Pintu kamar tiba-tiba saja diketuk oleh seseorang,Jeno langsung memerintahkan orang itu untuk masuk tanpa bertanya siapa orang itu
Pintu dibuka perlahan dan terlihatlah ada uli disana dengan tangan yang membawa beberapa lembar kertas
"Tuan muda,ini semua sudah saya siapkan"uli memberikan kertas itu pada Jeno tanpa melihat kearah Donghae yang masih terikat dilantai
Donghae bergerak-gerak ditempatnya saat tau itu adalah suara uli namun uli tetap mengabaikan nya
Jeno bangun dari duduknya menghampiri Donghae lalu jongkok menyamakan tinggi kedua nya dan melepaskan penutup mata yang sedari tadi menutupi mata pria tua itu
"Dad,ini surat pemindahan aset perusahaan dari tangan Daddy menjadi milikku" Jeno meletakkan kertas itu di lantai lalu menunjukkan kertas yang lainnya
"Yang ini surat cerai Daddy sama jaemin" Jeno lalu meletakkan kertas itu dilantai disamping kertas pemindahan aset perusahaan tadi
Ia meminta pena pada uli dan langsung diberikan tentunya
"Tanda tangani sekarang"ucap jeno datar melepaskan satu tangan Donghae untuk mendapatkan tanda tangan nya
Tangan kanan Donghae yang sudah terlepas langsung membuka selotip yang berada di mulut nya
"Bajingan! Apa maksud mu anak durhaka?!"Jeno terkekeh pelan lalu mengetuk-ngetuk kening Donghae
"Tanda tangani saja,atau kau akan ku laporkan?"Donghae yang mendengar itu hanya bisa menggeram marah lalu mengambil pena yang ada dan menandatangani surat pemindahan aset
Tetapi saat tangan nya menuju surat perceraian,ia menatap jaemin tajam
Ia menunjuk kearah jaemin lalu tersenyum smirk
"Kau– hati-hati saja, setelah aku menceraikan mu,aku akan membunuh ibu mu lalu membunuh mu!" Jeno yang mendengar nya hendak memukul Donghae namun dihentikan oleh suara Donghae
"Tangan mu tak usah bergerak! Aku akan menandatangani nya"lalu Donghae menandatangani surat perceraian itu
Jeno langsung mengambilnya dan memberikan kedua surat itu pada uli, "paman tolong segera selesai kan ya" uli mengangguk lalu pergi dari sana mengabaikan tatapan tajam dari Donghae
"Beraninya bocah itu! Aku tidak akan segan-segan menghukum mereka berdua"Donghae langsung meraih ponselnya lalu menelpon nomor seseorang
Ya,Donghae kini sudah dilepas oleh Jeno dan juga jaemin,namun ia tetap dikurung didalam kamar miliknya yang besar dengan ponsel Donghae yang dibiarkan begitu saja
Sebenarnya bukan dibiarkan, melainkan mereka berdua lupa,jadi hal ini menjadi kesempatan untuk Donghae
"Ya,segera telpon aku jika sudah selesai" Donghae mematikan ponselnya saat mendengar jawaban dari seberang ponselnya
Tidak ada yang tahu apa tujuan Donghae menelpon orang itu yang jelas pasti ada niat jahat yang terselubung di pembicaraan mereka
"Jen,apa lebih baik aku pulang ke rumah bunda aja ya? Aku takut bunda ku kenapa-kenapa"jaemin berjalan gusar kesana kemari saat melintas dibayangan nya ancaman Donghae untuk mencelakai bundanya tadi
Jeno menarik jaemin untuk duduk di sofa samping nya dan menenangkan nya
"Tenanglah bunda mu akan aman,kan dia kita kurung"jaemin sedikit tenang mendengar hal itu namun disisi lain ia tetap saja khawatir
"Aku akan menanggung semuanya jika bundamu terluka jaem"
"Kau percaya pada ku kan?"jaemin langsung mengangguk tentunya
"Jadi tenang lah"Jeno membawa jaemin kedekapan nya lalu mencoba menenangkan diri sendiri dan si manis
"Jen,kenapa paman uli lama sekali?" Jeno hanya menggelengkan kepalanya sambil mendekatkan ponselnya ke telinga nya
Namun suara operator tanda telpon tak diangkat lah yang terdengar untuk yang kesekian kalinya
"Ck ada apa dengan paman uli"geram Jeno saat sedari tadi telponnya tak juga di gubris
Jaemin tiba-tiba saja tersentak ditempatnya kala perasaannya tiba-tiba saja menjadi tidak nyaman
Seperti ada sesuatu yang menimpa jantung nya hingga membuatnya sesak nafas
"Jen, seperti nya ada sesuatu yang terjadi"jaemin mencoba menetralkan pikiran negatifnya namun tetap saja yang keluar dibenaknya ialah sang bunda yang sedang tak baik-baik saja
"Jen apa mungkin bunda ku dilukai? Jen bagaimana ini? Aku takut. Apa bunda ku baik-baik saja? Jeno ayo selamat kan bunda ku dia past–" Jeno langsung memeluk erat jaemin yang bergetar ditempatnya
Si manis sangat ketakutan sekarang,ia takut sesuatu terjadi pada bundanya
"Jaem hei jaem,tenang lah ada aku"
"Tadi Jen, bunda ku bagaimana? Ayo kita ke tempat bundaku Jen,aku takut bundaku kenapa-kenapa"Jaemin terdiam saat melihat Jeno tak bereaksi apapun
Jeno malah terlihat mematung ditempatnya sambil menatap kearah tangga yang kebetulan berada dibelakang jaemin
Jaemin dengan cepat berbalik dan langsung membulat kan matanya saat melihat ada Donghae yang tengah berdiri ditengah-tengah tangga
Donghae perlahan turun mendekati mereka lalu menepuk-nepuk tangannya sambil tertawa pelan
"Bodoh"
"Lain kali perhatikan mana teman dan musuh mu"Donghae lalu menatap Jeno dan jaemin bergantian
"Bibi Kim tentu saja ada di pihak ku,dia yang membukakan pintu kamar ku karna dia sudah menjadi bawahan ku selama 20 tahun"Donghae terkekeh lalu menatap Jeno remeh
"Kau berharap bibi Kim mendukung mu?" Donghae meremas kedua pundak Jeno yang masih juga terpatung ditempatnya
"Ku kira kau akan lebih pintar dari mommy mu,ternyata kalian berdua tetap saja sama-sama bodoh"Jeno yang mendengar mommy nya dihina tentu saja tak terima
Tangan nya mulai mengepal lalu meninju perut Donghae dengan keras,namun aneh Donghae tak membalasnya,ia hanya tertawa terbahak-bahak dengan ekspresi yang terlihat sangat senang
"Jeno,jaemin kalian menunggu uli ya?" Jeno dan jaemin langsung saling menatap saat Donghae tau apa yang mereka tunggu
"Dia juga mengkhianati kalian bodoh" Donghae lalu tertawa lagi seperti orang gila
Tapi tawanya itu dapat membuat Jeno dan jaemin membeku ditempat nya
"Apa maksud mu?!!"Jeno tentu tak terima menerima fakta bahwa uli mengkhianati nya
"Dia tetap berpihak padaku,dan kalian tau dia sekarang lagi dimana?"Donghae menunjukkan senyum smirk nya saat tak mendengar jawaban dari mulut Jeno dan jaemin
"Dia ada dirumah mu—
Na Jaemin"
To be continue.....
Teng teng teng tengggggg
Maaf ya semua lama update nyaaa soalnya disini ga pernah ada sinyall jadi ya gitu lelettBtw jangan lupa vote and komen yaaa biar aku tambah semangat lanjutin nyaaa
Buat yang udah vote dan komen
kamsamida ndee🙏🏻🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Entrust ~ NOMIN [END]
Fanfic[FINISH♡] Menceritakan kisah kehidupan pahit sang tokoh utama kita yang bernama Na Jaemin Ia terpaksa menikah dengan CEO rumah sakit dimana sang ayah dirawat agar mendapatkan perawatan yang lebih untuk selamat dari kankernya Jaemin terpaksa menika...