Aku pun menghentikan Leila yang ingin mandi, aku pun menyuruh mereka ngumpul. Aku pun menekan tombol Life dan parts secara berbarengan, kami pun bertukar baju dan kelamin tapi belom kembali normal. Aku pun memencet lagi tombol Life, dan sekarang menjadi normal.
"Nah, udah" Ucapku.
"Ngapain nyuruh ngumpul ngumpul?" Tanya Leila yang kebingungan.
"Gak papa" Ucapku.
Aku pun bergegas mandi. Setelah selesai mandi aku pun santai dikamar dan bertanya tanya tentang tombol yang bertuliskan "Body swap". Gak lama setelah aku berpikir seperti itu adikku Layla masuk ke kamarku untuk meminjam charger hp, aku pun berpikir untuk mencobanya.
"Dek, mau nyoba sesuatu gak?" Tanyaku.
"Coba apaan?" Tanya Layla.
"Tutup pintu, terus diem diri aja" Jawabku.
Aku pun menekan tombolnya, seperti biasa cahaya menyilaukan muncul. Saat aku membuka mata hanya tubuh yang bertukar baju tidak, aku melihat tubuhku yang memakai pakaian perempuan tidak cocok.
"Lah kok gw bisa liat diri gw?" Tanya Layla.
"Coba liat tubuh kamu" jawab ku.
Layla menatap cermin dan melihat refleksi tubuhku. Wajahnya langsung berubah pucat. "Ini gak mungkin. Aku... aku ada di tubuh abang!"
"Iya, kita beneran tukeran tubuh," kataku, masih tidak percaya dengan apa yang terjadi.
Aku pun memencet tombol itu lagi dan kembali normal, namun saat ku tanya Layla dia tidak ingat apa apa.
"Kembali normal" Ucapku.
"Hah, kembali normal apa?" Tanya Layla.
"Gak" jawabku.
Setelah kejadian itu, aku merasa semakin penasaran dengan alat yang diberikan oleh kakek tersebut. Aku mulai memikirkan berbagai kemungkinan dan potensi alat tersebut. Malam itu, aku tidak bisa tidur memikirkan tentang eksperimen yang baru saja aku lakukan dengan Layla. Meskipun kembali normal, Layla tidak mengingat apa-apa tentang pertukaran tubuh yang baru saja terjadi.
Hari-hari berikutnya, aku mencoba fokus pada kegiatan sehari-hariku sambil tetap menyimpan alat itu dengan hati-hati. Namun, rasa penasaran terus menghantuiku. Akhirnya, aku memutuskan untuk melakukan eksperimen lain.
Suatu sore, ketika Leila dan Layla sedang sibuk dengan tugas-tugas mereka di ruang keluarga, aku menyelinap keluar rumah dan pergi ke taman yang sepi.
Setelah sampai di taman yang sepi, aku duduk di bangku taman, mengeluarkan alat tersebut dan mempelajari setiap tombolnya. Saat sedang berpikir, aku melihat seorang perempuan muda yang sedang berlari pagi. Dia terlihat sangat familiar, dan setelah beberapa saat aku menyadari bahwa dia adalah seorang idol terkenal dari JKT48. Namanya Kathrin, dan dia sering muncul di televisi dan media sosial.
"Ini kesempatan sempurna," pikirku. "Kalau bisa bertukar bagian tubuh dengan seorang idol, aku bisa merasakan kehidupan yang sangat berbeda."
Dengan penuh semangat, aku menunggu Kathrin mendekat. Saat dia cukup dekat, aku menekan tombol "Parts" dan melihat cahaya terang menyilaukan muncul lagi. Setelah cahaya memudar, aku merasakan sesuatu yang aneh di tubuhku. Badanku terasa lebih ramping dan lebih kecil, tetapi bukan seluruh tubuhku yang berubah.
Aku melihat ke bawah dan menyadari bahwa dari pundak hingga pinggang, tubuhku telah berubah menjadi tubuh Kathrin. Aku masih memiliki kepala, lengan, dan kaki laki-laki, tetapi bagian tengah tubuhku adalah milik Kathrin. Ini adalah kombinasi yang aneh dan mencolok. Aku melihat tubuh Kathrin yang sekarang memiliki bagian tubuhku, dan dia terlihat sangat kebingungan.
