KENAPA JADI GINI?

442 33 38
                                    

*Seminggu setelah Brusko farewell

Irrad ngerasa kesepian meskipun masih ada ler.

Dia sering murung, Rinz juga udah berusaha menghibur Irrad. Namun nihil hasilnya.

"Rad tadi pak AP nyuruh lu ke kantor" ucap coach

"Ada apa coach?" tanya Irrad heran

"Gak tau juga sih, katanya cuma suruh kamu ke kantor" balas coach

Irrad pun hanya mengangguk lesu. Gak peduli apa yang akan terjadi nanti di kantor.

"Sky aku ke kantor dulu ya" pamit Irrad

"Ngapain ke kantor?" tanya Skylar

"Gak tau juga, pak AP yang nyuruh" balas Irrad

"Aku anterin ya" sebenernya Skylar takut sama yang namanya panggilan dari kantor

"Gak usah sky, kan aku dianterin sopir" balas Irrad

"Yaudah kabarin kalo udah sampai" Skylar berusaha positif thinking

"Iyaa, aku pergi dulu ya" pamit Irrad

"Iyaa, hati-hati" balas Skylar

Irrad pun bergegas ke kantor.



*Sesampainya di kantor

"Pagi pak AP" sapa Irrad

"Pagi Irrad masuk-masuk" balas pak AP

Irrad pun duduk di kursi depan pak AP.

"Jadi disini saya ingin menyampaikan sesuatu, saya tidak bermaksud apa-apa tapi saya hanya ingin memberi tahu sesuatu. Jadi kamu pasti masih ingat dengan team TCG? Yang dulu hampir mengambil kamu" tanya pak AP

"Ingat pak" balas Irrad singkat

"CEO nya ingin mengambil kamu lagi dari RRQ. Tapi saya sudah menolak, namun mereka tetap menginginkan kamu. Disini saya ingin kamu tau kalo saya dan team RRQ masih membutuhkan kamu untuk season selanjutnya. Saya tau potensi kamu masih begitu besar. Saya masih ingin mempertahankan kamu. Saya hanya ingin tau bagaimana tanggapan kamu soal ini" pak AP berusaha berdiskusi dengan Irrad

"Saya siap jika harus pindah team pak" jawaban Irrad membuat pak AP kaget

"Kenapa? Saya tidak memfarewell kamu karena RRQ masih butuh kamu" tanya pak AP

"Kalau boleh jujur pak, saya kurang puas dengan coach RRQ. Saat perjanjian dulu, saya sudah mengatakan kalau saya lebih ke hero assassin. Namun kenyataannya saya tidak diberi itu, sama sekali tidak pernah. Saya tau kalau kita butuh badan. Tapi saya juga tahu kapan waktu yang tepat untuk memakai tank. Bahkan teman-teman sudah menyuruh saya untuk bermain assassin, namun dicegah oleh coach. Bukannya saya sok pintar pak, tapi saya juga tau kemampuan saya. Saya rasa coach tidak bisa menjanjikan kalau saya akan diberi assassin. Saya akan kesulitan untuk berkembang jika terus menerus memakai tank. Banyak sekali hujatan yang membuat mental saya agak menurun. Saya sudah memikirkan ini dari awal pak dan semoga keputusan saya tepat. Saya akan keluar dari RRQ dan bergabung dengan TCG. RRQ sangat luar biasa, tapi mungkin tempat saya bukan di RRQ. Jadi saya memilih untuk keluar dari RRQ. Saya mohon maaf pak atas keputusan saya" balas Irrad yakin

"Kamu yakin dengan apa yang kamu katakan Irrad?" pak AP berusaha meyakinkan Irrad dengan apa yang dia katakan

"Saya yakin pak" balas Irrad

"Huftt... Saya tidak menyangka dengan keputusan yang kamu buat hari ini. Dan ini keputusan yang sangat berat bagi saya. Namun jika player yang meminta, pihak manajemen pun tidak bisa mencegahnya. Untuk kontrak TCG nanti saya akan mengurus itu. Saya mewakili coach RRQ meminta maaf sebesar besarnya atas ketidaknyamanan kamu sebagai player. Saya juga terimakasih atas kerja kerasnya satu season ini. Saya harap kamu bisa berkembang lebih baik di team lain. Dengan keputusan yang sangat berat, saya melepaskan kamu. Semoga kita bisa bertemu di season depan Irrad" setelah mengatakan hal itu pak AP berdiri lalu memeluk Irrad

Aku Harap Ini yang Terbaik (HIATUS SEMENTARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang