JaeHyuk - Jam Booth

111 11 3
                                    

Sekolah mengadakan festival dan setiap kelas wajib ikut serta.

Malas, sebenarnya Jaehyun tidak ingin ikut serta dalam acara tersebut. Untuk infomasi saja, Jaehyun itu pemalas dan dia ogah direpotkan. Tapi sialnya, si ketua kelas, sosok bernama Lee Haechan dengan seenak jidat menarik Jaehyun menjadi panitia acara. Alasannya? Jaehyun perlu bergerak!

Oh, astaga! Apa tidak ada alasan lain?! Memangnya selama ini Jaehyun tidak bergerak?! Berangkat dan pulang sekolah, Jaehyun perlu menggerakkan tubuh agar bisa sampai rumah! Alasan macam apa itu?! Dia perlu menggerakkan tubuhnya?! Cih, katakan saja kalau memang ingin mengerjainya! Atau cari alasan yang lebih masuk akal!

"Yuhu~" Haechan masuk membawa kardus, entah apa yang dibawa Jaehyun tidak penasaran sama sekali. Sebaliknya, kalau bisa Jaehyun tidak mengetahui isi dari kardus itu. "Aku membawa baju seragam untuk panitia." Ujar si Tan gembira. Senyum manis terpatri, namun terlihat menyebalkan di mata si Jung.

Jaehyun memilih menyembunyikan wajahnya di lipatan tangan, berpura-pura tidak melihat dan mendengar

"Sudah jadi?! Keren!" Salah satu dari mereka memekik senang, pasalnya baru tiga hari lalu mereka mengumpulkan uang dan memesan baju seragam.

"Khusus Jung Jaehyun!" Si ketua kelas menunjukan senyum manis, tapi lebih terlihat seperti senyum iblis.

"Aku tidak mau."

"Harus mau!" Paksa Haechan dan si Jung hanya bisa pasrah. Bukan karena tidak berdaya, tapi karena Jaehyun malas berdebat. Tapi yah, harus Jaehyun akui, Haechan itu menyeramkan kalau sudah marah. "Pakai dan kembali dengan jalan yang anggun." Jaehyun berdoa semoga dia tidak mendapat seragam aneh yang bukan kodratnya, misalnya; baju pelayan ala kartun Jepang? Dengan baju dan Roki super mini?! Astaga! Astaga! Berpikir apa Jaehyun ini?!

Jaehyun memutuskan keluar dari kelas.

*

Apa yang Jaehyun harapkan dari Lee Haechan? Kemurahan hatinya atau kewarasannya?! Memang, Haechan memang tidak memberikan pakaian aneh dengan gaya nyentrik atau tidak sesuai kodrat. Tapi! Astaga, bisakah bocah manis itu berpikir sedikit lebih waras?!

Katanya, kelas mereka akan membuka kedai selai tapi kenapa Jaehyun diberi pakaian ala pangeran dengan topi aneh berbentuk mahkota.

"Luar biasa!" Haechan orang pertama yang menyadari eksistensi si Jung, walau dibilang wajahnya kurang pas, tapi Jaehyun salah satu most wanted di sekolah. Dengan modal wajah Jaehyun, Haechan yakin stannya laku keras. "Tampan sekali." Dia bertepuk tangan setelah melihat hasil karyanya, btw, baju yang Jaehyun pakai itu karya pertamanya. Ya, Haechan berniat jadi designer setelah lulus.

"Wah."

Raut Jaehyun terlihat tidak bersahabat, mungkin kalau si Jung menunjukan sedikit senyum akan terlihat lebih sempurna. Tapi tidak bisa Jaehyun pungkiri, ia menyukai pujian yang Haechan lontarkan, itu membuat jantungnya berdebar kencan. "Kau bilang ini stan selai." Protes Jaehyun pada si ketua kelas yang terlihat tidak peduli. Ya, terbukti dari gerakan Haechan yang malah melihat seragamnya. "Apa sih maksudnya!" Itu menjadi salah satu alasannya, Jaehyun menyukai Haechan sejak mereka SMP.

"Tenanglah, aku tidak akan memberi pekerjaan berat untuk mu." Haechan tersenyum, sangat manis sampai si Jung menarik niatnya untuk kembali mengajukan protes. Apa ini salah satu bentuk bucin?

***

Bukan kerjaan berat, katanya?!

Oh, Jaehyun masih ingat saat Haechan bilang si kapten kelas tidak akan memberi pekerjaan berat! Yang Jaehyun bayangkan dia akan berada didepan tenda dan memberi senyum palsu untuk mengundang pengunjung, nyatanya?! Astaga, kenapa Jaehyun harus bertemu seseorang seperti Haechan?! Kesal, tapi Jaehyun tidak bisa berbuat banyak.

TAP [HAECHAN editions]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang