Bagian 5

1 1 0
                                    


Happy Reading

Tuk
Tuk
Tuk

Hantaman pisau besar itu membuat beberapa bagian tulang diatas meja menjadi beberapa bagian , menumpuk nya menjadi satu . Kemudian memasukan kedalam plastik hitam besar .

“ merepotkan ” gumamnya

Sebuah jas hujan putih yang di pakainya kini sudah berlumuran darah .

Tatapannya tertuju pada kepala wanita yang bergantung didepannya ,  gunting di tangannya pun dengan perlahan memotong rambut yang diikat keatas itu , hingga kepala wanita itu terjatuh ke lantai dan menggelinding .

“ ohh maaf kan aku , sungguh aku sengaja ” Arthur terkekeh lucu menatap kepala di lantai .

Tatapan Arthur tertuju pada Rambut panjang golden brown itu yang  kini menjuntai indah .

“ Rambut mu sangat indah Martha.. sampai aku ingin memilikinya ”

“ lihattt Martha... Rambutmu sangat cantik kan hehe ”

Arthur menunjukan rambut Martha pada Kepala di lantai , mata bulat itu terbuka lebar seolah ingin lepas dari tengkorak nya .

“ kau begitu senang sepertinya Martha Hm , baiklah kita akan berjalan-jalan setelah ini . ”

Arthur melepas jas hujan dan juga sarung tangannya setelah memasukan tulang - tulang dan juga kepala Martha kedalam plastik hitam .

Keluar dari ruang bawah tanah , tatapan Arthur tertuju pada gadis yang berada di ruang makan . Gadis itu tengah menyiapkan beberapa jenis makanan di atas meja .

“ Lucy ”

Lucy tersenyum manis menatap Arthur yang menatap datar dirinya . Yahh dirinya hanya mengenakan dress di atas lutut dengan motif floral  , tatapan itu sulit dimengerti oleh Lucy , sebab Arthur tak pernah menunjukkan ekspresi apa - apa selain itu . Entah itu senang ataupun sedih .

“ kau ingin pergi ? ” tanya Lucy melihat penampilan Arthur masih pagi sudah Serapi ini apa dia akan pergi ke kantor .

“ Hm ”

“ umm makan lah lebih dulu aku sudah menyiapkannya ” ucap Lucy pelan hampir tidak terdengar , namun masih bisa Arthur dengar .

Tatapannya terus tertuju pada Lucy entahlah arti tatapan itu , lucy berdiri cangung karna ditatap terus menerus oleh Arthur.

“ duduklah ” Arthur terlebih dahulu duduk diikuti Lucy .

“ jangan kemana - mana selagi aku pergi ”

“ boleh aku ikut ? ”

“ aku tidak akan lama setelah urusan ku selesai aku akan pulang ”

Lucy mengulum senyum , dia seperti sedang menunggu seseorang suami saja bahkan kini pipinya memerah .

“ kau sakit ?? Pipimu merah ”

“ Oh.. aaa itu tiddakk kok ”

Arthur menarik ujung bibirnya sedikit melihat tingkah lucu lucy .

Selesai sarapan kini Arthur berdiri dari duduknya berjalan mendekati Lucy yang tengah minum , Lucy yang merasa Arthur di sampingnya mengernyit heran .

“ Kau tidak pergi ? ”

“ sebentar lagi ”

“ um baiklah ”

“ jangan lama ”

“ kenapa ? Apa kau merindukanku ”

Pipi Lucy bertambah merah dengan degub jantung yang berdebar .

“ aku kesepian jika kau pergi ” ucap Lucy jujur ditinggal sendiri membuatnya bosan .

“ maka tunggulah aku pulang  dan jangan mencoba pergi tanpa seizin ku atauu.. kau akan mati ”

Lucy terdiam beberapa detik sampai dimana dia merasa sebuah benda kenyal menempel di bibirnya , cukup lama sampai Arthur menjauhkan wajahnya . Dengan Lucy yang masih terdiam di tempat duduknya .

“ aku pergi dulu ”

Tak ada jawaban sampai suara mobil Arthur meninggalkan mansion , Lucy perlahan menyentuh bibirnya . Aroma maskulin masih menyeruak masuk dalam hidungnya , bahkan saat pemiliknya pergi .

!!!!

Arthur mengendarai mobilnya meninggalkan kota memasuki hutan memakan waktu 4 jam perjalanan , akhirnya dia sampai pada bangunan tua yg dikelilingi pepohonan .

Beberapa mobil terparkir di halaman salah satunya milik Arthur.

Memasuki mansion suara riuh langsung menyambut kedatangan Arthur yang membawa sebuah paperbag . Seorang pria lainnya menghampiri Arthur .

“ lama tidak berjumpa , bagaimana kabarmu Arthur? ”

“ seperti yang kau lihat owl , kabarku sangat baik ”

.pria yang di panggil owl itu terkekeh menepuk pelan pundak Arthur.

“ Lantas kenapa kau tidak mengirim kan aku bahan seperti biasanya , kita masih berbisnis kan.. ”

“ tentu , aku sangat sibuk dan hariini kubawakan seperti biasa ada di bagasi kau ambil saja sendiri , dan ini... Hadiah untukmu ” Arthur menyerahkan paperbag berisi Rambut Martha pada owl .

Pria itu tersenyum menatap rambut Martha, owl merupakan pengoleksi kuas yang terbuat dari rambut,  bahkan model rambut palsu  dan tentu ini akan menjadi koleksi untuk kesekian kalinya . Keduanya menjalin bisnis dengan para kontraktor jembatan . Dengan bahan utamanya kepala gadis dan tulang belulangnya yang akan di tanam sebagai pondasi sebuah jembatan , hingga membuat jembatan itu kokoh . bahasa lainnya adalah tumbal proyek .

“ wahh koleksi ku bertambah , terimakasih Arthur ”

“ Hm ”

“ kau langsung pulang ” tanya Owl heran biasanya Arthur akan pulang sore bahkan malam .

“ ada seseorang di rumah sedang menunggu ku ”

Owl tersenyum “ gadis itu ternyata , Rayn menceritakan nya padaku ”

“ apa dia salah satu bahan kita !?”

Arthur memasukan tangannya kedalam saku celana sambil tersenyum menatap Owl . Sebelum kalimat yang Arthur ucapkan membuat owl diam ditempatnya .

“ jangan berharap , aku tak akan memberikannya ”

To be continued

Naonn mamang Arthur teh.

Lebih ke pengen nyiksa sendiri keknya nih hehe







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

mysterious dangerousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang