Bab 9

576 93 12
                                    

Sakura pulang ke konoha setelah sepuluh hari berada di kirigakure, sakura masih berada dibandara untuk mengantri mengambil koper dibagasi hampir 30 menit, selama perjalanan ke konoha itu sakura kurang enak badan. Sakura sepertinya kelelahan karna beberapa hari memaksakan diri mencari informasi di kirigakure.

Setelah mendapatkan kopernya sakura pun tak langsung pulang, sakura memilih duduk di kursi tunggu bandara. Entahlah saat ini sakura merasa kurang nyaman, suhu tubuhnya meningkat dari biasanya, bahkan sakura merasa pusing untuk memaksakan berjalan.

Sampai sakura merasa sudah terlalu lama berada di bandara, sakura memilih berdiri menyeret kopernya belum juga jauh dari kursi yang diduduki tadi sakura merasa semuanya berputar sampai dirinya jatuh pingsan di keramaian bandara siang itu.

Sedangkan disisi lain sasuke yang juga baru pulang dinas dari luar kota sedang menunggu asistennya menjemput melihat dari kejauhan seorang gadis yang dikenalnya sedang berjalan pelan dengan memegang erat koper lalu terjatuh pingsan, sasuke entah kenapa berlari mendekati gadis itu, biasanya sasuke bahkan tak memerdulikan sekitarnya untuk hal ini entah kenapa sasuke bergerak sendiri untuk membantu.

Kejadian itu tentu menjadi kerumunan orang sekitar, sasuke langsung mengangkat sakura kegendongannya, asisten sasuke pun berlari mendekat begitu menemukan sasuke diantara kerumunan orang. Sasuke meminta asiatennya membawakan koper sakura.

Sasuke memandang gadis digendongannya itu, wajah pucat dan suhu tubuh sakura yang terasa di tangannya tentu sasuke rasakan. Sasuke meminta jugoo asistennya untuk mengantarkannya kerumah sakit saja.

Sampai dirumah sakit sakura ditangani oleh dokter, sasuke menunggu diluar ruangan. Asisten sasuke merasa ada yang berbeda dari bosnya ini, setahu jugoo sasuke bukan orang yang memiliki rasa kemanusiaan tinggi sampai mau membantu seseorang seperti ini, apalagi sasuke bahkan menunggu gadis yang ditolongnya itu ditangani dokter.

Sepertinya gadis ini bukan orang asing, mengingat bosnya tadi bahkan tau nama lengkap gadis itu ketika dimintai informasi perawat. Ponsel jugoo berdering telfon dari itachi, jugoo sampai lupa sepuluh menit lagi ada rapat rutin pemegang saham.

" Maaf tuan sasuke, saya mendapat telfon untuk mengingatkan rapat sepuluh menit lagi " Kata jugoo.

Seakan ingat, sasuke memijat pangkal hidungnya, benar ada rapat siang ini. Hanya saja sasuke tak mungkin pergi begitu saja, saat ini sakura sendirian sasuke mungkin bisa menghubungi naruto apalagi mereka disatu rumah sakit, hanya saja mengingat emosionalnya naruto akhir-akhir ini sasuke memilih untuk tak mengatakan kondisi sakura.

" Kau pergilah keperusahaan, laporkan hasilnya padaku nanti " Kata sasuke.

Sebenernya jugoo cukup kaget, seorang sasuke melewatkan rapat rutin karna menunggui seorang gadis ?

Oh astaga sepertinya semua ini benar gadis yang sedang pingsan itu bukan orang asing. Setelah mendengar itu jugoo mengangguk mengerti.

Setelah jugoo pergi, dokter keluar menemui sasuke. Sasuke langsung menghampiri dokter wanita itu.

" Bagaimana dokter ? " Kata sasuke.

" Ah tuan uchiha ? Ehm begini saat ini dokter em maksud saya nona sakura sedang kelelahan, tekanan darahnya pun menurun, sepertinya pola makan nona sakura beberapa hari ini juga tak teratur, saat ini nona sakura masih belum sadar, tuan uchiha bisa menunggu nona sakura, untuk beberapa hari ini nona sakura harus menginap dirumah sakit untuk menerima perawatan " Kata dokter bernama kurenai itu.

Sasuke mengangguk mengerti, setelah membicarakan beberapa hal lagi, sasuke pun memilih mengurus kamar inap untuk sakura. Sedangkan dokter bernama kurenai itu memandang penuh arti bersama perawat yang tadi membantu, mereka mengenal sakura tentu saja, sakura dulu bekerja di rumah sakit itu, mereka pun mengenal siapa itu uchiha sasuke pengusaha muda terpopuler dikonoha.

Melihat sasuke membawa sakura bahkan menunggui dan mengurus administrasi sakura membuat mereka berfikir adanya hubungan spesial antara dua orang itu. Apalagi informasi mengenai saudara sakura, naruto yang berada di kamar inap khusus milik keluarga uchiha membuat mereka berfikir kedekatan sakura dan sasuke bahkan sudah dalam tahap dua keluarga saling mengenal akrab.

Sasuke sendiri setelah mengurus administrasi sakura, kini memandang sakura yang sedang istirahat. Entah kenapa sasuke merasa khawatir saat melihat sakura pingsan tadi, melihat wajah pucat sakura tadi membuat perasaan sasuke tak menentu. Untuk pertamakalinya sasuke khawatir kepada perempuan selain ibunya.

Sasuke tak mengerti kenapa sakura sangat mudah membuat sasuke bergerak implusif membantu sakura, bahkan membolos meeting untuk menunggui sakura seperti ini.

Sasuke menyandarkan diri dikursi samping kasur sakura, menunggu sakura bangun.

..

Setelah meeting selesai, itachi meminta jugoo untuk menetap diruangan, itachi menanyai jugoo kemana sasuke, karna setahu itachi sasuke sudah pulang dari suna bahkan jugoo harusnya menjemput sasuke tadi.

Fugaku pun berada disana, menggu alasan kenapa putra bungsunya absen meeting hari ini.

" Begini tadi setibanya dibandara, saya menemukan tuan sasuke sedang mengendong seorang perempuan, perempuan itu pingsan tuan sasuke lalu meminta diantar kerumah sakit " Kata jugoo.

" Sasuke mengendong perempuan ? "

Anggukan jugoo berikan begitu itachi menanyakan lagi.

" Kau mengenal siapa perempuan itu ? " Kata itachi.

" Saya belum pernah bertemu sebelumnya tuan, saya tak mengenalnya. Hanya saja tadi tuan sasuke menyebut perempuan itu haruno sakura begitu ditanyai perawat " Kata jugoo.

" Haruno sakura ? " Ulang fugaku.

Anggukan jugoo, mengiyakan.

Fugaku lalu menoleh pada putra sulungnya, itachi tersenyum aneh. Fugaku mengerutkan dahinya melihat putra sulungnya tersenyum begitu.

" Kau boleh pergi jugoo " Kata itachi, asisten sasuke itu lalu keluar dari ruangan itu untuk membuat laporan hasil meeting.

" Sudah kuduga sasuke memiliki hubungan dengan sakura " Kata itachi.

" Maksudmu itachi ? " Kata fugaku.

Sontak itachi menoleh, lupa kalau ayahnya masih disana. Fugaku menuntut penjelasan itachi, tentu saja ayahnya pasti penasaran dengan si bungsu itu.

" Begini ayah biarkan sasuke menjelaskan pada ayah langsung " Kata itachi lalu hendak kabur.

" Itachi " Kata fugaku dengan nada datar.

Mendengar itu itachi meringis, haduh kalau begini ceritanya itachi mau tak mau bercerita pada ayahnya, itachi lalu duduk kembali ke kursi menceritakan apa yang ditemuinya di kirigakure.

Fugaku mendengar itu tanpa mengatakan apapun, hanya saja fugaku tersenyum tipis. Sepertinya mikoto istrinya sudah tak perlu lagi mengkhawatirkan kisah cinta si bungsu,  mikoto tak perlu lagi mencoba mencari kandidat untuk calon menantu, itu artinya mikoto akan fokus lagi pada fugaku.

Fugaku lalu berdiri menepuk bahu itachi lalu pergi dari sana. Melihat respon fugaku itachi menghela napas lega, semoga saja ayahnya mau merahasiakan ini sebelum sasuke sendiri yang mengumumkan hubungannya dengan sakura.

Sebenarnya itachi sudah merasa aneh saat sasuke dan sakura tak mengakui kedekatan itu, mendengar kejadian ini itachi seratus persen yakin sasuke memang menaruh minat pada sakura, sasuke bukanlah orang dengan rasa kemanusian tinggi sampai mau menolong perempuan bila bukan ibunya. Bahkan dengan izumi pun sasuke sangat jarang mau membantu bila tak diminta, sasuke bukan orang yang mudah berinisiatif membantu.

Saat sasuke mau menunggui sakura seperti ini bahkan absen meeting, sakura tentu mempunyai hal spesial bagi sasuke.

Matched PairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang