Kupandang kehidupan bewarna orang sekitarku, kurasakan kebahagiaan yang tak bisa ku rasakan, ku serap energi keberuntungan mereka agar aku juga bisa merasakan apa arti keberuntungan dan kebahagiaan. Disini kuberdiri memandang ricuh disekitarku, kembali masuk sekolah setelah libur panjang adalah hal terberat bagiku, rumah selalu menjadi tempat teraman bagiku, setidaknya aku bisa mengurung diri dan menghindari hinaan keji itu.
BARAAAA! Panggilan yang sangat nyaring itu, siapakah dia?, seorang perempuan berlari dengan sangat kegirangan saat melihat bara ada didekatnya.
Haiii, kita udh lama gaketemu pasti lo kangen bangett kebangetan sama gue kan, yakan!
Emang dasarnya anak kepedean satu ini yang selalu membuat hidup bara setidaknya sedikit tidak terlalu menyakitkan.Bara hanya memandang nyeleneh perempuan disampingnya ini, memang lucu Anelda Syafa itu bahkan dia adalah pemilik senyum terindah bagi bara. Tangannya mulai mengisyaratkan kepada syafa bahwa dia merindukan temannya yang sudah lama meninggalkannya pergi ke luar negeri 5 tahun lalu, bara tidak bohong kehilangan syafa adalah satu hal yang paling menyakitkan selama hidupnya, karena syafa lah yang hanya ingin menjadi temannya.
Gue kangen sama lo, sampe selamanya akan terus begitu-Bara Asgara
Pemilik senyum terindah-Anelda SyafaGue seneng bangettt bisa bareng sama lo lagi bar, setidaknya bertemu dengan teman tampan itu bisa membangkitkan semangat gue, Syafa tak berhenti mengucapkan syukur atas kebahagiaan takdir yang menyatukan mereka kembali setelah ia meninggalkan bara selama itu, selama itu juga ia merasa takut karena ia tahu bahwa hidup bara pasti tak akan mudah.
Jauh kupandang lekat matanya, kurasakan kebahagiaan itu akan kembali kepadaku, genggaman yang dulu hilang sekarang kembali kepadaku, dengan erat ku genggam tangannya tak akan kubiarkan lepas. Pandangan yang tak luput dari kebingungan orang orang disana, bahkan mereka melontarkan hal tak mengenakan saat bara punya teman? Pernyataan mereka yang membuat syafa terkejut, sebegitunya bara dipandang begitu rendah oleh orang disini...
"Eh itu yang sama bara siapaa? Kok tuh cewe mau dipegang tangannya emang dia ga najis apah!"
"Gila si bara! Di pelet kali tuh cewe."
"Mba mundur deh gatakut ketularan bisu lu!"
"Hduhhh cewe secantik itu mau digituin mba lu murahan atau emang tolol sih!"Bara mengeratkan genggaman tangan syafa, ia harus meyakinkan syafa jika berada didekatnya itulah konsekuensinya dan mereka harus tetap kuat.
Mereka duduk bersebelahan dikelas XI Mipa2, setelah sepanjang jalan tadi terasa memberatkan langkah mereka akhirnya mereka bisa duduk dengan tenang setidaknya berada di kelas akan membuat mereka sedikit aman.Bel masuk pertanda pelajaran dan guru akan memulai pembelajaran, "Baik anak anakku sekalian sebelum kita memulai pembelajaran alangkah baiknya kita menyambut teman kita yang baru, kepadanya dipersilahkan untuk kedepan dan perkenalkan diri kamu ya!"
Hai semuanya, salam kenal aku Anelda Syafa pindahan dari Spanyol, mohon kerjasamanya yaa temen temen...
"Dih males banget lo kan temenya bara eh atau pacarnya gasih, asal lo tau yaa bara itu musuh kita semua jadi kalo lo temenan sama dia, lo juga harus jadi musuh kita."
Hati syafa hancur seketika apa salah bara sampai dia begitu dibencinya oleh semua orang, kenyataannya bara adalah orang baik yang selalu ada untuknya. Bara menatap lekat mata syafa memberikan isyarat agar syafa lebih tenang. Hati bara hancur kenapa harus syafa sekarang yang juga ikut menanggung segala kebencian yang ada dalam dirinya...
Syafa kembali duduk ia genggam tangan bara, ia menggenggam luka bara yang sangat menyakitkan. "Syaf aku gamau kamu menanggung semuanya aku harap kamu bisa diterima oleh semua orang, menjauhlah agar kamu bisa tenang!"
Aku gamau bar, selagi sama kamu kebahagiaan aku selalu lengkap. Aku tidak peduli bagaimana orang lain memandang kita berdua, yang terpenting kita bisa hidup sama sama walaupun banyak hal yang harus direlakan, karena gasemua hal itu perlu kesempurnaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Layu
Teen FictionKebahagiaan apakah yang selanjutnya bisa di dapatkan oleh seorang Bara Asgara?! Tapi memang dia pantas...