"Lah, ini gila," gumam ku, mencoba menyesuaikan diri dengan perubahan aneh ini.
Kathrin yang berada dalam tubuhku segera mendekat dengan ekspresi panik. "Apa yang terjadi? Kenapa aku punya tubuh bagian atas laki-laki?"
"Tenang, Kathrin. Aku bisa jelaskan," kataku berusaha menenangkannya. "Aku punya alat yang bisa membuat kita bertukar bagian tubuh. Maaf, aku tidak bermaksud membuatmu panik."
"Bagaimana kita bisa kembali normal?" tanya Kathrin dengan nada cemas.
"Aku punya alatnya. Kita hanya perlu menekan tombolnya lagi," jawabku.
Kathrin mengangguk, meski masih terlihat cemas. Aku mengeluarkan alat tersebut dan menekan tombol "Parts" sekali lagi. Cahaya terang kembali muncul, dan saat meredup, tubuh kami kembali normal. Aku melihat ke bawah dan melihat diriku sendiri kembali seperti semula. Kathrin juga terlihat lega.
Lalu dia melanjutkan berlari, Dengan tekad yang bulat, aku memutuskan untuk mencoba sesuatu yang lebih drastis. Aku melihat Kathrin yang masih berlari di taman. Aku menekan tombol "Life" dan "Body Swap" secara bersamaan. Cahaya terang yang lebih kuat dari sebelumnya muncul, menyilaukan pandanganku.
Saat cahaya memudar, aku melihat sekeliling dan menyadari bahwa aku tidak lagi berada di tubuhku sendiri. Aku kini berada dalam tubuh Kathrin sepenuhnya, bukan hanya bagian tertentu. Semua tentangku telah berubah: dari tinggi badan hingga suara.
Aku meraba-raba tubuh baruku dan merasakan setiap detailnya. "Ini gila... aku benar-benar Kathrin sekarang," bisikku pada diri sendiri, mendengar suara lembut dan feminin keluar dari bibirku.
Namun, aku segera menyadari bahwa tidak hanya tubuh kami yang bertukar, tetapi juga kehidupan kami. Ingatan tentang rutinitas dan jadwal harian Kathrin mulai mengalir ke dalam pikiranku. Aku tahu di mana dia harus berada, siapa yang harus ditemui, dan berbagai hal lain yang harus dilakukan sebagai idol.
Kathrin, yang sekarang berada dalam tubuhku, tidak akan pernah tahu bahwa dirinya telah menjadi Rangga. Aku telah memastikan bahwa ingatannya akan tetap seperti semula. Dengan begitu, dia akan menjalani hariku tanpa merasa ada yang aneh.
Dengan semangat dan rasa penasaran yang tinggi, aku memulai hari baruku sebagai Kathrin. Aku mengikuti rutinitas paginya, bertemu dengan manajernya, dan bahkan menghadiri latihan bersama anggota JKT48 lainnya. Hidup sebagai seorang idol tidaklah mudah. Jadwalnya padat, dan tuntutan untuk selalu tampil sempurna sangatlah besar.
Namun, aku menikmati setiap momennya. Merasakan sorotan lampu panggung, berlatih tari dan lagu, serta berinteraksi dengan penggemar memberikan pengalaman yang luar biasa. Aku mulai memahami tekanan dan kebahagiaan yang dialami oleh para idol seperti Kathrin.
Namun, setelah beberapa saat, aku mulai merindukan kehidupanku sendiri. Tuntutan sebagai idol memang menyenangkan, tetapi aku sadar bahwa ini bukanlah kehidupanku yang sebenarnya. Aku mencari Kathrin, yang sekarang sedang menjalani kehidupanku sebagai Rangga.
Ketika sudah cukup puas dengan petualangan ku sebagai idol, aku mencari tubuhku berada yang berada di rumahku. Dan aku mengajak Kathrin yang ada dia dalam tubuh ku ke taman kemarin. Dengan hati-hati, aku menekan tombol "Life" dan "Body Swap" sekali lagi. Cahaya terang kembali muncul, dan saat meredup, kami berdua kembali ke tubuh dan kehidupan masing-masing.
Disclaimer hanya cerita fiksi, dan gambar hanya ilustrasi
KAMU SEDANG MEMBACA
Kunci Ajaib
FantasyRangga adalah anak SMA bisa, saat dia membantu kakek kakek di bi beri sebuah barang...