Chapter Two
The God Of EternitySetelah kejadian itu, sifat [Name] sangat berbeda. Ia lebih sering menyendiri, Orter sedikit khawatir dengan [Name]. Karna Orter tau kejadian kemarin sangat membuat mentalnya down. Jadi terkadang Orter menemui [Name] di asramanya. Ya walau jauh dari asramanya, Orter tetap menemui [Name]. Sungguh aing terbingung bingung. Kenapa manusia kutub utara nan selatan ini selalu mengunjungi [Name]?. [Name] juga terkadang heran, kenapa pria gila akan peraturan ini selalu menemuinya di asramanya?.
Pagi hari ini, [Name], Mash, Finn dan murid murid lainnya berada di lapangan sekolah untuk latihan terbang. Betewe gurunya sya tidak tawu namanya, anying banget kaga di kasih tahu sama depelopernya. Nah jujur [Name] bingung, kenapa saat Mash mengatakan 'terbang' ke sapunya. Malah tyidak ngaruh? Dan juga [Name] tidak merasakan sihir di dalam diri Mash. [Name] sebenernya curiga, tapi dia mencoba untuk positif thinking. Mungkin memang Mash menyembunyikan auranya.
Dan ada murid yang meremehkan Mash, dan tiba tiba sapu itu sudah di pegang Mash.
"Terbang" Ujar MashSang murid laknat ini pun menantang Mash untuk lomba naik sapu. Mash pun menyetujuinya. Mash dan murid itu pun bersiap, setelah guru memberi aba aba. Mash dengan cepat melempar sapunya dan duduk di sapu itu. Alhasil guru dan murid murid terkaget kaget karna Mash melaju dengan sangat cepat.
"Rekor baru dunia telah tercatat!!" Ujar guru ituMurid yang menantang mash, kita sebut saja Asep. Nah si Asep ini protes dan minta tanding ulang, tapi tiba tiba ada seseorang dibelakang si Asep. Itu adalah Cavill sek tak golek neng gugel sek, lali aku wak. Nah itu adalah Lloyd Cavill, Asep pun ketakutan dan segera minggir. Cavill pun tersenyum ke arah Mash, [Name]? Dia lagi memikirkan tentang makanan manis.
Singkat cerita, Cavill mengajak Mash untuk berteman dan Mash menerimanya. Dan Cavill menyuruh Mash untuk menemuinya lagi di tempat ini saat pulang sekolah. Mash hanya mengiyakan saja, sementara Finn ketakutan melihat kejadian itu. [Name] hanya menyimak dari tadi karna ia malas berkomentar. Akhirnya pelajaran selesai, [Name] memutuskan untuk kembali ke asrama.
Sesampainya di asrama, [Name] melihat Orter yang berada di depan asrama miliknya. [Name] pun menghampirinya dan berbicara.
"Orter-san! Kenapa kamu kesini lagi? Kan aku sudah bilang jangan khawatirkan aku lagi." Ucap [Name]Orter pun melirik kearah [Name]
"Ah.... Aku tidak yakin dengan itu, sebenarnya aku ingin berbicara denganmu." Ucap Orter"Berbicara tentang 'itu'? Lebih baik jangan disini, jika terbongkar sia sia penyamaranku." Ucap [Name]
"Baiklah, kita ke kantor para Visioner Ilahi. Disana akan aman, ayo kita kesana." Ucap Orter
"Baiklah." Ucap [Name]
Orter pun memegang salah satu tangan [Name] dan membawanya keruangan para Visioner Ilahi. Setelah sampai, mereka disambut dengan para Visioner Ilahi. Tapi Orter juga sih:v. Dan Orter langsung berbicara.
"Aku sudah membawa dia, lebih baik kita langsung saja mulai ini." Ucap Orter"The Goddess Of Eternity...." gumam salah satu dari mereka
Suasana ruangan semakin tegang, [Name] menghela nafas.
"Kenapa kalian sangat serius? Santai saja, aku tidak akan membelah kalian dengan pedang Mushou Isshin milikku." Ucap [Name] sambil terkekehKaldo Gehenna, pun berbicara.
"Bagaimana tidak serius, kami semua terkejut saat anda bercerita semuanya ke Orter." Ucap Kaldo dengan sedikit melembut[Name] terkekeh lagi
"Tidak usah terlalu formal, walau aku adalah Dewi Keabadian. Baiklah, aku akan menceritakan semuanya lebih detail." Ucap [Name] dengan nada sedikit seriusPara Visioner Ilahi hanya mengangguk paham.
[Name] menghela nafas, dan memberikan sebuah kertas.
"Beri aku waktu sebentar, aku akan ceritakan perang Arhon. Huh..... Makoto... Makoto.... Kenapa kau meninggalkanku untuk kedua kalinya...." Ucap dan lirih [Name][Name] melipat kedua tangannya didepan dada
"Sebenarnya itu tidak ingin membicarakan hal ini, aku akan menceritakan perang Arhon itu dulu." Ucap [Name]"Aku dan Makoto adalah anak kembar, tapi jika ditanya soal kekuatan aku yang paling ahli. Makoto sangat jarang bertarung, dan ia lebih memilih kedamaian. Dan saat itu Inazuma belum memiliki Arhon, maka Celestia pun memanggilku. Tapi aku lebih memilih Makoto yang menjadi Arhon. Singkat cerita, Makoto pun menjadi Arhon di Inazuma. Aku diberi julukkan olehnya yakni SHADOW WARRIOR. Setelah mendapat julukan itu, bisa dibilang aku menjadi tangan kanannya.
Makoto memiliki pedang bernama Mushou Isshin yang dibuat oleh dirinya sendiri. Saat pedang itu ditangan Makoto, pedang itu tak pernah di asah dan hanya dijadikan lambang kedamaian sejati. Suatu saat, Makoto pergi mengikuti perang Khaen'riah tanpa memberitauku. Dan saat aku sampai kesana, Makoto sudah meninggal. Aku memeluk mayatnya sambil menangis. Dan disaat itulah aku diangkat menjadi Dewi Electro, mengantikan Makoto. Pedang Mushou Isshin pun jatuh ketanganku, aku mulai mengasahnya dan memakainya saat bertarung.
Aku pun membuat boneka yang ku beri nama Raiden Shogun atau The Shogun. Boneka yang mengantikanku saat aku sedang bermeditasi di Plane Of Euthymia. Begitulah ceritanya. Awalnya aku kaget Makoto ber renkarnasi." Cerita [Name] dengan panjang × lebar × tinggi
Sedangkan...... Mereka sedang memproses.
Tiba tiba Ryoh bertanya
"Apa kau bisa memberi tau tentang Plane Of Euthymia?" Tanya Ryoh Granzt[Name] tersenyum tipis dan tiba tiba ruangan berganti tempat.
"Coba kalian liat sekeliling" Ucap [Name]Renatus terkejut
"!!? Apa ini yang kau maksud Plane Of Euthymia!?" Tanya Renatus Revol[Name] terkekeh dan berkata
"Ya, ini adalah Plane Of Euthymia. Kenapa terkejut? Disini hanya ruang dengan kekosongan." Ucap [Name]Para Visioner Ilahi hanya terdiam sambil melihat sekitar. [Name] menghela nafas.
"Apa kalian masih ada pertanyaan? Aku ingin kembali ke asramaku." Tanya [Name]Orter pun menjawab
"Tidak ada lagi, hanya itu saja." Ucap Orter[Name] mengangguk paham dan ruangan sekitar kembali seperti semula.
"Baiklah, aku pergi dulu." Ucap [Name]Para Visioner Ilahi pun keluar dari ruangan kecuali Orter.
"Aku akan menemanimu." Ucap Orter[Name] menghela nafas, sudah kesekian kali orang ini menemaninya. [Name] pun menolaknya
"Tidak usah, aku bisa sendiri." Ucap [Name]"Aku memaksa, tidak ada penolakkan." Ucap Orter dengan penuh tekanan
[Name] hanya bisa menghela nafas dan menyetujuinya. [Name] berjalan mendahului Orter, Orter mengikutinya dari belakang. Yah seperti biasa, hening tidak ada yang berbicara sama sekali. [Name] ya fine fine aja, semakin hening semakin tenang. Tapi tiba tiba [Name] diserang sakit kepala (sakit kepala? Minum p4r4m3k, p4r4m3k nyeri otoct//plak). Dan itu membuat [Name] hampir jatuh, untung saja Orter langsung memeluk pinggangnya agar tak jatuh. (Orter modus ihhh//dikubur Orter)
"Kenapa?" Tanya Orter dengan lembut"A-ah tidak, hanya pusing saja." Jawab [Name]
Jatung [Name] berdetak kencang, [Name] mencoba untuk tidak salbrut tapi tidak bisa:v. Siapa sieh yang kaga klepek klepek ama pesona maz Orter😋. [Name] mencoba untuk kembali berjalan sendiri tapi tidak bisa karna rasa nyeri dikepalanya sangat sakit. Orter sekali lagi bertanya
"Apa kau yakin? Rasa nyeri di kepalamu sangat sakitkan? Biar aku mengendongmu sampai asrama." Tanya dan tawar Orter
Tanpa menunggu jawaban [Name] Orter langsung mengendongnya ala bridal style. [Name] pun terkejut, tapi jika ia menolak pasti Orter tidak akan mendengarkannya. [Name] menghela nafas
"Terserahmu saja Orter-_-." Ucap [Name]-Chapter Two-
-Ended-HeH wHaT dO yOu MeAn? Ekhem maap ges, arigato nee sudah mampir. Siapa besok senin MPLS? AKUUUUU

KAMU SEDANG MEMBACA
Eternity [Mashle X Raiden Ei!Reader]
FantasíaKisah tentang perjalanan seorang gadis kembar dan juga salah satu dari The Seven Archon, tapi sangat disayangkan karna terjadi sesuatu dengan salah satu kembar itu. Sang kembaran satunya pun bertekad untuk menjadi orang terkuat, info saja setelah Ar...