part 9 waiting for you to save me

429 81 28
                                    










Sorry for typo gais 💜




Waktu terus berlalu hingga tidak terasa sudah sepuluh bulan lamanya Jin menghilang dari kehidupan Jungkook. Jungkook tidak pernah lagi mencoba untuk mencari keberadaan Jin setelah ia mendapatkan telepon di hari itu. telepon dari Jin yang mengatakan bahwa Jungkook sudah tidak perlu lagi mencari-cari di mana keberadaan Jin.

Seiring dengan berjalannya waktu sudah banyak hal yang berubah. Gong Yoo Sudah kembali sadar dari komanya meskipun kondisinya tidak bisa kembali seperti dulu lagi, ia Kini harus menggunakan kursi roda karena kakinya sudah lumpuh dan tidak bisa berfungsi seperti sedia kala.

Karina juga sudah mulai kembali menjalani hari-harinya seperti biasa. mencoba menerima kenyataan bahwa Putra bungsunya sudah tidak ada lagi di sampingnya. mencoba merelakannya karena menangis pun tidak pernah bisa mengembalikan Jin di sisinya. Walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa hatinya Begitu terasa seperti diiris ketika Jungkook mengatakan padanya bahwa Jin sudah tidak akan kembali lagi kepada mereka.

Jungkook sudah terlanjur kecewa dan sakit hati sehingga ia tidak pernah memikirkan kemungkinan lain. yang ia tahu dan yakini hanyalah Jin berkhianat dan mencampakkan keluarganya sendiri demi orang yang dicintainya.

Teman-teman satu angkatan Jin sudah berwisuda sekitar lima bulan yang lalu. tetapi Jin bahkan belum pernah menunjukkan batang hidungnya dan entah di mana keberadaannya selama sepuluh bulan belakangan ini.

.

.

.

.

"Terima kasih untuk bimbingannya selama ini Hyung. aku senang bisa bekerja di rumah sakit yang sama denganmu."
Jimin sedang makan siang di cafetaria bersama dengan dokter Min Yoongi yang merupakan atasannya di rumah sakit tempatnya bekerja.

Jimin baru saja lulus sekitar lima bulan yang lalu, dan ia langsung melamar pekerjaan di rumah sakit tempat di mana ia dan teman-temannya sering melakukan praktik ketika masih kuliah dulu.

"Aku sudah mengatakannya berkali-kali kalau kau tidak perlu selalu berterima kasih. karena aku senang bisa membantu kalian."   Yoongi menghela nafas berat. "Dan seandainya Jinnie juga ada di sini aku pasti akan lebih senang lagi."  Yoongi terlihat begitu sedih ketika mengatakan kalimatnya. Jimin tentu tahu dan mengerti bahwa sejak lama Yoongi memang menyimpan perasaan lebih terhadap sahabat baiknya yang sekarang tidak diketahui di mana keberadaannya.

Jimin tersenyum sendu ketika melihat betapa Yoongi seperti begitu kehilangan ketika Jin sudah tidak berada lagi di sekitar mereka. "Tidak pernah kah sekali saja dalam hidupmu kau melihat keberadaan ku dan memahami perasaanku Hyung."  Jimin hanya bisa mengatakan itu di dalam hatinya. karena ia tidak memiliki keberanian yang cukup besar untuk mengungkapkannya langsung kepada orang yang disukainya selama ini.

"Aku juga tidak tahu di mana keberadaan Jinnie sekarang, dia benar-benar seperti menghilang ditelan bumi. padahal dulu kami sudah berjanji untuk lulus bersama dan mencari pekerjaan di tempat yang sama."   Air mata mengalir di pipi Jimin tanpa bisa ia kendalikan, mengingat Jin membuat dadanya terasa sesak. Jimin memang sangat menyayangi sahabatnya itu tetapi kadang juga ia merasa sedikit iri. karena Jin mampu menyita perhatian Yoongi yang merupakan orang yang disukainya selama ini.

"Gwenchana Jiminnie. Tidak perlu khawatir! Jin adalah orang yang sangat baik. aku yakin di mana pun dia berada dia pasti akan selalu berada di antara orang-orang yang baik juga."   Yoongi berusaha untuk menenangkan juniornya tersebut. Jimin hanya menganggukkan kepalanya Seraya tersenyum penuh luka dan kepedihan.

Love with obsessions ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang