10

186 40 12
                                    

.

.

.

.

wajah rupawan dengan rambut pirang yang indah di tambah pakaian yang di dominasi warna putih yang mereka kenakan menambah kesan karismatik, mereka tersenyum menyambut semua tamu bagaikan sinar bulan yang terang menerang di malam hari.

"salam cahaya Edelleyn" hormat para tamu dengan serentak.

"salam bagi kita semua untuk semua orang yang telah datang menghadiri pesta ulang tahun putra ku yang ke 7 tahun. saya ucapkan terima kasih  karena telah mendukung, menjaga dan memajukan kerajaan ini sampai detik ini. saya harap, anda sekalian terutama ada tamu yang tidak di sangka menikmati pesta jamuan yang di persiapkan! mari bersenang-senang!"

prok prok prok

semua hadiran bertepuk tangan meriah, musik pun di mulai dengan begitu indah. orang menikmati pesta tersebut.

banyak diantara mereka mulai mengobrol satu sama lain, berdansa, dan menghampri Arabella dan Arthur sebagai sebagai basa basi.

Alice melihat Arthur versi anak kecil dengan serius. wajah imut dengan senyuman manis dengan tahi lalat kecil di dekat bibirny. kemeja putih dengan rompi putih yang serasi, celana pendek warna putih juga dan kaki yang tertutup kaos kaki sampai atas lutut.

tatapan tajam dari Alice membuat Arthur menyadari nya, Arthur tersentum pada Alice dan membuatnya menunduk karena malu.

"senang bertemu dengan mu, nona Abelard" sapa Arthur pada Alice

Alice masih menunduk malu "ma-maap.. lili tac copan"

Arthur masih tersenyum padanya"tak apa nona"

Alice pun memberanikan diri memberikan kado di tanganya "ini.. lili kacih kado buat atur" Alice benar-benar menutup mulutnya, Alice benar-benar malu dengan cara bicaranya yang cadel.

Arthur tertawa mendengarnya dan menerima kado tersebut "terimaksih nona Abelard"

Alice tersenyum pada Arthur, sementara Arsenio hanya bisa memandang mereka dari kajauhan.

Arsenio sengaja memisahkan diri dari kerumunan-kerumunan orang-orang yang mencoba mendekatinya, tidak ada yang berani mendekati dia karena aura nya yang tidak enak dan tatapan tajamnya.

'Arabella.. putri pertama raja Albert, salah satu karakter malang di novel ini, dia akan mati karena pemberontak yang akan terjadi. Padahal dia salah satu karakter yang baik tapi harus berakhir tragis.. ' batin Arsenio sambil terus memperhatikan mereka semua.

"siapa sangka seorang Duke Abelard datang ke pesta kecil anak ku" 

Arsenio melirik ke arah sumber suara yang ternyata ia adalah Albert sang raja Edellyn.

"salam cahaya Edellyn" hormat Arsenio pada Albert

"kau ini ya, masih saja formal seperti biasanya"

"..."

"hah.. aku jadi merindukan dirimu yang dulu"

Arsenio terdiam mendengarnya 'diri nya yang dulu? dulu Arsenio yang asli seperti apa?' batin Arsenio kebingungan.

"lebih baik kita memikirkan masa depan saja, daripada mengenang masa lalu"

"sungguh dirimu ya.. hah... tapi kau benar, oh ya ku dengar ada sesuatu yang terjadi di wilayah mu? apa itu benar?"

"semua yang yang mulia dengar hampir benar semua"

"hampir?" 

"ya, karena hamba tidak tau rumor yang mana yang sampai ke telinga yang mulia, tapi pasti diantara banyaknya rumor yang telah sampai pasti ada yang benar dan salah"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Become a Father[Setiap Hari Senin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang