Perusahaan milik Tatsuya sedang banyak didatangi oleh para pebisnis dari berbagai negara untuk menjalin kerja sama dengannya. Meskipun begitu, tidak semuanya diterima oleh Tatsuya untuk menjalin kerja sama. Sebab, Tatsuya memiliki tanggung jawab lain selain di perusahaannya itu.
“Ren, rapat minggu depan tolong dijadwalkan lagi. Aku ingin rapat itu diadakan minggu ini saja.”
“Kau akan libur lagi?” Tatsuya hanya mengangguk sambil memeriksa dokumen yang berserakan di meja kerjanya.
“Istirahatlah saat kau libur. Belakangan ini aku lihat, kau jarang sekali tidur.”
Tatsuya tidak menggubrisnya dan masih fokus pada file dan dokumen di hadapannya. Ren hanya bisa menghela napas pasrah. Dia tahu betul keadaan Tatsuya sekarang, dan hanya dia saja yang bisa membantunya dalam hal pekerjaan. Jika tidak ada dirinya, mungkin Tatsuya sudah tumbang beberapa kali akibat kelebihan bekerja.
“Mau sampai kapan kau seperti ini? Apa kau tidak ingin meluruskan semua permasalahan ini, Tatsuya?”
Perhatian Tatsuya akhirnya teralihkan dari tumpukan kertas yang sedang digelutinya. Lelaki itu menatap sejenak pada Ren, dan pada akhirnya menghela napas panjang.
“Aku hanya lelaki gila yang suka melenyapkan orang lain tanpa rasa bersalah. Apa kau ingin orang tuaku berakhir seperti mereka yang sudah mati di tanganku selama ini? Kau tau, Ren. Aku sedang berusaha untuk tidak melakukan hal itu lagi, dan masalah ini cukup membuatku semakin gila. Aku tidak ingin kegilaan ini menghancurkan keluargaku.”
“Tapi kau sudah menghancurkan keluarga orang lain.”
Tatsuya tertawa hambar. “Mereka hanya sedang tidak beruntung, karena bertemu dengan seseorang sepertiku di hidupnya, pada saat itu. Dan sekarang, aku sudah tidak ingin melakukannya lagi.”
“Apa ini karena Tania kau berubah?”
Deg!
Wajah Tatsuya tampak terkejut mendengarnya. Dia tidak tahu harus mengatakan apa untuk menjawab pertanyaan Ren barusan. Ada benarnya apa yang dikatakan oleh Ren, tapi itu bukan satu-satunya alasan.
“Aku belakangan ini bermimpi buruk,” ungkap Tatsuya.
Ren menghentikan pekerjaannya dan akhirnya memilih fokus sepenuhnya pada Tatsuya. “Mimpi apa itu? Apakah kau ingin menceritakannya padaku?”
Tatsuya mengangguk. “Begini ceritanya.”
☠️☠️☠️
“Sial! Sepertinya wanita itu berhasil kabur, Bos.”“Dia harus ditemukan!”
“Apa yang akan kau lakukan padanya, Bos?”
“Wanita itu harus mati di tanganku.”
Suara dua orang lelaki yang saling bersahutan terdengar jelas oleh wanita itu dari dalam gubuk. Tubuhnya bergetar hebat karena kedinginan, ditambah lagi setelah mendengar ucapan dua lelaki yang tengah mencarinya itu.
“Sepertinya aku harus berdiam diri di sini. Mereka pasti akan membunuhku jika aku keluar dari gubuk ini sekarang,” batin wanita itu.
Tanpa wanita itu tahu, gubuk tempatnya bersembunyi itu kini tengah dikepung oleh sekelompok lelaki bersenjata. Ternyata, salah seorang dari para lelaki itu melihat wanita tadi masuk ke gubuk dan masih berada di sana sampai saat ini.
“Aku tau kau berada di dalam sana.”
Deg!
Jantung wanita itu berdegup kencang, darahnya serasa bergejolak di dalam tubuhnya. Sadar kalau dirinya kini telah dikepung, wanita itu terduduk lemah di lantai kayu gubuk itu dengan rasa takut yang telah menguasainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lies Behind Love
Mystery / Thriller⚠️ Warning 18+⚠️ Bijaklah dalam memilih bacaan. Para bocil tidak dianjurkan membacanya! Hasrat untuk melenyapkan nyawa seseorang tidak dapat ditolak oleh seorang lelaki berhati dingin. Dia akan menghabisi nyawa siapa pun yang berhasil mengusik keten...