01

65 7 5
                                    

Seorang   pemuda   manis   tengah termenung didalam bilik kamar nya, ditemani dingin nya angin malam yang masuk dari celah jendela.

Wingga angkasa,  atau    kerap    kali dipanggil   wina   oleh   keluarga  dan teman teman nya.

Ia tak henti-henti nya meremat ujung kertas yang kini sudah kusut dan sedikit bernoda karena ulah tangan nya yang tak   henti-hentinya    mengeluarkan keringat  dingin.

Ya, kertas itu adalah kertas yang tadi pagi ia dapatkan  dari   rumah   sakit tempatnya memeriksa kondisi tubuh nya.

karena akhir-akhir ini wina merasa ada yang tidak beres dengan tubuh nya, dimulai dari seringkali ia mendapati hidung nya berdarah atau nyeri pada daerah perut sisi kanan.

Tadi pagi ia memberanikan diri untuk pergi kerumah sakit dan menanyakan kepada dokter ahli, ada apa dengan tubuh nya ini?

Kini ia termenung setelah mendapatkan hasil   dari   pemeriksaan   tersebut,  ia mengidap Hepatoceluller carcinoma stadium 1. Dengan   kata    lain    yaitu kanker hati.

Apa yang   harus  ia   katakan  kepada keluarganya? Apa harus ia mengatakan bahwa ia   sekarang   penyakitan   dan menyusahkan?

Sudah cukup dia menyusahkan papa dan ke tiga saudara nya. Dia tidak mau lagi  menyeret   keluarganya    kedalam masalah kesehatan nya, cukup ia sendiri yang menyimpan dan merasakan nya.

ketika wina  tengah  asik  dengan  aksi merenungi penyakit nya, tiba tiba suara ketukan   pintu  terdengar. Ah   itu   pasti salah satu saudara nya, pikir wina.

Wina segera memasukan kertas hasil pemeriksaan itu secara acak kedalam laci yang ada di samping ranjang nya, jangan sampai ada yang tau tentang penyakit ini.

"adek kamu ada di dalam kan?"

ketukan pintu lagi lagi terdengar, namun ini sedikit lebih keras dari ketukan pertama.

"Iya mas, adek ada di dalam" jawab wina dengan sedikit meninggi kan suara nya.

"ayo makan dek, kamu dari sehabis pulang sekolah belum makan apa apa loh" ujar si pengetuk pintu dengan nada lembut bak alunan lagu.

"Iya  mas  haris  ini  aku   lagi   beresin kamar dulu, nanti aku nyusul kebawah"

Ah pengetuk pintu  itu mas haris, kakak pertama wina.

sebelum    turun    kebawah,    wina menyempatkan mencuci muka terlebih dahulu menghilangkan jejak-jejak air mata dan mata sembab nya agar tidak ada yang curiga.

Ingat dengan misi wina tadi, tidak ada yang boleh tau tentang penyakit nya!

setelah selesai dengan urusan mencuci muka   dan   bercermin,   wina    segera bergegas untuk turun kebawah sebelum pintunya akan di dobrak paksa dan ia akan digendong untuk turun kebawah oleh kakak ke tiga nya. Membayangkan nya saja sudah mengerikan.

saat    wina   menuruni   tangga,  ia   disambut   hangat    oleh   senyuman   pemuda   cantik yang sudah siap duduk di atas  kursi, ya  tidak   salah.  Pemuda cantik itu adalah  kakak  pertamanya Sahwa angkasa.

"adek sini duduk di sebelah kakak" ucap sang pemilik wajahh cantik itu.

wina tidak membantah, ia  langsung mendudukan dirinya di kursi tepat di sebelah kakak sulung nya.

di  sekeliling  nya  pun  sudah  lengkap semua anggota keluarga dengan piring yang   sudah   diisi   oleh  lauk  pauk, ah ternyata semua keluarganya menunggu wina untuk makan bersama.

"adek kok lama banget turun nya sih, tadi hampir aja abang mau gendong kamu buat turun tau". Ucap seorang pemuda jangkung berkulit putih dan memiliki pipi lembut seperti mochi, ia adalah Yudis angkasa. Kakak ke tiga wina.

"Itu juga kenapa hidung nya merah gitu, terus matanya juga sembab?" ujar sang kepala keluarga penasaran, tak lain dan tak bukan adalah Jean angkasa.

"Ih iya adek kenapa? Abis nangisin siapa??" Ucap yudis yang tak kalah penasaran.

"adek punya pacar ya?" Kali ini haris ikut membuka suara.

"Ih apaan sih, adek gak punya pacar tau pa,  mas,  bang"  jawab   wina   jengah sambil   merotasikan   kedua   bola matanya.

"terus itu kenapa mukanya kayak habis diputusin pacar gitu?"  sahwa   yang daritadi  terdiam   pun  ikut  menimpal.

"Ih kakak jangan ikut ikutan deh, udah makan aja yang bener" ujar wina sedikit kesal karena dituduh yang tidak-tidak.

semua orang yang ada di meja makan itupun    terkekeh,   senang    rasanya menyulut emosi si bungsu.

Si bungsu yang sekarang ini tengah kesal karena kejahilan keluarganya, menyendok  makanan dengan agak keras   sampai-sampai   terdengar dentingan   sendok   yang   beradu   dengan piring itu sedikit lebih keras.

"padahal papa gak masalah loh dek kalo kamu punya pacar" ucap sang kepala keluarga.

"nggak nggak, adek masih kecil gaboleh pacar pacaran dulu pa!" sanggah yudis yang sedikit menaikan nada bicara nya.

Wina merengut, kakak  wina   yang   satu   ini   memang   sangat-sangat posesif, bahkan dia harus tau  siapa  siapa  saja  teman  wina  dan setiap    ada yang  mengantar  wina   pulang     pasti   akan  terkena  introgasi  dulu     oleh kakak ke-tiga nya itu.

"haha sudah-sudah ayok habiskan dulu makan nya" ujar jean sedikit terkekeh melihat kelakuan anak-anak nya itu.

setelah menyelesaikan agenda makan malam nya, kini keluarga angkasa itu tengah bersantai  di  atas  sofa sambil menonton tv.

"adek beneran gapapa kan? gak ada yang nyakitin adek kan disekolah?" ah rupanya kakak sulung nya  ini  masih penasaran.

"aku gak apa-apa kakak ih, ini tuh aku habis  baca  au  sedih tau. Au  nya  tuh sedih   banget    soalnya   si    karakter utamanya meninggal gara-gara punya penyakit, makanya aku ikut nangis" jawab wina seadanya.

"ih gak baik tau de bacain cerita cerita sedih terus, ntar kamu nya ikutan sakit" ucap si sulung sambil mengelus rambut halus wina dengan penuh kasih sayang.

"Iya kakak" jawab    wina   sambil mengangguk kan kepala tanda bahwa  ia mengerti.

jadi  posisinya  sekarang  adalah  sahwa yang duduk di atas  sofa  dan  wina yang tidur  diatas   sofa    berbantalkan   paha sahwa. Sedangkan  papa jean, haris dan yudis duduk santai dibawah ber alaskan karpet bulu yang lembut.

begitulah   cara   keluarga    angkasa menghabis  kan  hari.  Dan   tentang penyakit  itu? Biarlah  hanya  tuhan,  wina dan dokter saja yang tau.

tbc

hallo guysss, maaf kalo cerita nya gak bagus dan tulisan nya ngalor ngidul. It's because ini first time aku buat cerita di wp jadi masih asing huhu

happy reading!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANGKASA WINGGA || sanwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang