04. Words Of Affirmation

96 13 0
                                    

02. Words Of Affirmation






"Pagi sayang" Xia Zhiguang dengan suara beratnya.

Junjie tersenyum lebar ketika membuka matanya dan orang yang pertama kali ia lihat setelah bangun tidur adalah Zhiguang; kekasihnya.

Melihat ketampanan Zhiguang dipagi hari adalah suatu kondisi dimana Junjie tidak bisa berhenti untuk tidak tersenyum.

Merasa salah tingkah, Junjie lebih memilih untuk menyembunyikan wajahnya diperut Zhiguang.

"Tidak membalas sapaanku, huh?" Zhiguang mengelus sayang rambut Junjie.

"Selamat pagi jugaa"




Cup





Junjie memberi Zhiguang sebuah bonus kecupan dipipi, dan kembali bersembunyi diperut Zhiguang.

Sedangkan Zhiguang?

Jangan ditanya, meski sudah sering dicium oleh Junjie, hatinya masih saja bergemuruh kencang tidak mau diam.

"Belum mau bersiap?" Junjie menggelengkan kepalanya, membuat Zhiguang hanya bisa pasrah dan membalas pelukan kekasih manisnya itu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Guang.... " Junjie menatap Zhiguang dengan mata sedikit berair.

"Gak papaa sayang, kamu udah mau maju diatas panggung itu udah keren banget. Gak papa, pacar Xia Zhiguang hebat. Kerja bagus!!" Zhiguang mengelus puncak kepala Junjie dengan sayang, memberi kenyamanan dan ketenangan.

Huang Junjie seorang introvert akut yang ditunjuk untuk menyanyi secara tiba-tiba karena Tian Jiarui; yang seharusnya naik ke atas panggung justru tidak bisa hadir.

Dan kenapa ia bisa terpilih? Itu semua karena ulah Yanqi yang dengan kurang ajarnya mengajukan nama Junjie untuk tampil, tentu saja semua orang yang mendengar itu sangat bersemangat, terkecuali sang pemilik nama.

Junjie yang kurang suka jadi pusat perhatian merasa sangat tertekan dan sedikit bergetar, membuat Zhiguang sang kekasih harus menenangkannya.

"Mau sampe kapan lo takut terus? Lo harus lawan, Jie. Lo gak pernah sekalipun mau maju ke atas panggung kan selama ini, lo selalu menghindar. Ini saat nya buat lo buat mengatasi itu semua" Owen yang memang sudah lama mengenal Junjie itu mencoba untuk menasehati si pemuda Huang.

Junjie yang tadinya ingin menolak, menjadi terbungkam, Owen benar. Selama ini ia terlalu banyak takut, bahkan saat presentasi dikelas pun sebenarnya Junjie sering menghindar.

Dengan jantung yang bergemuruh, Junjie memberanikan diri untuk tampil bernyanyi.

Namun dipertengahan lagu Junjie sempat sangat gugup dan berakhir lupa lirik, meski tak lama kemudian ia kembali memenangkan suasana.

Dan disinilah Junjie sekarang, berada dipelukkan Zhiguang minta ditenangkan.

Jantung nya masih bergemuruh kencang, bayangan kesalahan yang ia lakukan diatas panggung masih terngiang-ngiang jelas dalam pikirannya.

"Gak papa sayang, it's okay..." Zhiguang terus menenangkan Junjie.

Junjie melepaskan pelukkan mereka, lalu tersenyum lebar pada Zhiguang.

"Sudah merasa tenang?" Junjie menganggukkan kepala nya.

"Makasih yaa" Junjie kembali memeluk Zhiguang erat, sangat bersyukur bahwa pemuda baik ini adalah kekasihnya.

──────────────

𝐓𝐨 𝐁𝐞 𝐂𝐨𝐧𝐭𝐢𝐧𝐮𝐞𝐝....

Dan chapter kali ini terinspirasi dari kisah yang aku alami beberapa hari yang lalu👀

Enjoy it!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Language | GuangJieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang