Woi!
"Et dah nap-" Celi seketika terdiam
"Lu pad- waa gw laporin bokap gw ya!" ancam Aran yang terkejut melihat tingkah 2 remaja tersebut. Ternyata sedari tadi Aran menguntit mereka(sendiri), ia penasaran bagaimana caranya anak baru bisa dekat dengan Pai orang yang ia benci (mindsetnya Aran Pai sok cool padahal emang beneran cool)
"Wa jangan bang, kita cuma iseng² doang kok" jawab Celi gemetar
"Lo udah tau bokap gw kepsek kan? lo udah tau banyak tentang gw kan? lo pasti tau dari bocah sok cool ini kan?!" ucap Aran sembari mendekat, menunjuk dan menggenggam kuat kerah baju Pai
"Engga bang, dia cuma bilang lo anak kepsek bang sumpah! lepasin dia bang, kasian!" jawab Celi dengan berani demi membela sahabat yang sudah dianggapnya abang sendiri
"Terus itu rokok, punya siapa?!" bentak Aran
"Punya gw itu bang" jawab Pai dengan nada datar
"Mana sini! bagi! kalo ga gw laporin bokap gw, biar diskors lu pada!" bentak Aran
"Pai kasi aja Pai" Celi
"Ga. Dia bakal make tu rokok buat sebat dan masih bakal ngelaporin kita ke kepsek!" jawab Pai dengan yakin
"O berani ya lu!" bentak Aran sembari bersiap untuk memberikan bogem mentah ke arah wajah Pai dengan tangan satunya dan tiba²...
Brughhh
Tak disangka Celi dengan emosi yang sudah tak tertahan lagi, dan dengan sepenuh tenaganya menarik pinggang Aran dengan kedua tangannya dari belakang membanting tubuh mereka ke samping. Aran terbanting dengan kuat. Aran sontak kaget, ia sangat tidak menyangka bahwa anak baru yang dianggapnya sok keren ternyata memiliki kekuatan yang tak bisa ia remehkan.
"Cil lu ngapain?!" teriak Pai penuh tanya (cil adalah panggilan Pai untuk Celi)
"Dah abis kesabaran gw Pai, ni bocah ngajak ribut mulu! bodo amat dah diskors tai anjing itu gw abisin lu!" bentak Celi pada Pai sekaligus Aran.
Pai sudah mencoba menarik tubuh Celi untuk mundur saja ia tak mau Celi buat onar di hari pertama masuk sekolah barunya, tapi Celi terus memberontak hingga Pai kehabisan tenaga dan menyerah saja. Aran yang kini sudah berada di posisi berdiri langsung saja mendaratkan tendangan tepat ke arah ulu hati Celi. Celi terkejut dengan hal itu, namun ia sebisa mungkin menahan rasa sakitnya. Celi pun menarik kerah baju Aran dan mendaratkan bogem mentah tepat di wajah Aran dengan sisa tenaganya, alhasil Aran tumbang jatuh ke lantai dan tak sadarkan diri juga darah segar yang mengalir dari hidungnya. Bahkan hanya dengan sisa tenaganya, ia mampu menumbangkan pentolan sekolah sekaligus penguasa kelas mereka. Pai yang daritadi hanya diam ngeliatin mereka berantem sambil nyebat pun membuang puntung rokoknya dan mendekati Celi.
"Cil.... cil... boleh² lu. Balik yok siapa tau dah waktunya pulang" ucap Pai sembari memapah Celi yang berjalan tertatih² dan memegangi dada bawahnya.
Mereka berjalan menuju ke kelas untuk mengecek kondisi di sana.
Sesampainya di kelas...
"Woi! lu pada liat Aran ga? anak² segengnya nyariin coo bahaya ini" ucap Irrad salah satu murid kelas mereka
"Udah biarin aja. Pingsan di rooftop dia" jawab Celi
"Woi! Aran lu kemanain murid baru?!?" tanya Aeron salah satu anggota geng Aran
"Di uhuk uhuk rooftop dia" jawab Celi terbatuk² sembari menarik kursinya
"Berani banget ya lu! lu apain Aran hah?!" tanya Aeron
KAMU SEDANG MEMBACA
Together Forever
Novela JuvenilBromance bukan bl, gasuka skip ajah. Cerita fiksi jan dianggep serius🙏 Mengandung kata² kasar dan kekerasan jan ditiru. Slow up. CELIPAI FOREVERRRRR☺️