Eps 24

78 7 0
                                    

POV Author.

Hari demi hari berlalu. Floran sudah pulang dari rumah sakit,Rombongan Rava tak jadi menjenguk Floran karena Zian dan Rava baru saja kebilangan ayah mereka. Sehingga mereka masih dalam keadaan berkabung.

Di satu sisi,Zian dan Marsha menjadi semakin akrab Karena Zian sudah tahu bahwa dia dan Marsha adalah sahabat di masa lalu.

Onel sudah menemukan bukti keteledoran pekerjanya dalam memasang plavon,ia langsung memperkarakan pekerja tersebut dan memecatnya.

Ashel juga keluar dari kantornya dan kini menganggur kembali. Rava? Rava sudah pulih dan kembali beraktivitas kembali.

Sha? Sibuk ga hari ini?. "Tanya Zian yang duduk di samping Marsha

Nugas sama Freyana Sampek sore,Napa?. "Tanya Marsha yang menuliz

Drrrtt Drrrt Hp Zian bergetar.

Bentar Sha. Ayahnya Ashel telfon. "Zian mengangkat telfon itu

Oke Zi. "Marsha masih mencatat materi dari dosennya

- Di telfon -

Siang Zian. "Onel

Siang om,ada yang bisa saya bantu?. "Zian

Kamu sekarang di mana?. "Onel

Di kampus om,kenapa?. "Zian

Masih lama gak? Ada yang harus saya bicarakan sama kamu dan Rava. "Onel

Habis ini pulang sih om,lagi nemenin Marsha nugas di kampus. "Zian

Yaudah,kabarin kalo sudah pulang. "Onel

Oke om. "Zian

- Selesai -

Om Onel kenapa Zi?. "Tanya Marsha

Gatau Sha. Cuma nanya lagi dimana. "Ucap Zian

Kalo kamu mau ketemu om Onel,duluan aja gapapa. Pulang sore aku. "Ucap Marsha

Yaudah,ntar malem kabarin ya kalo Free. "Zian berdiri

Oke Zi. "Marsha tersenyum ke Zian

Rumah Onel.

Asheellll udah siang. "Shani berteriak dari luar kamar

Shel??. "Shani tidak mendengar respon dari Ashel

Shani yang kesabarannya bagai tisu dibagi 2 dan dibakar. Langsung membuka pintu kamar Ashel yang tidak dikunci.

Hadeh. Anak perawan masih molor jam segini. "ucap Shani

Bangun bro,pacarmu udah nungguin tuh. "Shani menarik paksa selimut yang menutupi Ashel

Pantas saja Ashel tidak mendengar,ia tertidur sambil menggunakan earphone tws.

Ya Allah Asheeel. "Shani mendengus kesal

Kantor Onel.

Sebagai rasa tanggung jawab,aku harus ngasih mereka berdua pekerjaan yang bagus. Aku ga mau dihantuin rasa bersalah. "Gumam Onel di kantor

Bu Siska. "Ucap Onel ke sekretarisnya

Iya pak onel,ada yang bisa saya bantu?. "Siska menghampiri Onel

About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang