02.

2.6K 202 43
                                        

* * *

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* * *

"Noh, noh. Liat si Jevan."

Nadikta mengikuti arah pandang yang ditunjukkan oleh Dhimas, dimana Rajevan si Playboy cap kampung itu tengah memakaikan helm pada seorang siswi manis dengan cardigan merah mudanya.

"Itu siapa lagi anjir?"

"Gak tau-eh. Anak paskibra bukan sih? Rasanya gue pernah liat waktu dia ngederek bendera minggu kemarin." Saking keponya Dhimas sampai menyipitkan matanya setipis mungkin untuk melihat wajah gadis itu agar lebih jelas.

Kalau aja tas nya gak ditahan Nadikta mungkin udah Dhimas samperin buat ditanya nama saking keponya.

"Katanya kemarin jalan sama anak IPS 3."

Dhimas mendengus, "Gak ngaruh anjir. Mau udah jalan sama siapa juga, tapi kata gue mah mereka gak dijadiin pacar deh."

Nadikta mengernyit sambil memakai helmnya, "Lah terus?"

"Ya dibaperin aja gituloh."

"HTS?"

"Bisa bisa, karep si Jevan ajalah. Pusing gue liatin pola hidupnya." Nadikta ketawa denger ucapan kesel Dhimas, lagian salah Dhimas sendiri suka banget kepoin hidup orang jadinya ikut pusing sama masalah orang tersebut deh.

Nadikta sih gak peduli, toh dia sama Rajevan hanya sekedar teman sekelas gak lebih, gak kurang. Nothing special, Rajevan tuh cuma karakter figuran doang dihidupnya.

"Hai cantik!" Lamunan Nadikta tersentak saat teriakan Rajevan yang menyapanya begitu motor dia melalui mereka, Nadikta sama Dhimas melongo.

"Anak goblok anjir!" teriak Dhimas.

Nadikta melongo, ada ya manusia begitu. Lagi ngebonceng cewek cantik, manis malah nyapa cowok ganteng kayak dia. Mana disebut cantik, pengen banget Nadikta pukul dadanya sampe bunyi aiya-ya-ya.

Lalu dia menggeleng, "Orang stress, udahlah ayo. Kita mau nengok Juna ini, keburu sore entar."

"Beneran beli batagor sama seblak dulu ya? Plis."

"Gue tonjok juga ya dada lo."

* * *

Arjuna menatap datar kedua makhluk hidup yang tiba-tiba datang waktu dia lagi enak-enaknya tidur karena efek obat. Mereka penyebab kamarnya bau aroma seblak dan batagor.

"Tolol anjir, orang mah kalau negok bawa buah. Ini malah dibawain batagor."

"Emang kita orang?"

[✓] Playboy Bucin | nomin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang