I have crush on you

Aubrey Zlo

Dengan tergesa ia memasuki lobi sebuah kantor stasiun televisi 'GM'. Dilihatnya banyak staf yang hilir mudik dengan kesibukan masing masing, membuat langkahnya semakin lebar, beberapa juga menyapa atau sekedar memberikan senyuman sopan.

"Zlo, gila lo, ngga ngotak banget kalo telat!" Gadis yang baru saja masuk keruangan staf hanya tersenyum kaku. Dirinya tahu jika ini sangatlah telat namun ia tetap profesional datang untuk pekerjaannya. "Sidang skripsinya lama mbak, maaf."

"Yaudah, yang penting udah kelar kan kuliah lu?" Zlo hanya mengangguk. "Di cariin mbak Gina tuh!" Lanjutnya yang membuat gadis bernama Zlo segera bergegas.

Setelah berada di depan ruang rias bertuliskan ' Gina ' gadis itu segera merapikan kemejanya.

Krek~~

"Ya Allah Zlo, kirain ngga masuk!" Teriak sedang Gina yang kini tengah di rias. "Maaf mbak, tadi sidangnya makan banyak waktu." Jelas Zlo yang di jawab anggukan. Setelah ia meletakkan tasnya Zlo segera mengambil heels dan mic yang nantinya akan dipake oleh Gina.

"Zlo sini deh, pilihin eyeshadow buat aku, enaknya warna apa ya?" Tanya Gina yang membuat Zlo menghentikan kegiatannya.

Zlo berkerut samar, melihat tiga warna eyeshadow di depannya. "Mbak Gina mau bawain lagu apa?" Tanya Zlo memastikan sebelum memilih agar nanti tidak melenceng jauh dari lagu yang Gina bawakan.

"Pelangi cinta, laguku terbaru, bagus ngga Zlo lagunya?" Tanya Gina dengan wajah antusias yang di jawab kekehan Zlo. "Mbak Gina masih nanya bagus apa engga lagunya? Engga bagus lagi mbak, tapi bagus banget!!" Jawab Zlo seraya mengangkat kedua jempolnya lalu digerakkan ke kanan dan kiri.

"Yang peach aja ngga sih mbak? Biar seger." Saran Zlo yang dijawab anggukan oleh Gina, bibir Gina tergerak pelan mengucapkan kata terima kasih yang di balas acungan jempol.

Inilah pekerjaan Zlo menjadi staf di agensi Galaxy entertainment, agensi yang menaungi bintang bintang ternama termasuk Gina. Walaupun begitu, ia lebih sering menghabiskan waktunya membantu Gina, konser keliling Indonesia, dari kota ke kota yang membuat dirinya dan sang diva tersebut semakin dekat. Bahkan Zlo lebih cocok di sebut asisten Gina dari pada seorang staf dari agensi yang menaungi Gina.

"Besok mbak konser di Jogja ikut ya Zlo." Pinta Gina yang di jawab kekehan. "Jogja loh Zlo, mau ya?" Ulangnya. Kini ia sudah siap, Zlo telah selesai memakaikan heel milik Gina.

Gadis itu berdiri lalu merapikan beberapa manik di baju Gina. "Kalo besok bisa kok mbak, tapi ya biasa hehe." Gina paham maksud Zlo, minta ijin ke atasan Zlo bukan hal yang sulit bagi Gina.

Setelah itu, Gina segera keluar dari ruang rias dan tugas Zlo adalah merapikan segalanya, memasukan ponsel Gina yang tergeletak di atas meja, menata koper pakaian Gina yang terlihat berantakan, dan yang terakhir menyiapkan cemilan untuk sang diva. Pekerjaannya tak begitu sulit namun tak begitu mudah juga, kerja dengan jam tak tentu membuat tenaganya terkuras habis. Kadang ia berada di ruang rias untuk membantu sang penyanyi, kadang berada di belakang layar untuk memastikan pencahayaan, sound, dan segalanya di atas panggung aman.

Pintu ruangan rias itu terbuka membuat Zlo yang tengah menata makanan untuk Gina terhenti, pria paruh baya yang Zlo kenal menjadi manager sang artis menampakkan diri dengan senyum lembut di bibirnya. "Kata Gina kamu ikut ke Jogja besok?" Tanyanya lembut, " Kalo dapat Ijin saya ikut Pak." Jawab Zlo sopan, pria itu tersenyum "Udah saya ijinkan ya, tinggal berangkat aja, nanti malem jam 11!" Ucapnya sebelum menutup kembali ruangan itu.

Selesai dengan pekerjaan untuk Gina kini Zlo keluar untuk membantu teman staf yang lain, bulan Desember ini banyak sekali penyanyi dan juga band yang akan come back yang membuat pekerjaan para staf semakin banyak, bekerja di belakang maupun di depan layar bagi Zlo sama saja. Yang membedakan hanyalah, orang di belakang layar jarang sekali di beri apresiasi oleh penonton karena sudah bekerja dengan sangat keras. Kebanyakan penonton hanya fokus pada sang penyanyi tanpa mempedulikan jika para staf juga bekerja sama kerasnya dengan sang artis, dan staf hanya di pandang sebelah mata oleh orang awam.