Eh? I fine

158 13 1
                                    

Dirumah begitu besar, terdapat seorang anak laki-laki berumur tujuh belas tahun itu sedang berbaring di kasur sambil memeluk lututnya sendiri, banyak luka di sekujur tubuh anak itu

Langsung the to point, nama anak itu Michael Kaiser yang memiliki rambut pirang beserta dengan sedikit gradasi atau garis biru di ujung rambutnya.

Kaiser hanya bisa terdiam menatap kosong ke arah jendela kamarnya, Yap ia mendapat pelecehan dari ayahnya sendiri

Dipukuli, di cekik bahkan di tendang perutnya, sedangkan sang ibu hanya menatap tidak peduli dan mempedulikan kecantikannya saja supaya menjadi top artis terkenal sampai tidak mempedulikan putranya sendiri dan asik pada dunianya sendiri

Kaiser sebenarnya sudah lelah apalagi menanggung pelecehan itu, tapi mau bagaimana lagi ia tetap bertahan hidup dan masih menyayangi orang tuanya. Kaiser memenjamkan matanya supaya tidur lebih awal karena besok ia harus sekolah
.
.
.
Keesokan harinya

Mata Kaiser perlahan-lahan terbuka karena adanya sinar matahari yang masuk lewat jendela, Kaiser bangkit dari kasurnya dan berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri meskipun ia sebenarnya tidak ingin mandi karena luka-lukanya masih membekas dan masih sakit, tapi mau bagaimana lagi? Kalau ngak mandi bakalan bau busuk badannya

Beberapa menit setelah selesai mandi dan memakai baju seragam sekolah beserta sepatu, kini Kaiser memakai tasnya, keluar dari kamar nya dan turun dari tangga

Baru saja sampai kebawah secara tiba-tiba sebuah gelas langsung menghantam kepala Kaiser yang membuat nya menjerit kesakitan sambil memegang kepalanya yang berdarah

"SIALAN! MELIHAT WAJAHMU SAJA SUDAH MEMBUAT KU MUAK DENGAN MU! KENAPA KAU HARUS LAHIR! ANDAI AKU MEMPUNYAI KESEMPATAN UNTUK MEMBUNUH MU MUNGKIN AKU AKAN BEBAS!"

Teriak sang ayah sambil meminum anggur, Yap ia sedang mabuk jadi wajar saja ia marah tidak jelas... Tapi Kaiser hanya menatap sedih ke arah ayahnya, kapan ia mendapat kasih sayang? Kenapa ia malah diperlakukan kasar seperti ini?

Dengan itu Kaiser tanpa mengatakan apapun kini berjalan keluar rumah sambil terisak... Kepalanya sedikit pusing dan sakit tapi ia tetap sekolah, sebelum itu Kaiser mampir ke apotek untuk membeli perban supaya menutupi luka nya

"Misi mbak, mau beli perban"

Ucap Kaiser sambil tersenyum ramah, mbak penjual apotek tersebut kaget melihat Kaiser yang terluka lagi, Yap Kaiser ini langganan apalagi paling sering beli obat atau perban di apotek sini

"Haduh Kaiser, kenapa lagi? Itu lukamu parah kenapa tidak di bawakan ke dokter saja?"

Saran mbak-mbak itu tapi seperti biasa Kaiser hanya tersenyum sambil menggeleng kepalanya

"Tenang saja, ini cuma jatuh dari tangga, lagian kagak parah"

Balas Kaiser dengan senyuman jahil seperti biasa, sedangkan mbak itu hanya mengehela nafas dan mengambil beberapa perban lalu memberikan kepada Kaiser dan Kaiser pun menerimanya

"Makasih mbak"

Ucap Kaiser yang hanya di anggukin oleh mbak apotek itu lalu Kaiser pergi dari apotek dan duduk di taman terdekat untuk memasang perban di kepalanya

Saat selesai, Kaiser langsung berdiri dari bangku taman dan berjalan menuju ke sekolahnya, entah berapa lama lagi ia bisa bertahan seperti ini, tapi ia tidak memiliki niatan untuk pergi jauh-jauh, yang ia impikan adalah membuat keluarga nya tersenyum bangga ketika ia mencapai cita-cita nya
.
.
.
Sesampainya disekolah, kini Kaiser berjalan melalui koridor sampai ia bertemu dengan sahabat nya yaitu Ness yang saat itu sedang menunggu Kaiser, sedangkan Ness yang melihat Kaiser sampai langsung tersenyum senang dan menghampiri Kaiser

.•♫•♬•One Shot•♬•♫•. //🌹𝘼𝙡𝙡𝙠𝙖𝙞𝙨𝙚𝙧🌹//  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang