For Good

1.5K 9 0
                                    

*Bandar Udara Internasional Seatlle-Tacoma Washington

Celine melangkahkan kaki menuju gate pesawat yang akan membawanya pulang ke Indonesia. Ia melambaikan tangan kepada teman-teman yang sudah mengantarkannya ke bandara dan melakukan ritual “For Good” untuknya.

Ya! “For Good” memiliki arti yang luas. Tapi apabila dipersempit dan disesuaikan dengan konteks, “For Good" adalah istilah untuk mahasiswa dan mahasiswi Indonesia diluar negeri yang setelah wisuda memutuskan untuk pulang ke Indonesia, tentunya pulang untuk berkarir dan bekerja dengan harapan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Celine sedikit meneteskan air mata, kesedihan itu terasa melekat ketika Celine mengingat berbagai kenangan di kota Seattle.

Banyak hal yang membuat Celine sedih dari keputusannya untuk pulang ke Indonesia demi "For Good" ini! Dari mulai rasa sedih kehilangan semua relasi di kota Seattle, dan rasa sedih bahwa nanti ia tidak bisa bebas melakukan hal-hal yang ia sukai lagi!

Ya begitulah Celine, bisa dibilang semua yang Celine sukai di Amerika dianggap tabu dan ilegal di Indonesia. Sebut saja nyimeng, midnight party, have sex, one night stand, atau sekedar merokok dan minum bir.

Yaaa.... Tahu sendirilah kultur di Indonesia, cewek cantik berpendidikan tinggi bakal dicap jelek kalo merokok, minum bir dan suka party sana-sini. Apalagi Celine berasal dari keluarga terpandang yang memiliki circle sosial high profile. Gosip akan sangat cepat menyebar di kalangan orang-orang kaya di Jakarta. Sudah terbayang di kepala Celine tentang dirinya yang diomongin di arisan sosialita hanya karena ketahuan merokok dan sering pulang malam.

Apalagi Celine tidak mengenal kultur Indonesia secara dekat. Masa sekolah dari TK sampai SMA Celine habiskan di Singapore. Tapi jangan salah! Didikan orang tua Celine sangat Indonesia sekali! Hal itu membuat Celine bisa berbahasa Indonesia dengan lancar! Tidak seperti bocah-bocah Jaksel yang begitu kuliah di US langsung lupa akan bahasanya Ibunya.

Celine melangkahkan kaki di Garbarata untuk memasuki cabin pesawat. Langkah kaki Celine terasa berat meskipun ia sudah merelakan semua memori indah di kota Seattle

Semua memori itu seperti sengatan listrik. Berkilat-kilat didalam kepala. Apalagi terlintas di kepala Celine tentang body mas-mas bule tukang sampah yang ia sapa dan ajak ngentot di rumah kontrakan. Celine juga teringat tentang tukang antar Pizza si bocah miskin itali yang ia sepong tititnya sampe kelojotan. Dan Celine juga teringat tentang memori kenalan sama bapak-bapak Hispanic miskin di pusat perbelanjaan Costco Kirkland yang berakhir dengan ngentot di parkiran.

Celine sadar bahwa ia punya penyimpangan seksual yang harus dikendalikan. Celine sadar 100% akan fetish anehnya yang kudu dihilangkan dari pikirannya.

Begitulah! Celine si cewek muda ini punya fetish dan ketertarikan seksual terhadap cowok-cowok miskin. Celine mendapatkan kepuasan ketika berhubungan seks dengan cowok-cowok miskin yang strata ekonomi-nya lebih rendah dari dirinya.

“Cowok miskin? Di Indonesia kan ada banyak orang mengalami kemiskinan!  Gue yakin keputusan pulang ke Indonesia adalah keputusan yang tepat untuk mewujudkan semua fantasi ini...hhmmmm...", pikir Celine menghibur diri ketika pesawat akan melakukan take off

(Bersambung ...)

SEKSONOMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang