Math Prince [End]

Kalkulus 》Ending

Kalkulus memang rumit namun ketekunan akan membuatnya jelas. Jangan takut dengan rumitnya masalah tapi atasi langka demi langkah.

***

Halo reader maafkan aku yang baru kembali ke dunia wattpad😭.
Aku nggak nyangka membuat ending cerita itu benar-benar berat. Kayak kita sebagai author harus memilih akhir kisah tokoh-tokoh fiksi dalam cerita yang kita buat sendiri. Walaupun "fiksi" tapi rasa yang dialami sama penulis benar-benar deep banget. Dari perasaan happy banget jika happy ending atau sakit banget sampai nyesek jika sad ending. Honestly, bikin ending math prince ini butuh waktu berpikir cukup lama. Dan inilah ending yang tercipta. Happy reading yaaa....

Sebelumnya aku mau mengucapkan makasih banget sama teman-teman readers semua karena sudah membersamai cerita math prince. Kalian itu penyemangat aku nulis. Pokoknya makasih banget yaaaaaa😭. Sampai nggak tahu aku mau bilang makasih seperti apa sama kalian semua. Love U all ❣❣❣

***
Saat Dodo berjuang melawan penyakit kankernya, ia pernah membuat podcast tentang dirinya dan matematika serta Math prince yang menginspirasi dalam kehidupannya. Dodo mengatakan bahwa matematika itu bisa semanis cokelat. Begitu pula dengan setiap ujian atau masalah kehidupan yang kita hadapi pasti akan menemukan solusi dengan caranya masing-masing sehingga manis pada waktunya.

Salah satu kutipan Dodo yang terkenal dalam podcast itu adalah ujian kehidupan seperti kalkulus. Dalam kalkulus setiap soal akan terlihat sulit di awal namun jika dihadapi dengan ketenangan maka pasti akan menemukan jawabannya. Begitu pula dengan ujian kehidupan pasti awalnya sangat sulit dan berat untuk diterima, namun jika kita mulai menerima ujian itu dengan kesabaran maka semuanya akan bisa teratasi dan terselesaikan.

Sat soal kalkulus bisa menghabiskan satu halaman kertas polio. Tak ada jalan pintas untuk memahami kalkulus sama halnya seperti tak ada cara instan dalam menghadapi ujian kehidupan. Manusia hanya perlu berusaha sepenuh jiwa raga sedangkan hasil hanya Tuhan yang menentukan. Percayalah Tuhan itu adil tak pernah mengkhianati proses. Podcast Dodo viral dan menginspirasi banyak orang terutama yang sedang berjuang bertahan bersama penyakit seperti Dodo.

<Ruang Dokter Bima>

Saudara sudah tahu kondisi pasien sebenarnya kan? Pasien sudah tidak menerima manfaat dari perawatan medis yang diberikan dalam istilah medis dinamakan futile care atau perawatan yang sia-sia. dokter dapat mempertimbangkan untuk withholding atau withdrawing terapi." Dokter Bima memandang Abin yang duduk tepat dihadapannya dengan wajah tertunduk.

"Apa saya menyakitinya dok? Dengan terus memintanya bertahan dengan alat-alat itu?" Tanya Abin dengan nada sendu.

"Perawatan yang diberikan tidak dapat meningkatkan kualitas hidup pasien, sehingga rasa sakit dan rasa tidak nyaman yang dialami pasien selama perawatan tidak sebanding dengan manfaat yang diterima karena masih harus menerima alat-alat itu." Dokter Bima menjawab dengan amat sangat hati-hati.

"Saya harus bagaimana Dok? Apa bisa merelakannya pergi begitu saja agar tidak menyakitinya lagi? Tapi, saya masih ingin berusaha semaksimal mungkin untuknya." Ucap Abin dengan penuh kebingungan.

"Kita dapat mempertimbangkan untuk melakukan withholding atau withdrawing terapi." Jawab dokter Bima.

Withholding berarti bahwa dokter tidak lagi memberikan perawatan atau tindakan lebih (no therapeutic escalation) ketika keadaan pasien memburuk. Contohnya adalah tidak melalukan resusitas jantung-paru pada pasien yang dinilai sudah tidak bisa menerima manfaat dari tidakan tersebut.

Sementara itu, withdrawing berarti bahwa dokter menghentikan terapi yang awalnya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan tetapi akhirnya dinilai sudah menjadi sia-sia dan hanya memperpanjang proses kematian. Contohnya adalah melepaskan ventilasi mekanik.

Kembali, Abin berpikir keras atas apa yang harus ia putuskan. Anand dan Vino memasrahkan semuanya kepada Abin. Mereka ingin tetap bersama Dodo selamanya jika ditanya. Namun, pada kenyataannya merekapun tak ingin Dodo terus Dodo menderita dalam kesakitan.

Termenung dalam senyap, seakan sebuah nyawa orang tersayang berada di dalam genggamannya. Keputusan harus segera ia putuskan, Abin sebagai kakak sulung memutuskan hal yang aling berat ini. Air mata sudah tak ada yang bisa dikeluarkan namun sesaknya dada membuat Abin kesulitan bernafas hingga hampir oleng. Namun ia tahu, bahwa dalam kamusnya tak ada kata sakit dan takut apalagi air mata. Jemarinya bergetar membubuhkan sebuah goresan tinta di atas kertas itu.

"Jangan sakit lagi, ya, Do."

The End

***

Akhirnya math prince tiba untuk sebuah tulisan ending. Sedih banget harus pisah sama cerita ini.
Makasih banyak untuk semua pembaca setia math prince. Kalian adalah penyemangat aku untuk terus menulis.

Sampai jumpa kembali dicerita yang sedang aku siapkan yaaaa....

Stay tune

Salam sayang dari math lover "math prince"

Abin

Anand

Dodo

Vino

dan

Authornya

♥︎♥︎♥︎