BAB 20

96 81 19
                                    

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Bab 20

Siang hari dengan sinar terik matahari di atas kepala tak membuat Agatha dan Skala kepanasan, sebab mereka sendiri tengah berteduh di salah satu kedai di pinggir pantai yang menjual kelapa muda.

“Ca, lo kelapa mudanya mau pake sirup apa gula jawa?” tanya Skala yang sudah berdiri dari kursinya.

Agatha bertopang dagu, tampak memikirkan pemanis yang pas untuk minumannya. “Hmm, gula jawa aja, deh, kayaknya lebih seger pake itu.”

“Ya udah, tunggu di sini dulu, ya, Baby,” ucap Skala sembari berjalan menjauh j si penjual yang berada di belakang Agatha. Hanya saja, laki-laki itu menyempatkan diri untuk mengusap lembut pipi kiri Agatha saat berlalu.
 
“Skala!” pekik Agatha tertahan dengan pipi yang bersemu merah bak tomat segar yang siap di panen.

Gadis itu tak bisa mengontrol getaran salah tingkah yang berasal dari hatinya. Bahkan, seperti ada sekumpulan kupu-kupu yang menggelitik di dalam perutnya.

Skala sendiri malah asik tertawa karena pacarnya yang tampak menggemaskan saat sedang salah tingkah.

Kok gue jadi ngerasa canggung sama geli sendiri, ya? Efek temenan sama dia dari kecil kalik, ya? Bodoh banget lo Skala, lo yang ngelakuin, tapi lo sendiri yang juga malu, batin Skala.

Di satu sisi, Agatha yang tadinya salah tingkah mulai bisa mengatur diri.

Semu merah di pipinya juga tampak memudar seiring dengan angin yang menyapu permukaan wajahnya.

Nggak nyangka banget Skala bisa seromantis ini, batin Agatha.

Namun, di tengah kegembiraannya, ponselnya tiba-tiba saja berdenting nyaring.

Sontak, Agatha segera membukanya dan muncullah notifikasi pesan dari nomor asing di bar atas layar ponselnya.

0865-XXXX-XXXX :

Tampaknya kau sangat bersenang-senang bersama kekasihmu, Agatha? Bisakah kau memberitahuku betapa salah tingkahnya dirimu saat dia mengusap pipimu tadi?

Me :
Siapa ini? Darimana lo tau?

0856-XXXX-XXXX :

S

iapa aku itu tidak penting. Hanya saja, aku ingin memberi peringatan dini, jika keberadaanmu dan kekasihmu itu akan aku lenyapkan!!!

MY BEST ENEMY (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang