Math Prince [End]

Argon ^Si Delapan Belas^

Jangan pernah berpikir tak berarti, karena Argon yang hanya ada 1% di atmosfer bumi sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup seluruh penduduk bumi.
Ingatlah bahwa kamu sangat berarti dan selalu berarti, siapapun kamu.

♡
♡
♡

Math Prince

D

odo
|Abin, pulang kuliah Dodo minta izin mau ke rumah ayah

Abin
|Rumahnya kan kosong Do

Dodo
|Iya, Dodo mau bersih-bersih rumah ayah

Vino
|Kita bisa suruh orang buat bersihin rumah Om Satya Do

Dodo
|Dodo lagi ingin ke rumah ayah, kalau boleh menginap semalam tapi kalau nggak bisa sebentar aja juga gapapa.

Vino
|Hah? Nginep? Vino nggak bisa nemenin karena lagi ada proyek fakultas sampai malam

Abin
|Abin lagi nyiapin praktek kerja lapangan, malam ini harus selesai, tertunda terus akhir-akhir ini. Dan kayaknya Abin nginep di kantor karena besok pagi ada rapat dewan direksi

Dodo
|Ya nggak apa-apa. Dodo bisa sendiri kok

Vino
|Nggak bisa dong, bahaya sendirian di rumah Om Satya

Abin
|@Anand bisa temani Dodo?

Anand
|Maaf Bin, Anand ada jadwal manggung malam ini

Dodo
|Dodo aman kok sendiri

Abin
|Nggak bisa begitu Do. Kalau dirumah biru sendirian aman tapi kalau di rumah Om Satya kan nggak ada pengamanan. Abin khawatir

Dodo
|Yaudah Dodo nggak nginep. Nanti minta diantar supir

Anand
|Pulangnya bisa Anand jemput Do

Dodo
|Nggak usah Nand, capek Anand habis manggung. Aman kok sama supir. Dodo janji nggak lama dan akan hati-hati

Abin
|Sama supir aja berarti. Ajak aja supirnya masuk ke dalam rumah ya Do.

Dodo
|Iya Bin. Makasih ya Abin Anand Vino

***

Sendiri di rumah Satya. Tak tahu harus melakukan apa. Sekarang Dodo benar-benar merasa sendiri karena dirinya tak mungkin lagi meminta bantuan atau berani meminta bahkan bercerita isi hatinya pada Abin Anand dan Vino sekalipun, karena ayahnya yang telah membuat Dirgantara tiada.

Aku kesepian
Aku ini kenapa
Aku tak bisa bercerita pada siapapun

Dodo tanpa sengaja menemukan sebuah ponsel di bawah meja. Sepertinya ponsel itu terjatuh. Itu pasti ponsel ayahnya tapi yang dia tahu ponsel ayah sudah jadi barang bukti di kantor polisi.

Dodo mencoba membuka-buka ponsel itu dan menemukan beberapa chat ayahnya yang mencurigakan dengan nomor tak dikenal.

Rasa ingin tahu Dodo meluap sehingga tangannya tak kuasa untuk tidak membuka isi chat tersebut.

Dalam chat itu, Dodo menemukan fakta baru yang membuatnya tercengang. Isi chatnya, orang tersebut meminta Satya untuk menculik anak Dirgantara.

Dodo berusaha mencari tahu nomor siapakah itu dengan menggunakan gps tracker. Sekali lagi dirinya dibuat terkejut saat mengetahui lokasi dari nomor asing tersebut. Dodo memutuskan untuk segera pulang ke rumah biru langit.