5

705 85 11
                                    

.
.
.
.

"Apa? "

"Aku akan mengulang waktu"

Tentu ucapan Alice membuat ketifanya kaget karena walaupun sudah ada sihir yang menjelaskan hal tersebut itu masih mustahil

"Lili apa maksudmu? Itu sangat berbahaya"

"Tenanglah untuk hal itu aku punya kenalan seseorang dan kak Arfan juga bisa membantunya untuk menyempurnakan ya bukan?"

"Aku? Apa kau yakin? "Tanya Arfan bingung

"Ya aku sangat yakin" ucap Alice dengan sangat mantap

"Lili.. "

"Tenanglah Ar.. Walaupun aku mengulang waktu cintaku tetap ada pada mu"

"Bukan itu yang ku khawatirkan tapi aku menghawatirkan dirimu, jika kamu mengulang waktu lagi itu artinya kamu membuka trauma mu kembali dan mungkin itu akan menyiksa mu lagi"

".. Tapi penderitaan ku tidak seberat milik ayah"

"Lili.. "

"Tenang lah aku yakin aku bisa" Alice terus menyakini semua orang dan tetap pada keputusan nya

"Oh ya lili kalau bisa orang yang menyiksa mu dulu jangan lupa kau balas" Ucap Arfan

"Tentu akan ku lakukan" ucap Alice dengan semangat

"Kalau begitu aku akan membantu mu" Ucap Adnan

"Sungguh? "

"Ya aku punya banyak kenalan untuk bisa kita tanyakan"

"Ku juga akan membantu kalian dan mungkin ayah ku juga akan senang membantunya" Ucap Arthur yang ikut dalam pembicaraanya

"Kalau begitu ayo kita lakukan"

.
.
.
.
.

'Tak lama setelah itu aku akhirnya bisa kembali ke masa lalu dan sekarang ayah masih hidup' batin Alice sanggenggam kedua tanganya

'Mungkin sekarang aku masih lemah tapi akan ku pastikan kalau ayah akan baik-baik saja dan meluruskan semua kesalah pahaman ini, tunggulah ayah anak mu ini akan menyelamatkan mu' batin Alice dengan mantap

Sementara itu

"Haccihh.. Apa ada seseorang yang membicarakan ku? " Gumam Arsenio setelah bersin

Sekarang di hadapan ya telah tertumpuk dokumen-dokumen yang telah ia periksa

Cara menyelesaikan nya tidak terlalu berbeda dengan yang biasa dia lakukan di kantornya dulu cuma bedanya kali ini dia melakukanya manual tanpa komputer

"Melelahkan tapi mau bagaimana lagi? "

Setelah semuanya di periksa tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari arah pintu kamarnya

"Permisi tuan Duke, ini makanan anda"

'Makanan? Ya benar juga aku belum memakan apapun selama ini'

"Masuk"

Setelah mendapatkan perintah seketika pintu itu pun terbuka dan terlihat beberapa pelayan yang membawakan beberapa makanan dan meletakan ya di meja

Arsenio pun mengistirahatkan dirinya dan mulai mengisi perutnya yang kosong dengan makan-makana  yang di bawakan pelayan tadi

'Wahh.. Makanannya sangat enak, tidak heran lah'

Arsenio pun memakan makanannya dengan perasaan gugup karena bagaimanapun pun dirinya sangat tidak betah makan sambil di perhatikan seperti ini

Arsenio pun sedikit melirik kearah pelayan yang membawakan makanan tersebut dan pelayanan itu pun langsung terkejut dan minta maaf

I Become a Father[Setiap Hari Senin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang