19. Penampilan Pensi

249 27 10
                                    

Plak

"Bocah cabul sini gak lo hah dimas?!"

Jeongwoo yang belum selesai di dandanin langsung ngejar haruto waktu cowok itu nampar pantatnya semua orang yang lagi sibuk cuma bisa ngegelengin kepalanya.

"AHAHAHA REFLEKS SENG" jawab haruto sembari berteriak.

"Gue gak yakin itu dua orang bakal hafal naskahnya" ujar doyoung lelah melihat tingkah laku kedua orang gila itu.

"Biarin aja baby seenggaknya kelas kita gak jadi dihukum gara-gara mereka" timpal wonbin dan memeluk bahu doyoung yang langsung dilepasin.

"Gak usah modus ye bin. Gue udah punya gebetan"

"Alah gebetan doang belum jadi suami sini jadi pacar gue aja manis" wonbin ngejar-ngejar doyoung yang kabur dari cowok playboy di kelas nya. Amit-amit deh batin si syarifudin.

Akhirnya waktu yang di nanti-nantikan datang juga jeongwoo ngehembusin nafasnya gugup ngeliat banyak adek kelas sama kakak kelas yang ngeliat acara ini. Dari bawah panggung osis udah ngasih jempol buat mereka bisa tampil.

~

Pada zaman dahulu, tersebutlah kisah seorang putera raja di Jawa Amazon bernama Dayang Sumbang. Dia mempunyai seorang anak tiri laki-laki yang diberi nama Sangkuriang.

Haruto yang jadi sangkuriang langsung naik ke atas panggung bikin cewek-cewek teriak histeris karena costume yang dia pake bikin perut kotak-kotak nya keliatan.

Anak tersebut sangat gemar berburu dia berburu dengan ditemani oleh Tumang, anjing kesayangan istana. Sangkuriang tidak tahu, bahwa anjing itu adalah titisan dewa dan juga bapaknya.

"Ayo anjing kita berburu bersama!" Ujar haruto eh sangkuriang dengan riang.

Doyoung yang cosplay jadi anjing alias bapaknya  sangkuriang, tumang ngebatin dalam hati tahan-tahan demi dapet hadiah. Ia pun mulai masuk ke dalam alur cerita. Haruto senyum-senyum setan kapan lagi manggil km jelmaan syarifudin kayak begitu.

"Guk guk guk guk guk!" (Ogah banget cari aja sendiri dasar anak gak tahu sopan santun gue bapak lo!")

Pada suatu hari Tumang tidak mau mengikuti perintahnya untuk mengejar hewan buruan. Maka, anjing tersebut diusirnya ke dalam hutan.

"Haish anjing ga ada guna. Mampus gue tinggalin"

Pas udah gilirannya jeongwoo buru-buru naik ke atas panggung ala pengantin jawa sambil nutupin bahu atas nya yang terekspos pake selendang.

Ketika kembali ke istana, Sangkuriang menceritakan kejadian itu pada Ibunya. Bukan main Dayang Sumbang begitu senang mendengar cerita itu.

Haruto nahan senyum geli ngeliat tampilan jeongwoo sekarang. Pandangan si sisri berhenti ke arah bang junkyu yang senyum ke arahnya ngasih semangat.

"Sialan manis banget jodoh orang" gumam si sisri.

"Oi malah ngomong sendiri btw gue gak tahu lo cocok pake baju begini sri" bisiknya bikin jeongwoo sadar dan emosi.

"Dasar anak biadap! Anjing itu bapak lo sangkuriang"

Bletak

Dengan sengaja dia memukul kepala Sangkuriang dengan sendok nasi yang dipegangnya keras. Sangkuriang terluka. Dia sangat kecewa dan pergi mengembara.

"Huhu emang sangkuriang tau mak itu bapak" tangis sangkuriang sembari memegang kepalanya.

Setelah kejadian itu, Dayang Sumbang sangat menyesali dirinya yang tidak puas memberi satu pukulan saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kejadian itu, Dayang Sumbang sangat menyesali dirinya yang tidak puas memberi satu pukulan saja. Dia selalu berdoa dan sangat tekun bertapa.

"Akhirnya sangkuriang anak beban itu malah mengusir ayahnya sendiri dan pergi dari istana ini. Terimakasih dewa aku bisa menikmati harta benda ini menjadi milikku haha"

Pada suatu ketika, para dewa terlalu hanyut akan pujian dari hambanya dan malah memberi sebuah hadiah. Dia akan selamanya muda dan memiliki kecantikan abadi.

Setelah bertahun-tahun mengembara, Sangkuriang akhirnya berniat untuk kembali ke tanah airnya. Sesampainya disana, kerajaan itu sudah berubah total menjadi lapangan voli.g

Di sana dijumpainya seorang gadis jelita, yang tak lain adalah Dayang Sumbang. Terpesona oleh kecantikan wanita tersebut maka, Sangkuriang melamarnya.

Oleh karena pemuda itu sangat tampan, Dayang Sumbang pun sangat terpesona padanya. Pada suatu hari Sangkuriang minta pamit untuk berburu.

"Cintaku aa pergi dulu ya"

Lagi-lagi cewek-cewek yang nonton pensi mereka langsung teriak histeris merasa tersipu mendengarnya. Berbeda dengan jeongwoo yang pengen muntah tapi harus professional dan berakhir tersenyum pait.

"Tentu aa. Biarkan aku merapihkan ikat rambutmu dulu"

Alangkah terkejutnya Dayang Sumbang ketika melihat bekas luka di kepala calon suaminya. Luka itu persis seperti luka anaknya yang telah pergi merantau. Setelah lama diperhatikannya, ternyata wajah pemuda itu sangat mirip dengan wajah anak tirinya.

"Tidak. Harta kekayaanku akan dirampas oleh bocah gedeng ini jika aku ketahuan ibu tirinya" batin dayang sumbang panik.

Dia menjadi sangat ketakutan. Maka kemudian dia mencari upaya untuk menggagalkan lamaran Sangkuriang.

Dia mengajukan dua buah syarat. Pertama, dia meminta pemuda itu untuk membendung sungai Citarum. Yang kedua, dia minta Sangkuriang untuk membuat sebuah sampan besar untuk menyeberang sungai itu.

Kedua syarat itu harus sudah dipenuhi sebelum fajar menyingsing. Malam itu Sangkuriang melakukan tapa.

Dengan kesaktiannya dia mengerahkan makhluk-makhluk gaib untuk membantu menyelesaikan pekerjaan itu. Dayang Sumbang pun diam-diam mengintip pekerjaan tersebut.

"Anjai itu bocah pergi dateng-dateng malah jadi dukun ghaib! Gak bisa dibiarin" batin dayang sumbang merasa terancam.

Begitu pekerjaan itu hampir selesai, Dayang Sumbang juga memerintahkan pasukannya untuk menggelar kain sutera merah di sebelah timur kota. Ketika menyaksikan warna memerah di timur kota, Sangkuriang mengira hari sudah selesai. Dia pun menghentikan pekerjaannya.

Dia sangat marah oleh karena itu berarti dia tidak dapat memenuhi syarat yang diminta Dayang Sumbang.

Dengan kekuatannya, dia menjebol bendungan yang dibuatnya. Terjadilah banjir besar melanda seluruh kota.

Dia pun kemudian menendang kapal besar yang dibuatnya. Kapal itu melayang dan jatuh, menjadi sebuah gunung di bagian utara kota sahara sekarang, yang bernama “kapal teitenik nungging".

Doyoung, haruto, jeongwoo dan anggota yang berpartisipasi di drama ini nutup akhir dari penampilan mereka. Semua orang bertepuk tangan sembari menghapus air matanya.

"Gak nyangka kalian bisa bawa cerita rakyat kesukaan bapak sekeren ini" ucap haru pak botak sambil elap ingusnya pake dasi.

"Adik ipar saya itu pak hiksrot" junkyu yang berada disamping pak botak ikutan mengusap ingusnya.

_

Tbc

Jangan dibawa serius ini bercanda doang ya gak mungkin cerita sangkuriang jadi begini😭.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kepincut | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang