TOA TOA BERNYAWA

2 1 0
                                    


"Kau!"

"Kenapa mulutmu begitu besar! Sungguh muak aku mendengarnya.

"Bisa tidak mulutmu diam, barang kali sedetik saja!" Aku terus membentak wanita yang ada di hadapanku.

"Dasar pecundang! Selalu main di belakang" aku menjambak rambutnya dan menarik paksa wanita itu dari kursi.

"Ampun...ampun...ampuni aku,"

"Kau pikir aku tuhan, yang Maha mengampuni. Jangan berharap." Aku tersenyum bahagia melihatnya kesakitan karena aku menyeretnya dia atas lantai yang penuh pecahan kaca dan paku payung.

"Masih mulut Toa mu itu berani berbicara"

"Jika kalian tak ingin nasib kalian sama seperti wanita ini," aku menunjuk wanita yang terduduk lemah penuh luka di sebelahku.

"Berhentilah berisik, dan jangan mengaggu ketenanganku dengan mulut busuk kalian itu. Sungguh kalian itu sampah" keenam wanita yang masih duduk di atas kursi mengangguk menurut.

Pasalnya sudah lama aku menahan rasa kesal ku atas mulut mereka yang sekenaknya berbicara tanpa arah. Setelah lompat satu lanjut ke lainnya, mereka bagai parasit yang merusak inang yang menggrogoti hingga akar. Seperti itu lah mereka, tidak satu atau dua orang saja yang menjadi korban atas mulut busuk mereka. Bahkan kabarnya ada yang tidak ingin sekolah lagi, hingga berniat bunuh diri. Dan aku lah salah satu dari korban itu, entah kesalahan apa yang telah mengusik mereka. Bagaikan piramida dalam suatu ekosistem mereka memiliki seorang yang menjadi tahta tertinggi atau disebut juga konsumen 1.

"Mari tunjukkan sentuhan terakhir teman," Aku menarik bibir wanita di sebelahku yang menjadi konsumen no 1 atau seseorang yang menjadi piramida teratas. Lalu menyayat bibirnya menggunakan cutter awan biru yang ku punya.

"Agh...Sakit...," suka sekali aku mendengar rintihannya.

"Aku berjanji aku tak akan seperti itu lagi, sumpah. Ampuni aku" aku hanya menatap datar padanya yang bibirnya sudah berlumuran darah.

"Inilah ganjaran yang tepat untuk kalian dapatkan, karena setiap kalian akan berbicara suatu hal buruk. kalian akan teringat padaku" aku berkata lalu pergi meninggalkan tujuh gadis penuh dosa itu.

"Apa kalian pikir aku tak berdosa? tentu saja.....hm jawab sendiri sesuai keinginan kalian"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

different Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang