu bersedih seharusnya jika ingin bahagia ia harus sedikit egois dan mengesampingkan perasaan orang lain.
Di ruang kelas
"pagi-pagi udh cemberut ajani bestie gw" celetuk Kiran meledek
"malesin bgt tadi adinata nyegat gw di depan gerbang"
"berani beraninya dia sini biar gw samperin tu anak ke klsnya" Kiran dengan nada emosi
"eh jangan.. udh diemin aja gausa ribut gara-gara gw ya"
"gimana bisa sahabat gw diginiin sama buaya darat itu"
"dia bukan buaya"
"maksud lo? jadi lo lebih percaya dia"
"ada benernya jg si yg dia bilang kalo dia udh putus tapi s dhira ttp gamau dan kekeh masi pengen sama adinata"
"itu kan kata dia lo jg gatau yg sbnrnya terjadi kaya gmn"
"iyaa juga yaa... ah gw bingung bgt mana gw udh terlanjur mutusin indra"
"coba lu chat lg aja dia siapa tau mau balik lagian dia jg pasti masih suka sama lo"
"iyaa ya apa gw chat lg aja tapi malu bgt help"Nara langsung membuka handphone nya untuk mengirim pesan pada indra
"kak"
"?"
"maafin aku yaa"
"iya gpp"
"btw aku nyesel bgt kita putus"
"gausah nyesel lagian aku jg udh punya pacar lg skrg"
Nara langsung menunjukkan percakapannya kepada Kirana
"wah berarti dia udh deket sama cewe itu pas kalian masih pacaran"
"iya juga yaa ko secepet itu jadiannya"Indra memposting story wa
Nara langsung menangis memeluk Kirana
"kir apa gw salah ya ninggalin indra gw sakit bgt dia sama cewe lain"
"dari awal jg udh gw bilang jangan ninggalin indra kalian kan bucin akut malah lo putusin lg"
"gw gamau dia sama yg lain gw ga rela bgt kir"
"tenang lo harus tenang"
"gw gabisa tenang gw masih sayang sama indra"
"lo yg nyakitin indra duluan makanya dia sama cewe lain skrng tapi mau gmn lg lo harus terima kenyataan...udh yaa tenangin diri lo"
"Kiran kok indra secepet itu lupain gw"
"mungkin dia blm lupa cuma mau manas manasin lo kali, gw ada saran"
"apa?"
"coba deh lo posting story tanggal jadian sama adinata liat reaksi indra kaya gmn"
"gw coba yaa"5 menit kemudian
"liat indra komen story gw"
baru aja putus udh jadian lg sama orang lain dasar cewe murahan
"dih kak lo ga ngaca banget, lo jg udh punya pacar" balas nara"tuh kan dia masih sayang sama lo itu dia masih panas"
"iyaa lagi haha"
"happy kan lo udh jangan sedih-sedih lg yg penting hati indra masih buat lo"
"mana bisa dia move on dari gw orang kenangan kita banyak bgt" ucap Nara sombong.Memang seperti itu mood Nara selalu dengan mudah berubah-ubah bahkan hanya dalam hitungan menit inilah yang menyebabkan Nara mengidap Borderline Personality Disorder (BPD) kepribadian di ambang mudah berubah-ubah bisa tiba-tiba senang maupun sedih dalam waktu yang singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mon Amour
Teen FictionMengisahkan dua orang remaja yang saling mencintai. Adinata dan Naraya, pasangan yang cintanya setara dan selalu membuat orang disekitarnya merasa iri karena mereka terlihat seperti pasangan yang serasi. Adinata selalu meyakinkan Nara bahwa mereka...